Yuk Jelajahi Pesona Desa Wisata Ugar Fakfak
16 October 2022 |
00:22 WIB
Pulau Papua selalu memiliki cerita tentang keindahannya yang tiada tara, dan tidak boleh terlewatkan oleh para wisatawan. Salah satu dari banyak cerita itu adalah tentang keindahan Desa Wisata Ugar di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfa, Papua Barat.
Desa Wisata yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini memiliki beragam potensi wisata bahari yang menyajikan perpaduan lanskap pulau-pulau kecil, langit biru, dan hutan hujan tropis.
Baca juga: 5 Keunikan Ini Hanya Ada di Desa Wisata Liya Togo Wakatobi
Berikut fakta-fakta tentang Desa Wisata Ugar yang tidak boleh para pelancong lewatkan ketika berkunjung ke tempat ini.
Ketika berkunjung ke Desa Wisata Ugar, Genhype jangan lupa untuk menikmati perairan dan daratan di desa ini. Bukan tanpa sebab, perairan dan daratan di tempat ini sangat menawan lantas memiliki pasir putih dengan rangkaian pohon kelapa yang berjejer.
Sepanjang perjalanan menuju desa wisata ini, mata kalian akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah. Pulau-pulau yang terdapat di desa ini mirip gugusan pulau seperti di Raja Ampat, Kabupaten Raja Ampat, dengan bermacam pulau kecil di sekeliling berupa pulau kapur atau karst.
Tidak hanya itu, Genhype juga akan menemukan hutan hujan tropis yang menawan yang juga tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Desa Wisata Ugar.
Bukan hanya keindahan alam di kawasan perairan dan darat saja, kalian juga dapat menikmati jejak-jejak arkeologi yang tidak boleh dilewatkan. Jejak tersebut berupa lukisan prasejarah yang terdapat di dinding-dinding karst.
Tidak hanya jejak arkeologi, di tempat ini juga genhype dapat menemukan bangunan bersejarah berupa masjid tertua yang berlokasi di semenanjung Papua, yaitu Masjdi Tua Patimburak.
Bagunan beribadah umat muslim ini menjadi salah satu peninggalan sejarah islam di Papua dan menjadi salah satu pusat agama islam. Para wisatawan dapat menikmati arsitektur masjid berupa perpaduan bentuk gereja dan masjid lantaran masyarakat masih mempertahankan arsitekturnya.
Perpaduan yang terjadi terllihat sebagai perwujudan toleransi antaragama di Kabupaten Fakfak yang kuat. Penduduk di Kampung Ugar mayoritas beragama Islam.
Permukiman berbentuk memanjang di jalan kampung dengan ikon masjid berkubah. Sebagian besar penduduk Kampung Ugar berprofesi sebagai nelayan.
Tidak lengkap rasanya jika kita berkunjung ke sebuah desa wisata di dalam negeri, termasuk Desa Wisata Ugar, tidak menikmati atraksi budaya yang ada di desa tersebut. Di desa wisata ini, atraksi budaya yang dapat kalian nikmati adalah tarian Titir Tumor.
Tarian ini merupakan jenis tarian yang telah diwariskan secara turun – temurun kepada masyarakat Fakfak. Tarian Titir Tumor berfungsi untuk menggambarkan suasana penyambutan atau biasanya dilakukan untuk momen tertentu.
Pengalaman lainnya yang tidak boleh kalian lewatkan ketika berkunjung ke desa wisata ini adalah menikmati sajian kuliner desa setempat, seperti ikan kakap kuah kuning, tagas-tagas, kangkong tumis, ayam bumbu bakar bambu, kue lontar, sirup pala, serta nasi kelapa bakar.
Baca juga: Intip 4 Daya Tarik Desa Wisata Pentagen yang Masuk 50 Desa Wisata Terbaik
Sebagai contoh ayam bumbu bakar bambu adalah sebuah sajian kuliner yang memanfaatkan media bambu dalam menyajikan olahan daging ayam. Pengolahan kuliner yang satu ini adalah dengan mengungkep terlebih dahulu ayam yang akan diolah dengan bumbu rempah.
Kemudian, ayam dimasukkan ke dalam bambu dan ditutup dengan bambu. Setelah itu, ayam yang berada di dalam bambu dibakar hingga matang.
Editor: Fajar Sidik
Desa Wisata yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini memiliki beragam potensi wisata bahari yang menyajikan perpaduan lanskap pulau-pulau kecil, langit biru, dan hutan hujan tropis.
Baca juga: 5 Keunikan Ini Hanya Ada di Desa Wisata Liya Togo Wakatobi
Berikut fakta-fakta tentang Desa Wisata Ugar yang tidak boleh para pelancong lewatkan ketika berkunjung ke tempat ini.
Perairan dan Daratan yang Menawan
Ketika berkunjung ke Desa Wisata Ugar, Genhype jangan lupa untuk menikmati perairan dan daratan di desa ini. Bukan tanpa sebab, perairan dan daratan di tempat ini sangat menawan lantas memiliki pasir putih dengan rangkaian pohon kelapa yang berjejer.Sepanjang perjalanan menuju desa wisata ini, mata kalian akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah. Pulau-pulau yang terdapat di desa ini mirip gugusan pulau seperti di Raja Ampat, Kabupaten Raja Ampat, dengan bermacam pulau kecil di sekeliling berupa pulau kapur atau karst.
Tidak hanya itu, Genhype juga akan menemukan hutan hujan tropis yang menawan yang juga tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Desa Wisata Ugar.
Jejak Arkeologi & Sejarah
Sumber gambar: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bukan hanya keindahan alam di kawasan perairan dan darat saja, kalian juga dapat menikmati jejak-jejak arkeologi yang tidak boleh dilewatkan. Jejak tersebut berupa lukisan prasejarah yang terdapat di dinding-dinding karst.
Tidak hanya jejak arkeologi, di tempat ini juga genhype dapat menemukan bangunan bersejarah berupa masjid tertua yang berlokasi di semenanjung Papua, yaitu Masjdi Tua Patimburak.
Sumber gambar: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bagunan beribadah umat muslim ini menjadi salah satu peninggalan sejarah islam di Papua dan menjadi salah satu pusat agama islam. Para wisatawan dapat menikmati arsitektur masjid berupa perpaduan bentuk gereja dan masjid lantaran masyarakat masih mempertahankan arsitekturnya.
Perpaduan yang terjadi terllihat sebagai perwujudan toleransi antaragama di Kabupaten Fakfak yang kuat. Penduduk di Kampung Ugar mayoritas beragama Islam.
Permukiman berbentuk memanjang di jalan kampung dengan ikon masjid berkubah. Sebagian besar penduduk Kampung Ugar berprofesi sebagai nelayan.
Atraksi Budaya
Tidak lengkap rasanya jika kita berkunjung ke sebuah desa wisata di dalam negeri, termasuk Desa Wisata Ugar, tidak menikmati atraksi budaya yang ada di desa tersebut. Di desa wisata ini, atraksi budaya yang dapat kalian nikmati adalah tarian Titir Tumor.Tarian ini merupakan jenis tarian yang telah diwariskan secara turun – temurun kepada masyarakat Fakfak. Tarian Titir Tumor berfungsi untuk menggambarkan suasana penyambutan atau biasanya dilakukan untuk momen tertentu.
Kuliner
Pengalaman lainnya yang tidak boleh kalian lewatkan ketika berkunjung ke desa wisata ini adalah menikmati sajian kuliner desa setempat, seperti ikan kakap kuah kuning, tagas-tagas, kangkong tumis, ayam bumbu bakar bambu, kue lontar, sirup pala, serta nasi kelapa bakar.Baca juga: Intip 4 Daya Tarik Desa Wisata Pentagen yang Masuk 50 Desa Wisata Terbaik
Sebagai contoh ayam bumbu bakar bambu adalah sebuah sajian kuliner yang memanfaatkan media bambu dalam menyajikan olahan daging ayam. Pengolahan kuliner yang satu ini adalah dengan mengungkep terlebih dahulu ayam yang akan diolah dengan bumbu rempah.
Kemudian, ayam dimasukkan ke dalam bambu dan ditutup dengan bambu. Setelah itu, ayam yang berada di dalam bambu dibakar hingga matang.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.