Ilustrasi pemberdayaan perempuan (sumber gambar : adam winger/unsplash)

NU Siapkan Langkah Progresif Sikapi Isu dan Pemberdayaan Perempuan

13 October 2022   |   22:30 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Isu mengenai diskriminasi perempuan dan kesetaraan gender hingga saat ini masih terus bergulir meskipun terus menjadi pembahasan untuk diperjuangkan. Salah satu yang ikut memperjuangkan langkah progresif dalam menyikapi isu-isu perempuan adalah Nahdlatul Ulama (NU) melalui perempuan NU (NU Women).

Ketua Organizing Committee (OC) NU Women, Hj Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, mengatakan bahwa peluncuran gerakan NU Women merupakan suatu momen selebrasi para perempuan NU dalam memperkuat barisan secara struktural maupun kultural, menuju hari puncak perayaan Satu Abad NU ini.

"Perempuan NU ini sebenarnya merupakan ruang perjumpaan di antara banyak jaringan-jaringan NU. Selama ini memang sudah ada, tapi kita dipertemukan dalam suatu gerakan besar untuk ikut memperjuangkan isu perempuan," ujar Yenny Wahid dalam siaran pers, Kamis (13/10/2022).

Selain menyoroti efek pandemi Covid-19 yang juga membawa dampak sosial dan psikis terhadap perempuan, NU Women juga berkonsentrasi dalam gerakan yang menyangkut perubahan iklim dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Fenomena global ini harus direspons. Bagaimana menyadarkan para perempuan untuk meresponsnya secara tepat," jelasnya.

Selain itu, diperlukan juga support system yang bisa memberikan dukungan ketika perempuan dan anak mengalami perundungan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Yenny Wahid menegaskan bahwa NU Women bukanlah suatu badan otonom (Banom) tetapi menjadi suatu hub atau  sekretariat bersama sehingga stakeholdernya adalah semua Banom NU yang ada saat ini.

Menurutnya hingga kini NU Women sudah memiliki blueprint dan roadmap 'Gerakan Perempuan NU Satu Abad Mendatang' yang telah disusun dan disepakati bersama di Jakarta, baru-baru ini.

Blueprint ini adalah buku induk NU Women dalam perencanaan program strategis jangka pendek, menengah dan jangka panjang, yang diimplementasikan oleh gerakan perempuan di dalam struktur PBNU selama satu abad ke depan.

Untuk mempertegas komitmen ini dan sebagai ajang untuk memperkuat semua stakeholder untuk mendukung gerakan bersama, NU Women menyelenggarakan NU Women Festival, bertema “Perempuan NU, berdaya dan berkarya”, yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 15 Oktober 2022 di Ballroom Utama, Graha Pertamina, Jln. Medan Merdeka Timur Jakarta Pusat.

NU Women Festival akan  diisi dengan Peluncuran “Satgas NU Women”  juga Deklarasi “Menentang Segala Bentuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Masyarakat” juga Penyerahan Beasiswa Pendidikan “99 Santriwati Berprestasi”.

Selain dihadiri Ketua Organizing Committee (OC) NU Women, Yenny Wahid dan  Ketua Umum PBNU beserta Rais Amm NU, hadir juga sebagai Keynote Speech, Ibu Shinta Nuriyah Wahid dan Menteri BUMN Erick Thohir.

NU Women Festival juga diisi dengan NU Women Talk "Perempuan NU & Kepemimpinan Masa Depan, dengan testimony dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menteri Lingkungan dan Kehutanan RI,  Siti Nurbaya dan Menteri PPA Bintang Puspayoga juga didaulat sebagai narasumber dalam sesi ini. Hadir pula Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny William, dan Jamsheed M. Kazi  dari UNI Women.

Acara Peragaan Kerudung Nusantara juga dihelat dalam festival ini, sebelum Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina memberi pengutan dalam sesi NU Women Talk 1 "NU Women, Kemandirian Ekonomi dan Lingkungan Keberlanjutan.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, juga turut menjadi keynote speaker pada sesi NU Women Talk 2, yang berbicara mengenai perlindungan hak - hak perempuan.


Editor: Roni Yunianto

SEBELUMNYA

Fakta-Fakta tentang Resistensi Antibiotik yang Perlu Kamu Ketahui

BERIKUTNYA

Cek Fakta Pemakaian Jam Tangan di Tangan Kiri & Tangan Kanan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: