Ilustrasi antibiotik (Sumber gambar: Freepik)

Fakta-Fakta tentang Resistensi Antibiotik yang Perlu Kamu Ketahui

13 October 2022   |   21:31 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Antibiotik merupakan jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Pada penggunaan yang tepat, antibiotik dapat sangat bermanfaat untuk menghalau penyakit. Sebaliknya, penggunaan yang tidak tepat justru bisa membuat bakteri jadi makin kuat. Kondisi ini disebut resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik bukan terjadi karena tubuh yang menjadi kebal terhadap obat antibiotik. Akan tetapi, jenis bakteri tertentulah yang menjadi kebal dan resisten sehingga tidak mempan lagi diberi antibiotik. Hal itu membuat bakteri yang ada di dalam tubuh tidak mati meski seseorang sudah meminum antibakteri.

Kondisi ini tentu cukup berbahaya. Sebab, tubuh jadi tidak punya bantuan untuk melawan penyakit infeksi akibat bakteri. Tak pelak, resistensi antibiotik ini juga menjadi salah satu ancaman kesehatan dunia yang wajib diwaspadai.

Baca jugaWaduh, Begini Penyebaran Bakteri Resisten Antibiotik

Lantas apa saja fakta-fakta soal resistensi antibiotik ini? Berikut informasi penting yang perlu diketahui masyarakat soal resistensi antibiotik.
 

1. Sulit Disembuhkan

Melansir Centers for Disease Control and Prevantion (CDC), bakteri yang sudah resisten dengan antibiotik cenderung sulit disembuhkan. Pasien biasanya harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu.

Perawatan dan pengobatan yang diberlakukan kepada pasien mesti dilakukan lebih cermat dan berkelanjutan. Selain jadi lebih membahayakan, perawatannya juga tentu lebih memakan biaya yang jumlahnya tidak sedikit.


2. Terjadi Karena Konsumsi Antibiotik Berlebih

Resistensi antibiotik umumnya terjadi karena penggunaan antibiotik yang berlebihan. Alih-alih mengatasi infeksi, hal itu justru bisa menyebabkan bakteri jadi lebih kuat. Penggunaan antibiotik memang harus diperhatikan dengan cermat dan hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan.

Seseorang yang mengonsumsi antibiotik terlalu sering memiliki kemungkinan besar bakteri di dalam tubuhnya akan resisten. Pada akhirnya, pemberian antibiotik setelahnya tidak lagi mampu melawan jenis bakteri tersebut.


3. Resistensi Alami

Selain dari konsumsi antibiotik, resistensi pada bakteri juga bisa terjadi secara alami. Biasanya ada mutasi tertentu yang membuat bakteri jadi resisten secara alami. Bakteri menerima gen resistensi dari bakteri lain dan membuatnya jadi makin kebal.

Pada kondisi ini, antibiotik biasa sudah tidak berpengaruh. Pemberian antibiotik justru malah bisa membuat resistensi bakteri makin kebal. Oleh karena itu, jenis resistensi ini perlu lebih diwaspadai oleh masyarakat.


4. Jangan Langgar Resep Dokter

Resistensi antibiotik bisa terjadi ketika seseorang melanggar resep yang diberikan dokter. Patuhilah resep penggunaan antibiotik dari dokter sehingga bisa mendapatkan banyak manfaat. Jangan gunakan secara berlebihan atau juga mengurangi dosis.

Seseorang juga tidak dibolehkan berbagi antibiotik meski gejala penyakit hampir mirip. Pergilah ke dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat. Namun, bila dokter tidak memberikanmu resep antibiotik, berarti kamu memang tidak membutuhkannya dan tidak perlu memintanya.


5. Mengancam Kesehatan Global

Resistensi antibiotik sudah menjadi ancaman kesehatan global. Centers for Disease Control and Prevention mengungkap sedikitnya 1,27 juta orang meninggal akibat resistensi antibiotik. Di Amerika Serikat, ada lebih dari 2,8 resistensi antibiotik yang terjadi setiap tahunnya.

Baca jugaWaduh, Resisten Antibiotik Bisa Jadi Pandemi Baru

Resistensi antimikroba ini memiliki efek yang cukup luas. Banyak pengobatan medis yang bergantung pada antibiotik untuk melawan infeksi, termasuk penggantian sendi, transplantasi organ, terapi kanker, dan lainnya. Dalam beberapa kasus, infeksi tersebut tidak memiliki pilihan pengobatan lain jika antibiotik kehilangan efektivitasnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Shinhan University Anugerahkan Tokoh Pariwisata Yanti Sukamdani Gelar Doktor Honoris Causa

BERIKUTNYA

NU Siapkan Langkah Progresif Sikapi Isu dan Pemberdayaan Perempuan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: