Museum Batik Indonesia didirikan sebagai tindak lanjut  dari pencatatan Batik Indonesia ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009 silam. (Sumber gambar: Museum Batik Indonesia)

Kemendikbudristek Resmikan Tiga Museum Baru

12 October 2022   |   17:15 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meresmikan tiga museum baru, yakni Museum Batik Indonesia di Jakarta, Museum Semedo di Tegal, dan Museum Song Terus di Pacitan. Tiga museum ini merupakan bagian dari sebelas proyek museum yang dibangun sejak 2010 hingga 2022.

Pembangunan ketiga museum ini merupakan bentuk upaya pelindungan, pemanfaatan, dan pelestarian kebudayaan oleh pemerintah melalui Kemendikbudristek. “Selanjutnya ketiga museum ini akan berada dibawah pengelolaan Badan Layanan Umum [BLU] Museum dan Cagar Budaya, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek,” demikian tertulis.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan bahwa museum merupakan ruang publik yang terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Dia pun mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, sekolah, komunitas, terlebih kepada generasi muda untuk bersama-sama berkegiatan di museum.

Baca juga: Yuk Wisata Sejarah dengan Mengunjungi Museum di Jakarta, Hemat Kantong & Kaya Informasi

“Museum sejatinya adalah sumber ilmu pengetahuan, dan kita berharap anak-anak yang ada dan berdekatan di  wilayah tersebut bisa menjadikan museum sebagai sumber belajar dan sumber inspirasi. Dan hendaknya ini semua menjadi penguat kita sebagai bangsa yang punya peradaban”, katanya.

Sebelum berkunjung ke museum-museum baru ini, yuk simak informasinya!


Museum Batik Indonesia

 

Museum Batik Indonesia terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Museum ini didirikan sebagai tindak lanjut  dari pencatatan Batik Indonesia ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009 silam.

Museum ini merupakan tempat pewarisan pengetahuan sekaligus budaya batik yang merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia.

Genhype dapat memperoleh informasi mengenai sejarah batik di Indonesia, beragam koleksi kain batik dari  berbagai wilayah di Indonesia, informasi teknik pembuatan batik, pemanfaatan batik baik secara tradisional maupun perkembangannya, hingga tokoh-tokoh yang berperan dalam dunia batik di museum ini.


Museum Semedo

 

Museum yang satu ini terletak di lereng jajaran pegunungan Serayu, di ujung Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng. Pemerintah terdorong untuk membangun Museum Semedo lantaran penemuan sisa manusia purba, fosil flora fauna, dan berbagai artefak batu serta artefak tulang pada Kawasan Cagar Budaya Semedo.  

Museum ini dapat menjadi sarana pelestarian cagar budaya, sarana edukasi, dan rekreasi bagi masyarakat. Di dalam museum terdapat landmark berupa monumen gading, patung gajah purba jenis Stegodon, dan penggambaran evolusi manusia purba sebagai ikon dari Kawasan Cagar Budaya Semedo.

Tujuan pembangunan museum ini adalah untuk melesterikan peninggalan kehidupan manusia purba, memublikasikan hasil penelitian, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai nilai penting Semedo sebagai salah satu situs arkeologi dan situs manusia purba terkemuka.

Museum Semedo menyajikan koleksi temuan spesimen Semedo 1, yakni artefak peninggalan manusia purba jenis Homo Erectus, dan berbagai jenis fosil fauna purba sebagai bukti kehidupan pada Kala Pleistosen di Semedo.


Museum Song Terus

 

Museum Song Terus terletak di Dusun Weru, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pendirian museum ini tidak terlepas dari penemuan  fosil manusia prasejarah, fosil flora fauna, dan berbagai alat batu di Kawasan Situs prasejarah Gunung Sewu yang sebagian besar ditemukan dalam gua-gua hunian prasejarah.

Pemerintah berharap Museum Song Terus dapat menjadi tempat untuk melestarikan peninggalan budaya prasejarah dari Kawasan Gunung Sewu dan juga sebagai wadah penelitian serta publikasi hasil penelitian Kawasan Gunung Sewu kepada masyarakat.

Museum Song Terus menyajikan berbagai koleksi peninggalan budaya prasejarah yang ada di Kawasan Gunung Sewu sejak masa Pleistosen Tengah hingga Holosen atau lebih kurang 350.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, beserta bukti-bukti kondisi alam purba kala.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda



 

SEBELUMNYA

Gagal Ginjal Misterius Pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

BERIKUTNYA

Musisi Natasha Udu Rilis Single Kedua Berjudul Mamoney

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: