Rumah Kalian Terlanjur Menghadap Barat, Ini Trik Biar Enggak Kepanasan
06 June 2022 |
15:55 WIB
Ketika hendak membangun atau membeli rumah, hal yang biasa kita perhatikan adalah arah hadap. Dalam beberapa kepercayaan, arah hadap ini ada kaitannya dengan kemujuran atau kesialan. Namun dalam ilmu bangunan, penentuan arah hadap rumah juga berkorelasi dengan kenyamanan.
Menghuni rumah yang sehat dan nyaman menjadi dambaan setiap orang, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan hunian pribadi yang nyaman. Salah satunya adalah dengan memperhatikan arah hadap rumah kalian.
Disadari atau pun tidak, posisi arah hadap rumah ternyata ikut menentukan kenyamanan tinggal penghuninya. Sebab, setiap posisi rumah berpengaruh pada banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam rumah. Bagaimana bila rumah kalian menghadap ke arah dengan paparan sinar matahari yang tinggi? Berikut kiat menyiasatinya.
Baca juga: Simak 7 Langkah Membuat Rooftop Garden di Rumah, Tempat Buat Kalian Healing
Misalnya, rumah menghadap ke timur tentu membutuhkan desain yang berbeda dengan rumah yang menghadap ke barat. Rumah menghadap ke timur cenderung mendapat paparan sinar matahari yang tidak begitu menyengat, dibandingkan dengan rumah menghadap barat.
Solusi sederhana yang dapat dilakukan adalah memasang AC atau kipas angin, menambahkan tirai berkain tebal di jendela atau kerai kayu atau bambu dibagian depan rumah.
Selain itu, kalian juga dapat membuat secondary skin dan tempatkan pada bukaan jendela, pintu menuju balkon, teras rumah atau jalan selasar. Bentuk secondary skin ini dapat berupa kisi-kisi transparan, standing wall, berongga atau menggunakan tanaman rambat.
Editor: Dika Irawan
Menghuni rumah yang sehat dan nyaman menjadi dambaan setiap orang, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan hunian pribadi yang nyaman. Salah satunya adalah dengan memperhatikan arah hadap rumah kalian.
Disadari atau pun tidak, posisi arah hadap rumah ternyata ikut menentukan kenyamanan tinggal penghuninya. Sebab, setiap posisi rumah berpengaruh pada banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam rumah. Bagaimana bila rumah kalian menghadap ke arah dengan paparan sinar matahari yang tinggi? Berikut kiat menyiasatinya.
Baca juga: Simak 7 Langkah Membuat Rooftop Garden di Rumah, Tempat Buat Kalian Healing
Arah hadap punya andil besar
Mengutip laporan Bisnis Indonesia Weekly edisi 14 Februari 2016, berkaitan dengan intensitas cahaya, arah hadap rumah tentunya memiliki andil besar terhadap intensitas cahaya yang masuk ke dalam rumah.Misalnya, rumah menghadap ke timur tentu membutuhkan desain yang berbeda dengan rumah yang menghadap ke barat. Rumah menghadap ke timur cenderung mendapat paparan sinar matahari yang tidak begitu menyengat, dibandingkan dengan rumah menghadap barat.
Pengaturan intensitas cahaya
Mengingat Indonesia berada di kawasan tropis dengan curahan cahaya matahari yang melimpah. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam rumah. Untuk rumah menghadap ke barat akan mendapatkan pancaran sinar matahari sore, akibatnya rumah tersebut akan tetap hangat meskipun matahari sudah terbenam.Solusi sederhana yang dapat dilakukan adalah memasang AC atau kipas angin, menambahkan tirai berkain tebal di jendela atau kerai kayu atau bambu dibagian depan rumah.
Selain itu, kalian juga dapat membuat secondary skin dan tempatkan pada bukaan jendela, pintu menuju balkon, teras rumah atau jalan selasar. Bentuk secondary skin ini dapat berupa kisi-kisi transparan, standing wall, berongga atau menggunakan tanaman rambat.
Cara menjaga sirkulasi udara dan cahaya rumah
Lebih jauh, beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menjaga sirkulasi cahaya dan udara di dalam rumah dapat dilakukan lewat beberapa langkah sederhana.- Membuat bukaan pada sisi timur untuk memasukkan cahaya pagi, dan kurangi bukaan pada sisi rumah di bagian Barat.
- Usahakan semua ruang mendapat bukaan dan terhubung dengan ruang luar, jika tidak memungkinkan adanya bukaan atau jendela di kanan-kiri bangunan, dapat digunakan desain skylight, yakni atap transparan yang sengaja dibuat untuk memasukkan cahaya ke dalam hunian.
- Menerapkan ventilasi silang, yakni dua bukaan berupa jendela atau pintu yang letaknya saling berhadapan di dalam satu ruangan. Ventilasi ini bekerja dengan memanfaatkan perbedaan zona udara bertekanan tinggi dan rendah, sehingga keberadaan ventilasi ini akan tercipta aliran udara yang baik di dalam ruangan.
- Pengaturan lubang udara sebagai akses keluar masuknya udara. Besar lubang udara dalam sebuah bangunan, sebaiknya sepersepuluh dari luas lantai bangunan.
- Hindari penempatan kamar tidur pada sisi barat, karena sisi ini terhubung langsung dengan sinar matahari sore. Penumpukan panas pada bangunan berorientasi ke arah barat, masih akan terasa hingga pukul 21.00 WIB. Jika memungkinkan, tempatkan area basah pada sisi barat.
- Untuk bangunan bertingkat, buat lubang void agar tercipta pergerakan udara, dan ketujuh, buat innercourt di tengah ruangan, yang dapat berupa taman kering, kolam, atau ruang terbuka. Keberadaan innercourt ini selain sebagai lubang cahaya matahari, juga akan memberi napas dalam ruangan.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.