Tobatenun Buka Pameran Tenun Batak di Adiwastra 2022
10 February 2022 |
16:38 WIB
Selain batik, kain tenun juga dikenal sebagai salah satu kain khas Indonesia yang tidak lepas dari perannya sebagai salah satu aset dan warisan budaya dengan nilai-nilai kearifan lokal. Layaknya kain batik, kain tenun juga menyimpan berbagai filosofi kehidupan serta sejarah kehidupan masyarakat lokal.
Inilah yang ingin diangkat oleh organisasi dan komunitas budaya Batak, Tobatenun, melalui Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat” yang berfokus pada upaya revitalisasi dan pengembangan tekstil tenun Batak atau kain ulos. Upaya ini meliputi pengembangan dan komersialisasi produk tenun, ready-to-wear, serta komunitas dan regenerasi pengrajin tenun.
Pameran ini menghadirkan sejumlah koleksi tenun, baik tekstil maupun produk mode, yang dibuat oleh para perajin dari kelompok binaan Jabu Bonang dengan 3 ruangan yang menceritakan perjalanan dari Tobatenun.
Pertama, Legacy yang menjelaskan filosofi dan pergerakan budaya serta gambaran tenun Batak dalam kehidupan masyarakatnya. Pameran ini menghadirkan koleksi Ulos lawas Pinusaan.
Kedua, Innovation yang menyajikan upaya revitalisasi tenun Batak secara bertanggung jawan atau sustainable, pengembangan motif-motif kontemporer turunan dari motif tenun Batak, dan informasi tentang ekosistem tenun di Sumatera Utara.
Ketiga, Community yang memperlihatkan kekuatan ekosistem tenun berbasis komunitas dan kelompok kerja melalui kehadiran rumah komunitas partonun Jabu Bonang. Bersamaan dengan ini, ada juga kampanye dari Tobatenun untuk upaya fair trade atau perdagangan yang adil serta transparansi bisnis untuk para perajin.
Secara keseluruhan, pameran ini juga menyoroti tentang potensi tenun Batak sebagai salah satu produk dari industri ekonomi kreatif yang mengunggulkan nilai-nilai kearifan lokal, kekuatan komunitas, penguatan pertumbuhan di berbagai aspek dalam masyarakat lokal.
Kerri Na Basaria, Founder dan CEO PT Toba Tenun Sejahtra, berharap pameran yang diselenggarakan di acara Adiwastra 2022 ini bisa mengedukasi perajin dan masyarakat akan karya tenun yang berkualitas baik dan sesuai dengan standar serta bisa bersaing di industri mode Tanah Air hingga luar negeri.
Ini sejalan dengan upaya nilai sosial dan nilai bisnis yang saling beriringan, di mana Tobatenun berupaya meningkatkan inovasi dari perajin dari pengelos, pangani, pembuat motif, penenun, hingga panirat sebagai mitra utama Tobatenun sekaligus mengedukasi para perajin secara berkelanjutan.
"Tobatenun berkomitmen untuk memperjuangkan sistem perdagangan yang adil bagi mereka. Mengubah rantai distribusi dan bisnis model sehingga setiap perajin dapat tumbuh kuat dan terus meningkatkan keterampilan mereka untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi," tambah Kerri dalam pernyataan resmi yang diterima Hypeabis.id, Kamis (10/02/2022).
Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat” kini bisa disaksikan langsung dalam acara Adiwastra 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Hall A, Jakarta Pusat, mulai 9 Februari hingga 13 Februari 2022.
Editor: M R Purboyo
Inilah yang ingin diangkat oleh organisasi dan komunitas budaya Batak, Tobatenun, melalui Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat” yang berfokus pada upaya revitalisasi dan pengembangan tekstil tenun Batak atau kain ulos. Upaya ini meliputi pengembangan dan komersialisasi produk tenun, ready-to-wear, serta komunitas dan regenerasi pengrajin tenun.
Pameran ini menghadirkan sejumlah koleksi tenun, baik tekstil maupun produk mode, yang dibuat oleh para perajin dari kelompok binaan Jabu Bonang dengan 3 ruangan yang menceritakan perjalanan dari Tobatenun.
Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat”. (Dok. Tobatenun)
Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat”. (Dok. Tobatenun)
Kedua, Innovation yang menyajikan upaya revitalisasi tenun Batak secara bertanggung jawan atau sustainable, pengembangan motif-motif kontemporer turunan dari motif tenun Batak, dan informasi tentang ekosistem tenun di Sumatera Utara.
Ketiga, Community yang memperlihatkan kekuatan ekosistem tenun berbasis komunitas dan kelompok kerja melalui kehadiran rumah komunitas partonun Jabu Bonang. Bersamaan dengan ini, ada juga kampanye dari Tobatenun untuk upaya fair trade atau perdagangan yang adil serta transparansi bisnis untuk para perajin.
Secara keseluruhan, pameran ini juga menyoroti tentang potensi tenun Batak sebagai salah satu produk dari industri ekonomi kreatif yang mengunggulkan nilai-nilai kearifan lokal, kekuatan komunitas, penguatan pertumbuhan di berbagai aspek dalam masyarakat lokal.
Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat”. (Dok. Tobatenun)
Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat”. (Dok. Tobatenun)
Ini sejalan dengan upaya nilai sosial dan nilai bisnis yang saling beriringan, di mana Tobatenun berupaya meningkatkan inovasi dari perajin dari pengelos, pangani, pembuat motif, penenun, hingga panirat sebagai mitra utama Tobatenun sekaligus mengedukasi para perajin secara berkelanjutan.
"Tobatenun berkomitmen untuk memperjuangkan sistem perdagangan yang adil bagi mereka. Mengubah rantai distribusi dan bisnis model sehingga setiap perajin dapat tumbuh kuat dan terus meningkatkan keterampilan mereka untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi," tambah Kerri dalam pernyataan resmi yang diterima Hypeabis.id, Kamis (10/02/2022).
Pameran Tenun Batak “Ekosistem Budaya & Masyarakat” kini bisa disaksikan langsung dalam acara Adiwastra 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Hall A, Jakarta Pusat, mulai 9 Februari hingga 13 Februari 2022.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.