Lagi Cari Rumah? Kawasan Banten, Jabar dan Jatim Bisa Jadi Pilihan
22 September 2022 |
17:30 WIB
Genhype ingin membeli rumah? Bagi yang tidak harus ke kantor di pusat ibu kota Jakarta, kini banyak pilihan lokasi hunian yang menjadi pilihan. Adanya pembangunan infrastruktur, khususnya akses jalan dan jalan tol membuat sejumlah wilayah di luar Jakarta menjadi incaran para pencari hunian.
Laporan Tren Pasar Properti Lamudi.co.id semester I-2022 yang dirilis Kamis (22/9/2022) mencatat pembangunan infrastruktur oleh pemerintah berpengaruh pada tumbuhnya pusat perekonomian baru di luar Jakarta. Data Ini tercatat pada meningkatnya minat pencarian properti di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten.
Seiring dengan perkembangan tersebut, Tren Pasar Properti Lamudi.co.id semester I-2022 mencatat bahwa Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten menempati peringkat tiga besar dalam angka minat pencarian properti di dalam platform Lamudi.co.id.
Baca juga: Cek 8 Cara Ini Sebelum Membangun Mezanin di Dalam Rumah
Riset Tren Pasar Properti H1-2022 adalah laporan yang dikeluarkan Lamudi.co.id dua kali dalam setahun bertujuan mengulas tren dan adopsi sikap baru dalam pencarian dan rencana investasi dan pembelian properti dalam periode satu semester. Data yang dikompilasikan dalam laporan berbekal first-hand data Lamudi.co.id.
Tingginya minat pencarian di wilayah itu juga dapat dilihat dari tren pertumbuhan positif ke tiga provinsi dalam periode Januari-Mei 2022 dengan Jawa Barat yang memiliki rata-rata pertumbuhan 5 persen, Jawa Timur dengan 3,8 persen dan Banten dengan 6,5 persen.
Pembangunan proyek infrastruktur di Jawa Barat, menurut survei itu, meningkatkan pencarian properti di sebuah wilayah. Ini dapat dilihat dari pembangunan proyek strategis jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), pembangunan akses jalan tol Cipali-Patimban untuk memudahkan akses logistik pelabuhan patimban dan pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Di Jawa Timur, pemerintah tengah memprioritaskan pembangunan di daerah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang yang disebut sebagai kawasan Gerbangkartosusila. Wilayah lain adalah Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS). Di antara proyek di Jawa Timur ini, 77 proyek prioritas pemerintah di wilayah tersebut terdiri atas infrastruktur jalan, sumber daya air, dan kereta api.
Di Banten, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang juga telah berkontribusi pada pertumbuhan minat pembelian properti di wilayah tersebut terutama lagi karena adanya juga upaya pemerintah untuk mengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang diestimasikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 85.000 orang hingga 2025.
“Kami melihat bahwa kota-kota terpopuler di Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten meliputi, Bandung, Bogor, Bekasi, Surabaya, Malang, Tangerang kota dan Tangerang Selatan. Kota-kota ini dapat menjadi acuan bagi developer untuk melakukan pengembangan di kota tersebut, seiringan dengan proyek pembangunan infrastruktur baru yang dirancang pemerintah,” kata Mart Polman, CEO Lamudi.co.id dalam laporan tersebut.
Sementara itu, data dari Lamudi.co.id pada periode Agustus 2021 hingga Mei 2022 menunjukkan bahwa Jawa Barat merupakan lokasi pencarian terpopuler dalam pencarian properti online, dengan kota Bekasi menduduki wilayah 5 besar yang paling dicari di provinsi tersebut.
Pencari properti menjadikan provinsi Jawa Barat sebagai opsi menarik karena terdorong oleh tingginya rata-rata harga tanah di Jakarta, adanya minat untuk mencari lokasi yang tidak sepadat Jakarta tetapi masih berjarak dekat.
Harga tanah di kota Bekasi berada pada kisaran Rp9,4 juta per meter persegi sementara kota terdekatnya, Jakarta Timur, berkisar pada Rp17,2 juta per meter persegi.
Bertambah tingginya minat terhadap perumahan di Jawa Barat juga didorong oleh pembangunan beberapa proyek infrastruktur strategis demi meningkatkan konektivitas provinsi seperti tol Cimanggis-Cibitung ataupun proyek Lintas Raya Terpadu (LRT).
Di sisi lain, akses pendanaan masih menjadi kendala utama dalam kepemilikan properti. Hal ini kemungkinan karena kurangnya pemahaman pencari properti terhadap persyaratan pengajuan KPR seperti pengetahuan mengenai rumah yang ingin dibeli, dan kesiapan uang muka minimal dan tenor KPR.
Demikian pula dengan kurangnya pemahaman akan pelunasan terhadap semua cicilan kredit yang masih tertunggak, pengetahuan tentang manajemen keuangan dan pengetahuan mengenai pentingnya asuransi properti.
Editor: Indyah Sutriningrum
Laporan Tren Pasar Properti Lamudi.co.id semester I-2022 yang dirilis Kamis (22/9/2022) mencatat pembangunan infrastruktur oleh pemerintah berpengaruh pada tumbuhnya pusat perekonomian baru di luar Jakarta. Data Ini tercatat pada meningkatnya minat pencarian properti di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten.
Seiring dengan perkembangan tersebut, Tren Pasar Properti Lamudi.co.id semester I-2022 mencatat bahwa Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten menempati peringkat tiga besar dalam angka minat pencarian properti di dalam platform Lamudi.co.id.
Baca juga: Cek 8 Cara Ini Sebelum Membangun Mezanin di Dalam Rumah
Riset Tren Pasar Properti H1-2022 adalah laporan yang dikeluarkan Lamudi.co.id dua kali dalam setahun bertujuan mengulas tren dan adopsi sikap baru dalam pencarian dan rencana investasi dan pembelian properti dalam periode satu semester. Data yang dikompilasikan dalam laporan berbekal first-hand data Lamudi.co.id.
Tingginya minat pencarian di wilayah itu juga dapat dilihat dari tren pertumbuhan positif ke tiga provinsi dalam periode Januari-Mei 2022 dengan Jawa Barat yang memiliki rata-rata pertumbuhan 5 persen, Jawa Timur dengan 3,8 persen dan Banten dengan 6,5 persen.
Pembangunan proyek infrastruktur di Jawa Barat, menurut survei itu, meningkatkan pencarian properti di sebuah wilayah. Ini dapat dilihat dari pembangunan proyek strategis jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), pembangunan akses jalan tol Cipali-Patimban untuk memudahkan akses logistik pelabuhan patimban dan pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Di Jawa Timur, pemerintah tengah memprioritaskan pembangunan di daerah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang yang disebut sebagai kawasan Gerbangkartosusila. Wilayah lain adalah Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS). Di antara proyek di Jawa Timur ini, 77 proyek prioritas pemerintah di wilayah tersebut terdiri atas infrastruktur jalan, sumber daya air, dan kereta api.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Bisnis/Abdullah Azzam
Di Banten, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang juga telah berkontribusi pada pertumbuhan minat pembelian properti di wilayah tersebut terutama lagi karena adanya juga upaya pemerintah untuk mengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang diestimasikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 85.000 orang hingga 2025.
“Kami melihat bahwa kota-kota terpopuler di Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten meliputi, Bandung, Bogor, Bekasi, Surabaya, Malang, Tangerang kota dan Tangerang Selatan. Kota-kota ini dapat menjadi acuan bagi developer untuk melakukan pengembangan di kota tersebut, seiringan dengan proyek pembangunan infrastruktur baru yang dirancang pemerintah,” kata Mart Polman, CEO Lamudi.co.id dalam laporan tersebut.
Sementara itu, data dari Lamudi.co.id pada periode Agustus 2021 hingga Mei 2022 menunjukkan bahwa Jawa Barat merupakan lokasi pencarian terpopuler dalam pencarian properti online, dengan kota Bekasi menduduki wilayah 5 besar yang paling dicari di provinsi tersebut.
Pencari properti menjadikan provinsi Jawa Barat sebagai opsi menarik karena terdorong oleh tingginya rata-rata harga tanah di Jakarta, adanya minat untuk mencari lokasi yang tidak sepadat Jakarta tetapi masih berjarak dekat.
Harga tanah di kota Bekasi berada pada kisaran Rp9,4 juta per meter persegi sementara kota terdekatnya, Jakarta Timur, berkisar pada Rp17,2 juta per meter persegi.
Bertambah tingginya minat terhadap perumahan di Jawa Barat juga didorong oleh pembangunan beberapa proyek infrastruktur strategis demi meningkatkan konektivitas provinsi seperti tol Cimanggis-Cibitung ataupun proyek Lintas Raya Terpadu (LRT).
Di sisi lain, akses pendanaan masih menjadi kendala utama dalam kepemilikan properti. Hal ini kemungkinan karena kurangnya pemahaman pencari properti terhadap persyaratan pengajuan KPR seperti pengetahuan mengenai rumah yang ingin dibeli, dan kesiapan uang muka minimal dan tenor KPR.
Demikian pula dengan kurangnya pemahaman akan pelunasan terhadap semua cicilan kredit yang masih tertunggak, pengetahuan tentang manajemen keuangan dan pengetahuan mengenai pentingnya asuransi properti.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.