Keseruan 45 Speakers di ICON 2022, Bertabur CEO dan Founder dari Perusahaan Ternama
08 October 2022 |
06:00 WIB
Keseruan event bertajuk ICON 2022 telah berakhir. Dilaksanakan pada 6-7 Oktober 2022, acara yang berlangsung di The Ritz-carlton Jakarta tersebut dihadiri oleh 45 pembicara dari kalangan pemilik usaha, influencer, petinggi, dan orang berpengaruh lainnya.
Acara ICON 2022 menjadi wadah yang mempertemukan pembicara dengan rasa penasaran penontonnya mengenai hal-hal terbaru yang telah menjadi hal normal saat ini. Untuk itu, ICON 2022 mengangkat tajuk What’s Normal Now, yang juga membahas era digital perbankan yang semakin terasa normal di masa ini.
Pada hari pertama, acara diisi oleh pembicara dari Kantar Indonesia yang membahas mengenai pola dan cara hidup serta bekerja baru yang memaksa orang untuk beradaptasi dengan cepat dan berpikir kreatif dalam bertahan hidup.
Baca juga: Begini Pengalaman Pengusaha tentang Bisnis Cloud Kitchen
ICON 2022 disambung dengan diskusi panel mengangat tema The Power of Collaboration dengan pembicara dari Lego Group, kokumi, Atmos Indonesia, dan Tinkerlust. Pembahasan mengenai evolusi multichannel dalam perkembangan bisnis juga berlangsung dengan pembicara dari Kementerian Koperasi dan UMKM, Blibli, serta Supra Boga Lestari.
Diskusi mengenai industri cloud kitchen hingga paperless pun mengisi hari pertama gelaran ICON 2022. Lebih lanjut, beberapa pembicara lainnya juga membahas masa depan kendaraan elektrik, smart city, web 3.0 yang sedang popular, hingga strategi bisnis setelah masa pandemi.
Kemeriahan berlanjut pada hari kedua dimana topik dilanjutkan dengan membahas generasi pebisnis selanjutnya, hubungan manusia dalam menemukan pasangan di era digital, hingga kreasi IP yang dapat menciptakan dan menumbukan kekayaan intelektual sekaligus menghasilkan pendapatan.
Obrolan mengenai tren Non Fungible Token (NFT) pun tidak luput dalam membuka wawasan milenial dan generasi Z yang hadir. Dipandu oleh Ronen Mense, para Co-Founder yang berkecimpung di dunia NFT seperti Nick Yudha, Brandon Salim, dan Dennis Adhiswara memberikan perspektifnya mengenai tren ini.
“Kamu membeli dan menahan sebuah NFT, maka kamu adalah pemilik NFT itu, sampai pada akhirnya kamu menjual NFT itu pada orang lain. Saya rasa itulah keindahan dari NFT yakni kepemilikan,” kata Ronan Mense selaku President & Managing Director APAC di AppsFlyer.
Baca juga: Kolaborasi Antar Brand Jadi Kunci Keberlangsungan Bisnis Jangka Panjang
Ditanyai soal bagaimana masa depan NFT, Co-Founder BlockX, Dennis Adhiswara menyebut NFT akan lebih besar dari sekarang. “NFT akan lebih dari sekeder seni digital, NFT itu akan menjadi medium dan teknologi, bukan berupa gambar saja,” kata Dennis.
Selain NFT, industri Esports juga menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, para pro player gamers mampu meraup penghasilan tinggi dari skill bermain game tersebut. “Akan banyak gamers semakin berkembang, ekosistem dunia Esports juga akan membesar mulai dari gamers-nya, tipe-tipe game, hingga developer,” kata Co-Founder EVOS Esport, Hartman harris.
Acara dilanjutkan dengan pembahasan konten hiburan dari artis dan influencer Luna Maya dan Andovi Da Lopez. Keduanya membahas bagaimana sebuah konten bisa begitu menarik dan mengikat perhatian dengan penontonnya.
Menuju akhir sesi acara, Work From Anywhere dibahas sebagai sebuah cara pandang baru milenial dan generasi Z dalam bekerja. Tren ini tidak lepas dari pola remote working yang sempat membuat pekerja melakukan pekerjaan di rumah karena situasi pandemi.
