Tren Positif Industri Mainan Anak Beri Angin Segar Pengrajin Lokal
25 June 2021 |
07:45 WIB
Adhi juga menambahkan bahwa hingga saat ini pertumbuhan penjualan usahanya terus meningkat setiap bulannya. Jumlah produk yang terjual juga mengalami peningkatan sebesar dua kali lipat pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Guna menjamin standar kualitas produk, Letter In Pine juga telah mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga mampu meningkatkan daya saing produk mainannya di pasar dalam negeri serta menembus pasar ekspor.
Berdayakan Pengrajin Lokal
Seiring dengan pertumbuhannya, industri mainan ini terus mengupayakan apa yang telah menjadi komitmen usaha tersebut yaitu memberdayakan pengrajin-pengrajin lokal, agar para pengrajin ini teredukasi dan makin inovatif.
Berawal dari 5 orang pengrajin lokal, hingga saat ini Letter In Pine menyerap sebanyak 35 orang pengrajin lokal yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Klaten, dan Ambarawa
Keinginan Adhi untuk mendorong usaha menengah kecil mikro atau UMKM untuk tumbuh dan berkembang direalisasikan melalui kerja sama dengan pengrajin lokal.
Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kecil dan mengangkat pengrajin lokal ke posisi yang lebih tinggi.
"Kami juga memberikan program pemberdayaan seperti training untuk skill up dan pengenalan alat-alat yang lebih modern,” ujar Adhi.
Untuk kelestarian lingkungan, Letter In Pine juga menggunakan material kayu dengan prinsip pengelolaan hutan lestari serta cat food grade yang aman dan ramah untuk lingkungan serta aman pula untuk anak dan bayi.
Cat yang digunakan sudah mendapatkan sertifikat dan sesuai dengan standar European Chemicals Agency (ECHA) Reach Regulation serta teruji di laboratorium LPPT-UGM.
Letter In Pine juga berkomitmen untuk terus meminimalkan penggunaan plastik sebagai kemasan pengiriman secara bertahap mengganti plastik dengan honeycomb paper.
Editor: Roni Yunianto
Guna menjamin standar kualitas produk, Letter In Pine juga telah mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga mampu meningkatkan daya saing produk mainannya di pasar dalam negeri serta menembus pasar ekspor.
Mainan Kayu (Dok. Letter In Pine)
Berdayakan Pengrajin Lokal
Seiring dengan pertumbuhannya, industri mainan ini terus mengupayakan apa yang telah menjadi komitmen usaha tersebut yaitu memberdayakan pengrajin-pengrajin lokal, agar para pengrajin ini teredukasi dan makin inovatif.
Berawal dari 5 orang pengrajin lokal, hingga saat ini Letter In Pine menyerap sebanyak 35 orang pengrajin lokal yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Klaten, dan Ambarawa
Keinginan Adhi untuk mendorong usaha menengah kecil mikro atau UMKM untuk tumbuh dan berkembang direalisasikan melalui kerja sama dengan pengrajin lokal.
Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kecil dan mengangkat pengrajin lokal ke posisi yang lebih tinggi.
"Kami juga memberikan program pemberdayaan seperti training untuk skill up dan pengenalan alat-alat yang lebih modern,” ujar Adhi.
Untuk kelestarian lingkungan, Letter In Pine juga menggunakan material kayu dengan prinsip pengelolaan hutan lestari serta cat food grade yang aman dan ramah untuk lingkungan serta aman pula untuk anak dan bayi.
Cat yang digunakan sudah mendapatkan sertifikat dan sesuai dengan standar European Chemicals Agency (ECHA) Reach Regulation serta teruji di laboratorium LPPT-UGM.
Letter In Pine juga berkomitmen untuk terus meminimalkan penggunaan plastik sebagai kemasan pengiriman secara bertahap mengganti plastik dengan honeycomb paper.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.