Skincare dengan Hyaluronic Acid Jadi Tren, Ini Manfaat dan Cara Tepat Memilihnya
09 October 2022 |
12:30 WIB
Tagar hyaluronic acid atau asam hialuronat menjadi tren di media sosial Twitter, Minggu (9/10/2022). Senyawa yang biasanya terkandung dalam produk perawatan kulit atau skincare ini dianggap sangat bagus untuk mengatasi permasalahan wanita, seperti jerawat dan tanda-tanda penuaan di wajah.
Lalu apakah hyaluronic acid (HA) itu? HA adalah glikosaminoglikan alami atau sekelompok molekul gula yang disebut polisakarida dan ditemukan pada jaringan ikat tubuh. Molekul ini bekerja untuk melindungi, menghidrasi, dan melembabkan kulit.
Spesialis Kuli dr. Sehari Marchbein menerangkan asam hialuronat menarik dan mengikat molekul air dan meningkatkan kadar air di kulit. “Dia dapat menyerap lebih dari 1.000 kali beratnya dalam air,” ujarnya dikutip dari Everdayhealth, Minggu (9/10/2022).
Walaupun terdapat di jaringan ikat tubuh, seiring usia dan faktor lingkungan membuat cadangan HA menurun. Namun dengan perkembangan teknologi, HA kini dapat ditemui pada beberapa produk skincare yang memang didesain khusus untuk menghidrasi dan melembabkan kulit.
Baca juga: Mengenal Mikrobioma dan Kandungan Skincare yang Aman untuk Kulit
Menurut Marchbein, kulit yang dehidrasi atau kering bisa berbahaya. “Ini membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan dari sumber eksternal dan lingkungan,” sebutnya.
Adapun kulit yang disebut dehidrasi yakni ketika lapisan atas kulit tidak memiliki cukup air. Ciri-cirinya kulit tampak kering, kasar, dan bersisik. Ketika lapisan utama kulit dalam kondisi yng tidak baik, bakteri akan mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
Menurut penelitian dalam Journal of Allergy & Therapy, kulit yang tidak terhidrasi bukan hanya menimbulkan kulit kering, namun berisiko terhadap jerawat, dermatitis atopik, dan rosacea (kulit kemerahan disertai bintik seperti jerawat). Hidrasi yang didapatkan melalui skincare dengan kandungan hyaluronic acid, juga penting untuk menampilkan kulit yang kenyal, sehat, dan cerah. Bahkan bisa menurangi penuaan kulit.
“Karena sifatnya yang menarik air, asam hialuronat dapat memperbaiki dan memperlambat penuaan di area yang kering, cekung, atau keriput,” kata Bonnie Gasquet, dokter penyakit dalam di Pusat Medis Belle Chasse, Louisiana.
Setidaknya ada tiga jenis asam hialuronat. Pertama, hydrolyzed hyaluronic acid atau asam hialuronat terhidrolisis. Gasquet menerangkan ini adalah asam hialuronat yang telah dipecah menjadi elemen yang cukup kecil untuk menembus kulit.
Sifatnya melembabkan, tetapi bukan pilihan yang paling melembapkan. Jadi, asam hialuronat terhidrolisis paling baik untuk orang yang memiliki kulit berminyak atau kombinasi, karena jenis kulit ini ingin menghindari kelembapan yang berlebihan.
Kedua, sodium hyaluronate yang masuk lebih dalam ke kulit dan memberikan hasil yang lebih baik, meskipun efeknya tidak bertahan lama. Jenis hyaluronic acid ini paling baik untuk orang yang memiliki kulit normal, karena akan memungkinkan kelembapan meresap, tetapi tidak butuh efek yang terlalu lama. Bahan ini kemungkinan besar akan kamu temukan dalam serum.
Ketiga, sodium acetylated hyaluronate yang memiliki manfaat sodium hyaluronate tetapi dengan hasil yang tahan lama. Jenis ini paling baik untuk orang yang membutuhkan kelembapan, seperti mereka yang memiliki kulit kering, tinggal di iklim kering, atau mereka yang mencari produk untuk musim dingin.
Baca juga: Punya Kulit Sensitif Tapi Ingin Pakai Serum? Yuk Simak Tip dan Rekomendasi Ini
Hyaluronic acid dapat kamu temukan dalam bentuk serum, sheet mask, krim mata, pelembab, toner, dan perawatan bibir. Nah, agar tepat guna, berikut tips yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli skincare yang mengandung hyaluronic acid.
Memeriksa berat molekul dalam label kemasan sangat penting untuk mengetahui seberapa efektif produk tersebut. Menurut penelitian yang terbit di National Center for Biotechnology Information pada 2011, hyaluronic acid dengan berat molekul rendah seperti 50 kilodalton (kDa), lebih mudah meresap ke dalam kult dan terbukti lebih efektif mengatasi kerutan.
Studi tersebut juga menyebutkan konsentrasi 0,1 persen asam hialuronat menyebabkan peningkatan hidrasi dan elastisitas, meskipun sebagian besar produk memiliki 1 atau 2 persen.
Produk dengan tambahan wewangian dapat menyebabkan iritasi seperti jerawat pada orang dengan kulit sensitif. Wewangian juga menyebabkan dermatitis kontak arau ruam kulit yang dapat muncul beberapa menit hingga berhari-hari.
Gasquet menyebut alkohol dapat melawan manfaat pelembab dari bahan tersebut. Isopropil alkohol sangat mengeringkan dan dapat membuat kulit rentan pecah-pecah, memungkinkan kulit pecah dan kemungkinan iritasi, serta masuknya bakteri ke tempat yang tidak seharusnya.
Selain itu, efek pengeringan yang ditimbulkan alkohol dapat menyebabkan sel menjadi kurang kenyal. Oleh karena itu, penting untuk melihat kadar alkohol dalam label produk.
Jika selama ini kamu menghindari produk yang berbasis air sebagai bahan utamanya, kamu keliru. Produk dengan bahan air membuat hyaluronic acid lebih efektif. Daripada krim, minyak, atau gel, produk berbasis air membuat asam hialuronat lebih mudah menembus kulit.
Kamu harus hati-hati jika memiliki alergi atau sesuatu yang menyebabkan iritasi sebelumnya. Untuk itu, cari produk hyaluronic acid yang juga mencantumkan vitamin C sebagai bahan dasarnya. Kedua bahan ini bekerja sama meningkatkan efektivitasnya pada kulit.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Lalu apakah hyaluronic acid (HA) itu? HA adalah glikosaminoglikan alami atau sekelompok molekul gula yang disebut polisakarida dan ditemukan pada jaringan ikat tubuh. Molekul ini bekerja untuk melindungi, menghidrasi, dan melembabkan kulit.
Spesialis Kuli dr. Sehari Marchbein menerangkan asam hialuronat menarik dan mengikat molekul air dan meningkatkan kadar air di kulit. “Dia dapat menyerap lebih dari 1.000 kali beratnya dalam air,” ujarnya dikutip dari Everdayhealth, Minggu (9/10/2022).
Walaupun terdapat di jaringan ikat tubuh, seiring usia dan faktor lingkungan membuat cadangan HA menurun. Namun dengan perkembangan teknologi, HA kini dapat ditemui pada beberapa produk skincare yang memang didesain khusus untuk menghidrasi dan melembabkan kulit.
Baca juga: Mengenal Mikrobioma dan Kandungan Skincare yang Aman untuk Kulit
Menurut Marchbein, kulit yang dehidrasi atau kering bisa berbahaya. “Ini membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan dari sumber eksternal dan lingkungan,” sebutnya.
Adapun kulit yang disebut dehidrasi yakni ketika lapisan atas kulit tidak memiliki cukup air. Ciri-cirinya kulit tampak kering, kasar, dan bersisik. Ketika lapisan utama kulit dalam kondisi yng tidak baik, bakteri akan mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
Menurut penelitian dalam Journal of Allergy & Therapy, kulit yang tidak terhidrasi bukan hanya menimbulkan kulit kering, namun berisiko terhadap jerawat, dermatitis atopik, dan rosacea (kulit kemerahan disertai bintik seperti jerawat). Hidrasi yang didapatkan melalui skincare dengan kandungan hyaluronic acid, juga penting untuk menampilkan kulit yang kenyal, sehat, dan cerah. Bahkan bisa menurangi penuaan kulit.
“Karena sifatnya yang menarik air, asam hialuronat dapat memperbaiki dan memperlambat penuaan di area yang kering, cekung, atau keriput,” kata Bonnie Gasquet, dokter penyakit dalam di Pusat Medis Belle Chasse, Louisiana.
Ada 3 Jenis
Setidaknya ada tiga jenis asam hialuronat. Pertama, hydrolyzed hyaluronic acid atau asam hialuronat terhidrolisis. Gasquet menerangkan ini adalah asam hialuronat yang telah dipecah menjadi elemen yang cukup kecil untuk menembus kulit. Sifatnya melembabkan, tetapi bukan pilihan yang paling melembapkan. Jadi, asam hialuronat terhidrolisis paling baik untuk orang yang memiliki kulit berminyak atau kombinasi, karena jenis kulit ini ingin menghindari kelembapan yang berlebihan.
Kedua, sodium hyaluronate yang masuk lebih dalam ke kulit dan memberikan hasil yang lebih baik, meskipun efeknya tidak bertahan lama. Jenis hyaluronic acid ini paling baik untuk orang yang memiliki kulit normal, karena akan memungkinkan kelembapan meresap, tetapi tidak butuh efek yang terlalu lama. Bahan ini kemungkinan besar akan kamu temukan dalam serum.
Ketiga, sodium acetylated hyaluronate yang memiliki manfaat sodium hyaluronate tetapi dengan hasil yang tahan lama. Jenis ini paling baik untuk orang yang membutuhkan kelembapan, seperti mereka yang memiliki kulit kering, tinggal di iklim kering, atau mereka yang mencari produk untuk musim dingin.
Baca juga: Punya Kulit Sensitif Tapi Ingin Pakai Serum? Yuk Simak Tip dan Rekomendasi Ini
Hyaluronic acid dapat kamu temukan dalam bentuk serum, sheet mask, krim mata, pelembab, toner, dan perawatan bibir. Nah, agar tepat guna, berikut tips yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli skincare yang mengandung hyaluronic acid.
Serum dengan bahan dasar air lebih mudah diserap kulit. (Sumber gambar: Pexels/KoolShooters)
1. Cari berat molekulnya
Memeriksa berat molekul dalam label kemasan sangat penting untuk mengetahui seberapa efektif produk tersebut. Menurut penelitian yang terbit di National Center for Biotechnology Information pada 2011, hyaluronic acid dengan berat molekul rendah seperti 50 kilodalton (kDa), lebih mudah meresap ke dalam kult dan terbukti lebih efektif mengatasi kerutan. Studi tersebut juga menyebutkan konsentrasi 0,1 persen asam hialuronat menyebabkan peningkatan hidrasi dan elastisitas, meskipun sebagian besar produk memiliki 1 atau 2 persen.
2. Hindari wewangian
Produk dengan tambahan wewangian dapat menyebabkan iritasi seperti jerawat pada orang dengan kulit sensitif. Wewangian juga menyebabkan dermatitis kontak arau ruam kulit yang dapat muncul beberapa menit hingga berhari-hari.
3. Cek kadar alkohol
Gasquet menyebut alkohol dapat melawan manfaat pelembab dari bahan tersebut. Isopropil alkohol sangat mengeringkan dan dapat membuat kulit rentan pecah-pecah, memungkinkan kulit pecah dan kemungkinan iritasi, serta masuknya bakteri ke tempat yang tidak seharusnya.Selain itu, efek pengeringan yang ditimbulkan alkohol dapat menyebabkan sel menjadi kurang kenyal. Oleh karena itu, penting untuk melihat kadar alkohol dalam label produk.
4. Cari produk berbasis air
Jika selama ini kamu menghindari produk yang berbasis air sebagai bahan utamanya, kamu keliru. Produk dengan bahan air membuat hyaluronic acid lebih efektif. Daripada krim, minyak, atau gel, produk berbasis air membuat asam hialuronat lebih mudah menembus kulit.
5. Periksa alergen dan vitamin C
Kamu harus hati-hati jika memiliki alergi atau sesuatu yang menyebabkan iritasi sebelumnya. Untuk itu, cari produk hyaluronic acid yang juga mencantumkan vitamin C sebagai bahan dasarnya. Kedua bahan ini bekerja sama meningkatkan efektivitasnya pada kulit. (Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.