Sepanjang Hidupnya, Vincent Van Gogh Hanya Pernah Menjual 1 Lukisan
17 October 2022 |
15:11 WIB
1
Like
Like
Like
Vincent Van Gogh tidak pernah terkenal sebagai pelukis dan hidup di bawah kemiskinan. Sejumlah pihak meyakini dia hanya pernah menjual satu lukisan saat masih hidup, The Red Vineyard, yang dijual seharga 400 franc tujuh bulan sebelum kematiannya. Lukisannya yang paling mahal, Potret Dr. Gachet, terjual seharga $148,6 juta pada 1990.
Seniman itu menjual lukisan pertamanya ke penjual cat dan seni Paris Julien Tanguy, dan adiknya, Theodorus van Gogh, berhasil menjual karya lain ke sebuah galeri di London. The Red Vineyard, yang dilukis Vincent pada 1888, dibeli oleh Anna Boch, saudara perempuan dari temannya, Eugène Boch.
Tidak ada yang tahu persis berapa banyak lukisan yang dijual Vincent selama masa hidupnya, tetapi dipastikan ada lebih dari satu. Komisi pertama Vincent adalah dari pamannya, Cor van Gogh. Dia adalah seorang pedagang seni dan ingin membantu karier keponakannya. Dia pun memesan 19 lukisan pemandangan kota Den Haag.
Dilansir melalui Museum Van Gogh, dia juga sering bertukar karya dengan seniman lain – di masa mudanya, sering kali dengan imbalan makanan atau perlengkapan menggambar dan melukis. Dalam hal ini, Vincent sebenarnya 'menjual' cukup banyak lukisan selama hidupnya.
Baca juga: Duh Lukisan Van Gogh Dilempar Sup Tomat, Ada Apa Ya?
Menurut Louis van Tilborgh, kepala kurator di Museum Van Gogh, sang seniman juga menyebutkan dalam suratnya sendiri bahwa dia menjual sebuah potret (bukan potret diri) kepada seseorang, tetapi tidak diketahui potret yang mana.
Lewat surat-surat Vincent kepada Theo, yang juga menjadi koleksi Museum Van Gogh, diungkapkan bahwa Vincent memang menjual banyak karya seni sebelum Vincent meninggal.
Kerabat yang membeli karya seninya tahu banyak tentang seni dan membelinya sebagai investasi. Karya seninya dihargai oleh seniman dan pedagang lain. Theo ternyata memiliki keterampilan untuk membaca pola di pasar seni dan seringklali menyimpan lukisan-lukisan kakaknya untuk dijual ketika nilainya berada di kisaran tertinggi.
Vincent meninggal pada bulan Juli 1890. Keinginan terbesar Theo setelah saudaranya meninggal adalah untuk membuat karyanya lebih dikenal luas, tetapi sayangnya dia sendiri meninggal hanya enam bulan kemudian karena sifilis.
Theo meninggalkan banyak koleksi seni kepada istrinya, Jo van Gogh-Bonger, yang menjual beberapa karya Vincent, meminjamkan sebanyak mungkin untuk pameran, dan menerbitkan surat-surat Vincent kepada Theo. Tanpa dedikasinya, Vincent van Gogh mungkin tidak akan pernah setenar dia sekarang.
Mengingat bahwa baik Vincent dan Theo meninggal dengan kematian yang begitu cepat dalam waktu yang begitu singkat, dunia berhutang banyak kepada istri Theo, Jo, untuk merawat koleksi karya seni dan surat Vincent dan Theo serta memastikan mereka berakhir di tangan yang tepat.
Warisan ini pun berlanjut ke generasi berikutnya, di mana putra Theo dan Jo, Vincent Willem van Gogh mengambil alih koleksi Vincent setelah kematian ibunya dan mendirikan Museum Van Gogh pada 3 Juni 1973.
Baca juga: Intip Kisah di Balik 3 Lukisan Terkenal Maestro Dunia
Pelukis pasca-Impresionis itu tidak mulai melukis sampai dia berusia dua puluh tujuh tahun, dan meninggal ketika dia berusia tiga puluh tujuh tahun, bukanlah hal yang luar biasa jika dia tidak menjual banyak lukisan sepanjang hidupnya.
Apalagi lukisan-lukisan yang menjadi terkenal sekarang adalah lukisan-lukisan yang dihasilkan setelah dia pergi ke Arles, Prancis pada 1888, dua tahun sebelum dia meninggal.
Yang luar biasa adalah bahwa hanya beberapa dekade setelah kematiannya, karya seninya menjadi terkenal di seluruh dunia dan pada akhirnya dia menjadi salah satu seniman paling terkenal yang pernah ada.
Dari November 1881 hingga Juli 1890, Vincent van Gogh menghasilkan hampir 900 lukisan. Pada usia 27, dia meninggalkan kariernya yang gagal sebagai pedagang seni dan misionaris untuk berkonsentrasi pada lukisan dan gambarnya. Pada awal kariernya sebagai pelukis, Vincent menggunakan petani sebagai model dan kemudian bunga, atau pemandangan dan dirinya sendiri karena dia terlalu miskin untuk membayar model.
Starry Night, lukisan bisa dibilang sebagai karyanya yang paling terkenal, dilukis di sebuah rumah sakit jiwa di Saint-Remy-de-Provence, Prancis. Dia secara sukarela dirawat di sana untuk pulih dari gangguan saraf yang menjadi salah satu penyebab insiden potong telinga.
Lukisan yang menggambarkan pemandangan dari jendela kamar tidur Van Gogh ini telah menjadi bagian dari koleksi permanen Museum Seni Metropolitan sejak 1941.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Seniman itu menjual lukisan pertamanya ke penjual cat dan seni Paris Julien Tanguy, dan adiknya, Theodorus van Gogh, berhasil menjual karya lain ke sebuah galeri di London. The Red Vineyard, yang dilukis Vincent pada 1888, dibeli oleh Anna Boch, saudara perempuan dari temannya, Eugène Boch.
Tidak ada yang tahu persis berapa banyak lukisan yang dijual Vincent selama masa hidupnya, tetapi dipastikan ada lebih dari satu. Komisi pertama Vincent adalah dari pamannya, Cor van Gogh. Dia adalah seorang pedagang seni dan ingin membantu karier keponakannya. Dia pun memesan 19 lukisan pemandangan kota Den Haag.
Dilansir melalui Museum Van Gogh, dia juga sering bertukar karya dengan seniman lain – di masa mudanya, sering kali dengan imbalan makanan atau perlengkapan menggambar dan melukis. Dalam hal ini, Vincent sebenarnya 'menjual' cukup banyak lukisan selama hidupnya.
Baca juga: Duh Lukisan Van Gogh Dilempar Sup Tomat, Ada Apa Ya?
Menurut Louis van Tilborgh, kepala kurator di Museum Van Gogh, sang seniman juga menyebutkan dalam suratnya sendiri bahwa dia menjual sebuah potret (bukan potret diri) kepada seseorang, tetapi tidak diketahui potret yang mana.
Lewat surat-surat Vincent kepada Theo, yang juga menjadi koleksi Museum Van Gogh, diungkapkan bahwa Vincent memang menjual banyak karya seni sebelum Vincent meninggal.
Kerabat yang membeli karya seninya tahu banyak tentang seni dan membelinya sebagai investasi. Karya seninya dihargai oleh seniman dan pedagang lain. Theo ternyata memiliki keterampilan untuk membaca pola di pasar seni dan seringklali menyimpan lukisan-lukisan kakaknya untuk dijual ketika nilainya berada di kisaran tertinggi.
Vincent meninggal pada bulan Juli 1890. Keinginan terbesar Theo setelah saudaranya meninggal adalah untuk membuat karyanya lebih dikenal luas, tetapi sayangnya dia sendiri meninggal hanya enam bulan kemudian karena sifilis.
Starry Night (1889). (Sumber gambar: The Museum of Modern Art)
Mengingat bahwa baik Vincent dan Theo meninggal dengan kematian yang begitu cepat dalam waktu yang begitu singkat, dunia berhutang banyak kepada istri Theo, Jo, untuk merawat koleksi karya seni dan surat Vincent dan Theo serta memastikan mereka berakhir di tangan yang tepat.
Warisan ini pun berlanjut ke generasi berikutnya, di mana putra Theo dan Jo, Vincent Willem van Gogh mengambil alih koleksi Vincent setelah kematian ibunya dan mendirikan Museum Van Gogh pada 3 Juni 1973.
Baca juga: Intip Kisah di Balik 3 Lukisan Terkenal Maestro Dunia
Pelukis pasca-Impresionis itu tidak mulai melukis sampai dia berusia dua puluh tujuh tahun, dan meninggal ketika dia berusia tiga puluh tujuh tahun, bukanlah hal yang luar biasa jika dia tidak menjual banyak lukisan sepanjang hidupnya.
Apalagi lukisan-lukisan yang menjadi terkenal sekarang adalah lukisan-lukisan yang dihasilkan setelah dia pergi ke Arles, Prancis pada 1888, dua tahun sebelum dia meninggal.
Yang luar biasa adalah bahwa hanya beberapa dekade setelah kematiannya, karya seninya menjadi terkenal di seluruh dunia dan pada akhirnya dia menjadi salah satu seniman paling terkenal yang pernah ada.
Dari November 1881 hingga Juli 1890, Vincent van Gogh menghasilkan hampir 900 lukisan. Pada usia 27, dia meninggalkan kariernya yang gagal sebagai pedagang seni dan misionaris untuk berkonsentrasi pada lukisan dan gambarnya. Pada awal kariernya sebagai pelukis, Vincent menggunakan petani sebagai model dan kemudian bunga, atau pemandangan dan dirinya sendiri karena dia terlalu miskin untuk membayar model.
Starry Night, lukisan bisa dibilang sebagai karyanya yang paling terkenal, dilukis di sebuah rumah sakit jiwa di Saint-Remy-de-Provence, Prancis. Dia secara sukarela dirawat di sana untuk pulih dari gangguan saraf yang menjadi salah satu penyebab insiden potong telinga.
Lukisan yang menggambarkan pemandangan dari jendela kamar tidur Van Gogh ini telah menjadi bagian dari koleksi permanen Museum Seni Metropolitan sejak 1941.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.