Desa Wisata Pentagen berada di atas 800 mdpl (sumber gambar ilustrasi: pexels/Tom Fisk)

Intip 4 Daya Tarik Desa Wisata Pentagen yang Masuk 50 Desa Wisata Terbaik

13 September 2022   |   20:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Desa Wisata Pendung Talang Genting (Pentagen) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022. Desa wisata ini memiliki wisata buatan berbasis taman wisata air (Taman Pertiwi) berbalut kesejukan nuansa alam.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa desa wisata Pendung Talang Genting melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan mengubah rawa menjadi destinasi wisata.

“Kami sudah melihat bagaimana inisiasi kreasi anak bangsa dalam mengubah rawa-rawa yang tidak bernilai ekonomi menjadi sebuah situ atau di sini disebut embung. Bukan hanya untuk irigasi, perikanan, tapi juga untuk taman wisata," katanya.

Dia menjelaskan bahwa area wisata di desa wisata yang disebut sebagai Taman Pertiwi dahulunya merupakan rawa seluas 1,8 hektare yang tidak terurus. Namun, sejak 2017, Taman Pertiwi dikembangkan sehingga dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Pengembangan desa wisata yang berada di ketinggian 800 mdpl secara khusus dilakukan sejak 2017 dengan memanfaatkan dana desa. Adapun beberapa daya tariknya antara lain.

 
1. Taman Pertiwi

Taman Pertiwi baru dibuka untuk publik pada 2018. Taman ini menjadi daya tarik utama dari Desa Wisata Pentagen. Beragam aktivitas dan wahana di Desa Wisata Pentagen berpusat di taman ini. Aktivitas itu seperti sepeda air, sepeda gantung, flying fox, dan sebagainya.
 

2. Ragam Tarian.

Selain taman wisata air, Desa Wisata Pentagen juga memiliki ragam potensi pariwisata di antaranya adalah ragam tarian. Salah satu dari beragam tarian tersebut adalah Tari Rangguk yang merupakan tari tradisional.

Tari Rangguk pada awalnya adalah sebuah sarana berdakwah menyebarkan agama Islam dan hanya dilakukan oleh para pria. Namun, sejak 1950an, tari ini mulai dipentaskan oleh wanita.

Tari lainnya yang ada adalah Tari Asek Inak Kaco yang mengandung unsur magis berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang pada zaman dahulu untuk meminta perlindungan sesuai kepercayaan pada saat itu.


3. Ragam Budaya.

Desa Wisata Pentagen juga memiliki ragam budaya seperti Menjalan Pemimpin. Budaya ini adalah tradisi halal bihalal antara rakyat dengan pemimpinnya, dengan cara diarak keliling kampung. Tujuannya ingin menunjukkan keadaan desa dan warganya kepada para pemimpin.

Kemudian, terdapat juga budaya Kenduri Seko, yakni upacara yang dilakukan 3 tahun sekali untuk melatik Depati Ninik Mamak.

Dalam upacara ini terdapat serah – terima jabatan dari pemangku adat lama kepada pemangku adat yang baru dengan menyerahkan alat pusaka di desa yang berupa Alquran yang ditulis tangan oleh nenek moyang yang pertama kali tinggal di Desa Pentagen.


4. Produk Ekonomi Kreatif. 

Desa Wisata Pentagen memiliki produk ekonomi kreatif, yakni mulai dari kuliner, fesyen, hingga kriya. Kuliner desa ini seperti Gulai Dayek, Sambal Lokan, Keripik Ubi Ungu, Rebung Tumbuk, dan kopi khas Kerinci. 

"Kami sudah meninjau produk-produk ekonomi kreatif. Kami siap memberikan pendampingan dari segi pelatihan pemasaran dan juga pembiayaan. Harapannya ini dapat menghadirkan sebuah solusi yang berkelanjutan," katanya.

Menpar berharap pencapaian desa wisata yang mampu masuk 50 besar dapat menjadi bagian dari penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini, dan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.

Gubernur Jambi Al Haris berharap Desa Wisata Pentagen dapat menjadi favorit para pelancong sehingga menjadi tujuan wisata bagi para pelancong dari dunia selain Indonesia. Dia berharap keberhasilan desa wisata ini dapat mengalami peningkatan pada masa yang akan datang dengan masuk 50 besar ADWI 2022.

Editor: Fajar Sidik 
 

SEBELUMNYA

BBM Naik, Begini Tips Keuangan untuk Milenial di Tengah Ancaman Inflasi

BERIKUTNYA

Menguak Motif Hacker Bjorka, Pakar Siber: Antara Ekonomi & Politis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: