Sejarah dan Fakta Tren Standar Kecantikan dari Masa ke Masa
05 October 2022 |
22:00 WIB
1
Like
Like
Like
Standar kecantikan yang ada dalam setiap diri manusia merupakan hal yang tidak bisa dibanding-bandingkan satu sama lain, karena setiap kelompok atau personal memiliki ukurannya masing-masing.
Kendati begitu, tren kecantikan di setiap zaman selalu memiliki ukuran standar sendiri tentang apa yang dianggap indah atau tidak, yang tentunya dipengaruhi juga oleh kebudayaan masyarakat setempat.
Baca juga: 7 Cara Memilih Produk Kecantikan yang Asli & Aman bagi Kulit
Saat ini, dalam keidealan kepala kita, mungkin sosok perempuan cantik adalah yang memilkiki badan langsing, berkulit putih dengan tinggi semampai, serta memiliki hidung mancung.
Namun, hal itu tentu berbeda jika standar tersebut diajukan pada masyarakat pedalaman yang tak bersentuhan dengan teknologi atau kelompok lain dengan kultur dan daerah yang berbeda dari masyarakat Indonesia.
Nah, kira-kira apa saja ya standar kecantikan dari masa ke masa yang mungkin pada zaman sekarang dianggap sebagai tindakan konyol. Biar enggak penasaran, yuk simak ulasan berikut.
Dikutip dari Hers Magazine, hal itu tercermin dari patung wanita di mana semuanya berbentuk melengkung. Pada periode ini seorang wanita yang memilki tubuh besar diyakini merupakan orang yang kaya karena dia memiliki akses ke lebih banyak makanan.
Praktik menyakiti diri sendiri ini sempat populer pada era tersebut hingga seiring waktu dilarang oleh pemerintah China pada tahun 1900-an karena dianggap sebagai bentuk penyiksaan pada tubuh manusia.
Indikasi kecantikan yang dominan juga pada masa ini adalah kulit putih, payudara besar, rambut tipis, dan pinggul yang penuh. Standar-standar ini terbukti di hampir setiap lukisan renaisans yang dapat dilihat oleh kita.
Standar kecantikan ini akhirnya memmbuat para bangsawan untuk berlomba-lomba dalam mengecilkan ukuran pinggang mereka, bahkan seringkali dilakukan dengan cara paksa dan memilki efek yang serius pada tubuh.
Selama zaman keemasan Hollywood, antara tahun 1930-1950an, sosok Marilyn Monroe adalah standar emas kecantikan dunia. Lewat tubuhnya yang sekal, Monroe mengakhiri tren sosok ramping yang muncul selama periode roaring twenties pada 1920-an.
Sampai saat ini, standar kecantikan perempuan adalah wanita tidak terlalu terlihat gemuk serta memiliki tinggi semampai. Sosok perempuan yang dianggap ideal di era ini adalah Kim Kardhasian, di mana banyak wanita yang melakukan operasi plastik agar terlihat memiliki penampilan sepertinya.
Editor: Dika Irawan
Kendati begitu, tren kecantikan di setiap zaman selalu memiliki ukuran standar sendiri tentang apa yang dianggap indah atau tidak, yang tentunya dipengaruhi juga oleh kebudayaan masyarakat setempat.
Baca juga: 7 Cara Memilih Produk Kecantikan yang Asli & Aman bagi Kulit
Saat ini, dalam keidealan kepala kita, mungkin sosok perempuan cantik adalah yang memilkiki badan langsing, berkulit putih dengan tinggi semampai, serta memiliki hidung mancung.
Namun, hal itu tentu berbeda jika standar tersebut diajukan pada masyarakat pedalaman yang tak bersentuhan dengan teknologi atau kelompok lain dengan kultur dan daerah yang berbeda dari masyarakat Indonesia.
Nah, kira-kira apa saja ya standar kecantikan dari masa ke masa yang mungkin pada zaman sekarang dianggap sebagai tindakan konyol. Biar enggak penasaran, yuk simak ulasan berikut.
1. Zaman Yunani Kuno Perempuan Cantik Adalah yang Gemuk
Pada zaman Yunani Kuno antara 500-300 SM, standar kecantikan perempuan adalah yang memiliki tubuh gemuk dan berkulit putih. Pada masa ini, tubuh perempuan juga dianggap cacat karena sangat berbeda dengan tubuh laki-laki.Ilustrasi patung era Yunani (sumber Unsplash/Allef Vinicius)
2. Zaman Dinasti Han, Kecantikan Perempuan Dilihat dari Ukuran Kaki
Pada masa dinasti Han di China, antara tahun 206 SM-220 M, sosok perempuan cantik adalah yang memiliki kaki berukuran kecil atau disebut kaki teratai. Pada masa ini banyak perempuan membebat kaki mereka dengan kain agar tidak tumbuh.Praktik menyakiti diri sendiri ini sempat populer pada era tersebut hingga seiring waktu dilarang oleh pemerintah China pada tahun 1900-an karena dianggap sebagai bentuk penyiksaan pada tubuh manusia.
3. Zaman Renaisans Perempuan cantik Adalah yang Berpinggul Lebar
Selama zaman Renaisans Italia perempuan merupakan cermin dari status sosial sang suami baik dalam perilaku dan penampilan. Maka, jika seoerang perempuan memiliki tubuh kurus menunjukkan suaminya bukan orang kaya.Ilustrasi lukisan era renaisans (sumber gambar Unsplash/Birmingham Museums Trust)
4. Tren Pinggang Kecil Jadi Standar kecantikan di Inggris pada abad ke-17
Pada abad ke-17 pinggang kecil perempuan menjadi ukuran standar kecantikan di Inggris. Untuk melakukannya mereka mnggunakan korset bertulang khusus hingga mencapai ukuran lingkar pinggang jauh di bawah 50 cm. Padahal, ukuran rata-rata lingkar pinggang perempuan normal berkisar antara 70-80 cm.Standar kecantikan ini akhirnya memmbuat para bangsawan untuk berlomba-lomba dalam mengecilkan ukuran pinggang mereka, bahkan seringkali dilakukan dengan cara paksa dan memilki efek yang serius pada tubuh.
5. Zaman Keemasan Hollywood Marylin Monroe Adalah Tolok Ukur kecantikan Perempuan
Selama zaman keemasan Hollywood, antara tahun 1930-1950an, sosok Marilyn Monroe adalah standar emas kecantikan dunia. Lewat tubuhnya yang sekal, Monroe mengakhiri tren sosok ramping yang muncul selama periode roaring twenties pada 1920-an. Ilusttasi Marylin Monroe (sumber gambar Unsplash/MARIOLA GROBELSKA)
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.