Ilustrasi anak yang sedang mengambil gambar. (Dok. Kelly Sikkema dari Unsplash)

Anak Suka Fotografi? Coba Tips Fotografi Margasatwa ala Para Fotografer

02 June 2021   |   15:49 WIB

Fotografi adalah salah satu hobi yang bisa diajarkan ke anak atau adik lho, Genhype. Enggak harus sampai pergi ke kebun binatang, subyek hewan bisa dengan mudah ditemukan di taman depan rumah atau kawasan sekitar tempat tinggal. 

Mengenalkan fotografi ke anak atau adik juga bisa jadi salah satu medium untuk mengenalkan mereka ke lingkungan yang lebih luas.

"Fotografi bisa membuka mata seorang anak. Dengan menyadari keindahan di dunia dari berbagai foto yang diambil secara konsisten, ini akan menjadi pintu masuk menuju dunia rahasia yang nantinya kita tidak sadari ke depannya," tutur fotografer margasatwa National Geographic Suzi Eszterhas.

Sebelum Genhype mulai ajari anak dan mulai berpraktik, pastikan Genhype membuat beberapa aturan dasar. 

Pertama, pastikan anak atau adik Genhype enggak berjarak terlalu dekat dengan subyek hewan liar karena ada beberapa jenis hewan yang berbahaya meski tampilannya menarik seperti lebah dan bayi burung.  Kedua, beri saran kepada anak untuk tidak memicu berhentinya aktivitas seekor hewan karena adanya keberadaan mereka.

Setelah memberikan aturan dasar, ini saatnya membimbing dan mengawasi kegiatan si kecil ketika mulai mengambil foto. Ini tips dari para fotografer National Geographic.

Tunggu momen yang tepat
Momen yang tepat didapatkan dari kesabaran, lho. Ini disampaikan oleh Eszterhas karena kesabaran adalah hal yang penting di dalam proses pengambilan gambar. Ajak si kecil untuk duduk diam dan menunggu momen yang tepat dari seekor hewan. Semakin lama mereka menunggu, maka semakin besar kesempatan mereka untuk didekati oleh burung, serangga, dan mamalia.

"Luangkan waktu satu jam menunggu seekor burung atau tupai untuk melakukan sesuatu yang keren bisa menghasilkan foto yang baik. Anda tidak bisa dapat semua, tapi jika kamu luangkan waktu yang cukup untuk menunggu, hal keren akan terjadi," tambahnya.

Belajar mengobservasi
Menurut penjelajah Sandesh Kadur, observasi adalah hal yang penting agar subjek hewan yang akan difoto tidak menyadarinya dan di saat yang sama juga membantu mengetahui kehidupan berbagai spesies hewan dengan lebih rinci sedikit demi sedikit.

Untuk anak, ini bisa dilakukan dengan membuat jurnal yang berisikan aktivitas hewan yang dia lihat sehingga nantinya mereka bisa dapatkan waktu terbaik untuk mengambil foto tertentu.

"Ketika mereka mulai menulis berbagai hal, ada pola yang mulai muncul," jelasnya.

Dekati subyek pelan-pelan
Pendekatan yang pelan dan tidak mengancam bisa membuat sebagian hewan terbiasa dengan keberadaan fotografer. Untuk melakukan ini, Genhype bisa lakukan dengan mengajak si kecil pergi ke taman di rumah dan biarkan dia mengambil foto teras rumah dan ubah posisi ini pelan-pelan keesokan harinya.

Dapatkan sumber cahaya yang tepat
Sumber cahaya adalah elemen yang penting dalam proses fotografi. Eszterhas mengatakan hal ini perlu dilakukan menjelang pagi hari sebelum matahari terbit agar bisa mendapatkan cahaya matahari yang pas ketika sudah terbit. Ini juga berlaku saat matahari terbenam, lho!

Berpikir seperti seekor hewan
Eszterhas menyarankan agar mencoba untuk memposisikan diri layaknya seekor hewan dan mengambil posisi yang kreatif, terutama ketika si kecil tahu di mana posisi dari subjeknya. Caranya bisa dilakukan dengan merebahkan diri di tanah atau bisa dengan duduk di ranting terdekat.

Perhatikan adanya aktivitas lain
Meski si kecil tidak akan melihat adanya keberadaan dua hewan besar yang saling bertarung, tapi setidaknya mata yang teliti akan menangkap berbagai variasi spesies hewan lainnya. Ini bisa dilakukan dengan melihat adanya keberadaan hewan lain seperti jaring laba-laba atau capung di sekitar subjek hewan.

Benarkan fokus kamera
Kameran ponsel pintar cenderung untuk memiliki fokus otomatis, tapi seringkali subjek hewan seperti serangga yang bergerak dengan cepat memerlukan ketepatan fokus juga. Kadur menyarankan agar persiapan fokus dilakukan dengan matang dengan melakukan prafokus sebelum mengambil subyek hewan.

"Fokuskan kamera atau ponsel ke telapak tangan. Dia akan fokus ke keriput yang ada pada kulit di telapak tangan. Kemudian, untuk sebagian besar ponsel pintar, letakkan satu jari di layar setelah melakukan penyesuaian fokus sampai kode AF/AE (untuk auto-fokus dan auto-eksposur) muncul dan lepaskan jari Anda. Ketika fokus sudah terkunci, Anda bisa menangkap subyek mikro tanpa perlu memfokuskan ulang dan menangkap detil kecil," jelasnya.

Kamuflase jadi kunci
Dengan melakukan kamuflase sesuai dengan lingkungan sekitar, hewan tidak akan tahu apa keberadaan si kecil. Teknik ini bisa dilakukan sesuai dengan tempat tinggal atau kawasan sekitar hewan tersebut.

Ubah fotografi jadi sains
Fotografi margasatwa bisa menjadi pencapaian yang baik sehingga nantinya mereka bisa membuat basis data di dalam ponsel dan bisa melihat apa yang mereka tangkap dan lihat.

Jadi bagaimana, sudah siap ajarkan anak ke lingkungan yang lebih luas dengan fotografi? Selamat mencoba dan berpraktik bersama si kecil ya, Genhype!

Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Banting Setir Jadi Wirausahawan? Tidak Perlu Takut Asal Sudah Mempersiapkan Hal Berikut

BERIKUTNYA

Yuk, Staycation di Hotel Bernuansa Tradisional Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: