Kiat Praktis Memotret dengan Kamera Ponsel
31 August 2022 |
07:24 WIB
Bagi kebanyakan orang, kamera ponsel mungkin merupakan satu-satunya kamera yang dimiliki untuk mengambil gambar. Selain lebih praktis, menggunakan ponsel untuk mengambil foto juga memberikan fitur tambahan yang tidak ditemukan pada kamera biasa, seperti pengolahan gambar dan berbagi di media sosial.
Dalam kesempatan ini kita akan melihat tip singkat memilih dan menggunakan kamera ponsel, seperti dilansir dari Bisnis Indonesia Weekend edisi Maret 2017.
Baca juga: 5 Penyebab Hasil Foto dari Kamera Ponsel jadi Buram
Pada kamera biasa (bukan kamera ponsel), kalian bisa mengatur bukaan (aperture) pada lensa, yang akan memengaruhi banyaknya cahaya yang masuk ke lensa. Bukaan rendah berarti kalian membiarkan cahaya masuk lensa sebanyak mungkin.
Pada kamera ponsel, hal ini tidak seringkali tidak bisa diatur secara luwes. Oleh karenanya, kalian sebaiknya memilih kamera dengan bukaan yang rendah. Hal ini guna memastikan sensor kamera akan mendapatkan cukup cahaya dan tidak perlu menggunakan mode ISO tinggi.
Pasalnya, penerapan mode ISO tinggi - yang umumnya bisa dilakukan di ponsel pada mode pro - akan meningkatkan sensitivitas perangkat terhadap cahaya, tetapi menambahkan bintik-bintik alias noise pada gambar.
Sayangnya, lampu seperti ini memakan tempat, sehingga banyak pembuat ponsel memilih untuk tidak menggunakannya. Lampu LED ganda merupakan syarat minimum bila kalian menginginkan pencahayaan yang baik dari lampu blitz. Lampu blitz LED tunggal biasanya tidak banyak membantu.
Optical image stabilization (OIS) merupakan fitur yang mulai ditemukan pada banyak model ponsel kamera ponsel terbaru. Fitur ini berguna untuk menstabilkan gambar ketika pemilik ponsel mengambil foto. OIS juga bisa membantu memperbaiki gambar pada keadaan pencahayaan rendah sehingga foto tidak tampak blur.
Resolusi maksimum gambar yang bisa diambil (megapiksel) bukan segalanya. HTC misalnya, sempat mengunggulkan kamera dengan sensor “ultrapixel”, yang dapat menampung lebih cahaya, tetapi dengan resolusi gambar maksimum lebih rendah.
Tidak berarti resolusi ini tidak penting, terutama bila kalian ingin mencetak gambar hasil jepretan foto. Resolusi tinggi juga memungkinkan kalian lebih fleksibel ketika melakukan post-processing setelah gambar diambil.
Baca juga: 5 Smartphone dengan Kamera Terbaik Pertengahan 2022
Komposisi gambar merupakan salah satu kunci kesuksesan fotografi. Salah satu trik dalam komposisi ini adalah rule of third (aturan sepertiga). Ketika hendak mengatur komposisi gambar, bayangkan ada dua garis vertikal dan dua garis horizontal, yang secara keseluruhan membagi bingkai gambar menjadi sembilan bagian.
Tempatkan batas seperti cakrawala pada salah satu garis imajiner ini, dan tempatkan unsur-unsur yang dimaksudkan menarik perhatian pada foto pada titik potong garis-garis imajiner tersebut. Untuk memudahkan, kalian juga bisa mengaktifkan fitur grid lines untuk memunculkan garis di tampilan kamera ponsel.
Cahaya yang kurang, terutama pada malam hari atau pada ruangan yang gelap, bisa diakali dengan lampu blitz yang baik. Sementara itu, cahaya langsung juga sebaiknya dihindari pada saat memotret di luar ruangan. Saat terbaik memotret adalah ketika langit berawan atau cerah tapi tidak terlalu terik.
Tidak seperti pada kamera biasa (digital atau analog), kamera ponsel biasanya hanya memiliki fitur pembesaran digital, bukan optik. Pembesaran dilakukan bukan dengan bantuan lensa, tetapi dengan pengolahan gambar (interpolasi). Pengolahan gambar digital ini bisa mengurangi kualitas foto.
Bila subjek foto tampak terlalu kecil di viewfinder, ketika hendak memotret jangan gunakan fitur zoom untuk memperbesarnya. Lebih baik berjalan mendekati subjek untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan.
Memang saat ini ada sejumlah ponsel yang memiliki fitur pembesaran optik (optical zoom). Jika demikian, kalian bisa memanfaatkannya untuk mengambil objek yang jauh. Meskipun pada umumnya kamera telefoto ponsel memiliki resolusi yang lebih kecil ketimbang kamera utamanya.
Ketika kalian memotret pada pencahayaan yang lebih rendah, stabilkan kamera. Pada keadaan ini, kamera biasanya mengurangi kecepatan shutter (pengatur cahaya) untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak. Ini berarti bila pegangan Anda kurang stabil, foto pada pencahayaan rendah kemungkinan akan membuat gambar lebih kabur.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dalam kesempatan ini kita akan melihat tip singkat memilih dan menggunakan kamera ponsel, seperti dilansir dari Bisnis Indonesia Weekend edisi Maret 2017.
Baca juga: 5 Penyebab Hasil Foto dari Kamera Ponsel jadi Buram
Memilih Kamera
1. Bukaan & ISO
Pada kamera biasa (bukan kamera ponsel), kalian bisa mengatur bukaan (aperture) pada lensa, yang akan memengaruhi banyaknya cahaya yang masuk ke lensa. Bukaan rendah berarti kalian membiarkan cahaya masuk lensa sebanyak mungkin.Pada kamera ponsel, hal ini tidak seringkali tidak bisa diatur secara luwes. Oleh karenanya, kalian sebaiknya memilih kamera dengan bukaan yang rendah. Hal ini guna memastikan sensor kamera akan mendapatkan cukup cahaya dan tidak perlu menggunakan mode ISO tinggi.
Pasalnya, penerapan mode ISO tinggi - yang umumnya bisa dilakukan di ponsel pada mode pro - akan meningkatkan sensitivitas perangkat terhadap cahaya, tetapi menambahkan bintik-bintik alias noise pada gambar.
2. Lampu Blitz
Dari semua jenis lampu blitz pada kamera ponsel, lampu xenon flash memberikan pencahayaan terbaik bila kalian memerlukan pencahayaan tambahan untuk pengambilan foto. Biasanya ini dilakukan saat kondisi cahaya minim.Sayangnya, lampu seperti ini memakan tempat, sehingga banyak pembuat ponsel memilih untuk tidak menggunakannya. Lampu LED ganda merupakan syarat minimum bila kalian menginginkan pencahayaan yang baik dari lampu blitz. Lampu blitz LED tunggal biasanya tidak banyak membantu.
3. Stabilisasi Optik
Optical image stabilization (OIS) merupakan fitur yang mulai ditemukan pada banyak model ponsel kamera ponsel terbaru. Fitur ini berguna untuk menstabilkan gambar ketika pemilik ponsel mengambil foto. OIS juga bisa membantu memperbaiki gambar pada keadaan pencahayaan rendah sehingga foto tidak tampak blur.
4. Megapiksel
Resolusi maksimum gambar yang bisa diambil (megapiksel) bukan segalanya. HTC misalnya, sempat mengunggulkan kamera dengan sensor “ultrapixel”, yang dapat menampung lebih cahaya, tetapi dengan resolusi gambar maksimum lebih rendah.Tidak berarti resolusi ini tidak penting, terutama bila kalian ingin mencetak gambar hasil jepretan foto. Resolusi tinggi juga memungkinkan kalian lebih fleksibel ketika melakukan post-processing setelah gambar diambil.
Baca juga: 5 Smartphone dengan Kamera Terbaik Pertengahan 2022
Penggunaan
1. Komposisi gambar
Komposisi gambar merupakan salah satu kunci kesuksesan fotografi. Salah satu trik dalam komposisi ini adalah rule of third (aturan sepertiga). Ketika hendak mengatur komposisi gambar, bayangkan ada dua garis vertikal dan dua garis horizontal, yang secara keseluruhan membagi bingkai gambar menjadi sembilan bagian.Tempatkan batas seperti cakrawala pada salah satu garis imajiner ini, dan tempatkan unsur-unsur yang dimaksudkan menarik perhatian pada foto pada titik potong garis-garis imajiner tersebut. Untuk memudahkan, kalian juga bisa mengaktifkan fitur grid lines untuk memunculkan garis di tampilan kamera ponsel.
2. Pencahayaan
Pencahayaan sangat penting untuk mendapatkan foto yang cantik. Tanpa pencahayaan yang cukup, foto akan tampak terlampau gelap. Sebaliknya, terlalu banyak cahaya (terutama cahaya matahari langsung) juga akan membuat foto terlalu terang.Cahaya yang kurang, terutama pada malam hari atau pada ruangan yang gelap, bisa diakali dengan lampu blitz yang baik. Sementara itu, cahaya langsung juga sebaiknya dihindari pada saat memotret di luar ruangan. Saat terbaik memotret adalah ketika langit berawan atau cerah tapi tidak terlalu terik.
3. Hindari Zoom
Tidak seperti pada kamera biasa (digital atau analog), kamera ponsel biasanya hanya memiliki fitur pembesaran digital, bukan optik. Pembesaran dilakukan bukan dengan bantuan lensa, tetapi dengan pengolahan gambar (interpolasi). Pengolahan gambar digital ini bisa mengurangi kualitas foto. Bila subjek foto tampak terlalu kecil di viewfinder, ketika hendak memotret jangan gunakan fitur zoom untuk memperbesarnya. Lebih baik berjalan mendekati subjek untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan.
Memang saat ini ada sejumlah ponsel yang memiliki fitur pembesaran optik (optical zoom). Jika demikian, kalian bisa memanfaatkannya untuk mengambil objek yang jauh. Meskipun pada umumnya kamera telefoto ponsel memiliki resolusi yang lebih kecil ketimbang kamera utamanya.
4. Stabilkan Kamera
Ketika kalian memotret pada pencahayaan yang lebih rendah, stabilkan kamera. Pada keadaan ini, kamera biasanya mengurangi kecepatan shutter (pengatur cahaya) untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak. Ini berarti bila pegangan Anda kurang stabil, foto pada pencahayaan rendah kemungkinan akan membuat gambar lebih kabur. (Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.