5 Cara Mengatur Keuangan agar Bisnis Menjadi Lebih Sehat
26 September 2022 |
17:02 WIB
Mengatur keuangan di dalam sebuah bisnis memang bukan hal yang mudah, apalagi bagi seseorang yang baru terjun ke bidang ini. Namun, baik pemula maupun pengalaman, setiap bisnis tetap harus memiliki manajemen keuangan yang baik. Jika tidak, risikonya bisnis yang dijalankan akan bangkrut.
Bisnis yang sehat tidak hanya dilihat dari seberapa besar keuntungannya saja, tetapi juga seberapa baik pengelolaan arus kas di dalamnya. Jangan sampai bisnis yang sedang dijalankan justru berujung buntung karena pengeluaran lebih banyak, sedangkan pemasukan malah sedikit.
Baca juga: Ini 3 Hal yang Biasa Dilakukan Orang Kaya dalam Mengatur Keuangan
Nah, bagi yang baru terjun ke dunia bisnis, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat finansial bisnismu lebih sehat. Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan ada 5 dasar keuangan yang wajib dipahami para pebisnis agar usaha yang dijalankannya memiliki kondisi finansial yang sehat.
Cash flow merupakan arus kas yang berisi tentang semua transaksi di dalam bisnis. Dalam mengatur cash flow, pebisnis mesti memiliki tingkat prioritas pada setiap pengeluaran. Pastikan dahulukan yang penting terlebih dahulu sebelum membeli sesuatu hal lain yang kurang penting. Tak lupa lakukan evaluasi secara berkala sehingga cash flow bisa tetap terpantau secara periodik.
Mungkin kamu sedang merintis sebuah bisnis. Namun, bukan berarti karena bisnismu kecil, kamu bisa menggabungkan pengelolaan uangnya secara pribadi. Kamu tetap harus membagi secara jelas uang bisnis dan uang pribadi.
Hal ini untuk menghindari kebingungan sekaligus untuk keselamatan. Artinya, bila bisnis yang dijalankan tidak berjalan, kamu masih punya dana pribadi untuk bertahan hidup. Bayangkan jika uang bisnis dan uang pribadi jadi satu, tentu kondisi finansial jadi buruk.
Tidak jauh berbeda dengan rencana keuangan pribadi, rencana keuangan perusahaan juga butuh dana cadangan. Dana cadangan ini mirip dana darurat, yakni sejumlah dana yang sengaja disiapkan jika pada masa depan perusahaan mengalami kerugian.
Jika perusahaan rugi, dana cadangan bisa digunakan untuk membuat perusahaan tidak goyah meski belum untung pada periode bulan tertentu. Dengan demikian, kamu sebagai pemilik bisnis masih punya kesempatan memperbaiki perusahaan sehingga bisa untung kembali.
Selain memiliki dana cadangan, sebuah bisnis juga mestinya selalu menyisihkan penghasilannya untuk pengembangan dan pertumbuhan aset. Sebab, setiap perusahaan pasti menginginkan tetap bertahan dalam waktu lama.
Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan dan pertumbuhan di dalam bisnis tersebut setiap waktunya. Harapannya bisnis yang dijalankan bisa tetap sesuai dengan kebutuhan yang ada sehingga tetap diminati masyarakat.
Dalam berbisnis, cash is the king. Uang memang menjadi raja yang seolah kita bisa punya kebebasan dalam melakukan apa saja, termasuk di dalam bisnis. Maksudnya, pebisnis yang memiliki uang membuat dia bisa bereksplorasi dan bereksperimen terhadap usahanya tanpa takut kekurangan.
Sebagai pebisnis, kamu tentunya akan memperoleh sejumlah keuntungan dari usaha yang dikembangkan. Sisihkan uang tersebut untuk kepentingan perusahaan. Jangan malah menjadikan uang itu sebagai utang bagi orang lain, apalagi sampai kamu yang berutang demi memiliki uang.
Editor: Dika Irawan
Bisnis yang sehat tidak hanya dilihat dari seberapa besar keuntungannya saja, tetapi juga seberapa baik pengelolaan arus kas di dalamnya. Jangan sampai bisnis yang sedang dijalankan justru berujung buntung karena pengeluaran lebih banyak, sedangkan pemasukan malah sedikit.
Baca juga: Ini 3 Hal yang Biasa Dilakukan Orang Kaya dalam Mengatur Keuangan
Nah, bagi yang baru terjun ke dunia bisnis, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat finansial bisnismu lebih sehat. Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan ada 5 dasar keuangan yang wajib dipahami para pebisnis agar usaha yang dijalankannya memiliki kondisi finansial yang sehat.
1. Atur Cash Flow
Tidak sedikit bisnis yang memiliki keuntungan besar, tetapi kemudian gulung tikar gara-gara tidak memperhatikan cash flow. Pengelolaan cash flow di dalam perusahaan memang sangat penting.Cash flow merupakan arus kas yang berisi tentang semua transaksi di dalam bisnis. Dalam mengatur cash flow, pebisnis mesti memiliki tingkat prioritas pada setiap pengeluaran. Pastikan dahulukan yang penting terlebih dahulu sebelum membeli sesuatu hal lain yang kurang penting. Tak lupa lakukan evaluasi secara berkala sehingga cash flow bisa tetap terpantau secara periodik.
2. Pisahkan Uang Usaha dengan Dana Pribadi
Mungkin kamu sedang merintis sebuah bisnis. Namun, bukan berarti karena bisnismu kecil, kamu bisa menggabungkan pengelolaan uangnya secara pribadi. Kamu tetap harus membagi secara jelas uang bisnis dan uang pribadi.Hal ini untuk menghindari kebingungan sekaligus untuk keselamatan. Artinya, bila bisnis yang dijalankan tidak berjalan, kamu masih punya dana pribadi untuk bertahan hidup. Bayangkan jika uang bisnis dan uang pribadi jadi satu, tentu kondisi finansial jadi buruk.
3. Punya Dana Cadangan dan Proteksi
Tidak jauh berbeda dengan rencana keuangan pribadi, rencana keuangan perusahaan juga butuh dana cadangan. Dana cadangan ini mirip dana darurat, yakni sejumlah dana yang sengaja disiapkan jika pada masa depan perusahaan mengalami kerugian.Jika perusahaan rugi, dana cadangan bisa digunakan untuk membuat perusahaan tidak goyah meski belum untung pada periode bulan tertentu. Dengan demikian, kamu sebagai pemilik bisnis masih punya kesempatan memperbaiki perusahaan sehingga bisa untung kembali.
4. Alokasi Rutin Pengembangan Aset
Selain memiliki dana cadangan, sebuah bisnis juga mestinya selalu menyisihkan penghasilannya untuk pengembangan dan pertumbuhan aset. Sebab, setiap perusahaan pasti menginginkan tetap bertahan dalam waktu lama.Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan dan pertumbuhan di dalam bisnis tersebut setiap waktunya. Harapannya bisnis yang dijalankan bisa tetap sesuai dengan kebutuhan yang ada sehingga tetap diminati masyarakat.
5. Cash is The King
Dalam berbisnis, cash is the king. Uang memang menjadi raja yang seolah kita bisa punya kebebasan dalam melakukan apa saja, termasuk di dalam bisnis. Maksudnya, pebisnis yang memiliki uang membuat dia bisa bereksplorasi dan bereksperimen terhadap usahanya tanpa takut kekurangan.Sebagai pebisnis, kamu tentunya akan memperoleh sejumlah keuntungan dari usaha yang dikembangkan. Sisihkan uang tersebut untuk kepentingan perusahaan. Jangan malah menjadikan uang itu sebagai utang bagi orang lain, apalagi sampai kamu yang berutang demi memiliki uang.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.