Menutup acara, Derek Hsu selaku Presiden 88Rising, sebuah perusahaan musik Amerika yang bertabur musisi Asia membongkar strategi label rekaman ternama tersebut dalam menjangkau pasar Asia hingga dunia. Rencananya, 88Rising juga akan melakukan konser bertajuk Heads In The Cloud di Jakarta pada 3-4 Desember 2022 mendatang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Acara ICON 2022 menjadi wadah yang mempertemukan pembicara dengan rasa penasaran penontonnya mengenai hal-hal terbaru yang telah menjadi hal normal saat ini. Untuk itu, ICON 2022 mengangkat tajuk What’s Normal Now, yang juga membahas era digital perbankan yang semakin terasa normal di masa ini.
Pada hari pertama, acara diisi oleh pembicara dari Kantar Indonesia yang membahas mengenai pola dan cara hidup serta bekerja baru yang memaksa orang untuk beradaptasi dengan cepat dan berpikir kreatif dalam bertahan hidup.
Baca juga: Begini Pengalaman Pengusaha tentang Bisnis Cloud Kitchen
ICON 2022 disambung dengan diskusi panel mengangat tema The Power of Collaboration dengan pembicara dari Lego Group, kokumi, Atmos Indonesia, dan Tinkerlust. Pembahasan mengenai evolusi multichannel dalam perkembangan bisnis juga berlangsung dengan pembicara dari Kementerian Koperasi dan UMKM, Blibli, serta Supra Boga Lestari.
Diskusi mengenai industri cloud kitchen hingga paperless pun mengisi hari pertama gelaran ICON 2022. Lebih lanjut, beberapa pembicara lainnya juga membahas masa depan kendaraan elektrik, smart city, web 3.0 yang sedang popular, hingga strategi bisnis setelah masa pandemi.
Kemeriahan berlanjut pada hari kedua dimana topik dilanjutkan dengan membahas generasi pebisnis selanjutnya, hubungan manusia dalam menemukan pasangan di era digital, hingga kreasi IP yang dapat menciptakan dan menumbukan kekayaan intelektual sekaligus menghasilkan pendapatan.
Obrolan mengenai tren Non Fungible Token (NFT) pun tidak luput dalam membuka wawasan milenial dan generasi Z yang hadir. Dipandu oleh Ronen Mense, para Co-Founder yang berkecimpung di dunia NFT seperti Nick Yudha, Brandon Salim, dan Dennis Adhiswara memberikan perspektifnya mengenai tren ini.
“Kamu membeli dan menahan sebuah NFT, maka kamu adalah pemilik NFT itu, sampai pada akhirnya kamu menjual NFT itu pada orang lain. Saya rasa itulah keindahan dari NFT yakni kepemilikan,” kata Ronan Mense selaku President & Managing Director APAC di AppsFlyer.
Baca juga: Kolaborasi Antar Brand Jadi Kunci Keberlangsungan Bisnis Jangka Panjang
Ditanyai soal bagaimana masa depan NFT, Co-Founder BlockX, Dennis Adhiswara menyebut NFT akan lebih besar dari sekarang. “NFT akan lebih dari sekeder seni digital, NFT itu akan menjadi medium dan teknologi, bukan berupa gambar saja,” kata Dennis.
Selain NFT, industri Esports juga menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, para pro player gamers mampu meraup penghasilan tinggi dari skill bermain game tersebut. “Akan banyak gamers semakin berkembang, ekosistem dunia Esports juga akan membesar mulai dari gamers-nya, tipe-tipe game, hingga developer,” kata Co-Founder EVOS Esport, Hartman harris.
Acara dilanjutkan dengan pembahasan konten hiburan dari artis dan influencer Luna Maya dan Andovi Da Lopez. Keduanya membahas bagaimana sebuah konten bisa begitu menarik dan mengikat perhatian dengan penontonnya.
Menuju akhir sesi acara, Work From Anywhere dibahas sebagai sebuah cara pandang baru milenial dan generasi Z dalam bekerja. Tren ini tidak lepas dari pola remote working yang sempat membuat pekerja melakukan pekerjaan di rumah karena situasi pandemi.
Menutup acara, Derek Hsu selaku Presiden 88Rising, sebuah perusahaan musik Amerika yang bertabur musisi Asia membongkar strategi label rekaman ternama tersebut dalam menjangkau pasar Asia hingga dunia. Rencananya, 88Rising juga akan melakukan konser bertajuk Heads In The Cloud di Jakarta pada 3-4 Desember 2022 mendatang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.