Ilustrasi desain mid century (Sumber gambar - Unsplash - Annie Spratt)

Retro Tetapi Modern, Interior Mid-century Bisa Jadi Pilihan Mendesain Rumah

23 August 2022   |   16:09 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Material berbahan alami dan buatan, perpaduan warna cerah, serta garis-garis yang clean adalah beberapa elemen yang muncul dalam desain interior modern abad pertengahan (mid-century modern). Gaya ini bisa menjadi alternatif bagi kalian yang hendak menampilkan rumah dengan konsep berbeda. 

Namun, perlu kalian ketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara gaya mid-century dan modern. Mengutip Bisnis Indonesia Weekend edisi 8 Januari 2017, perbedaan konsep modern lebih condong pada ukuran yang lebih minimalis dan model rumah yang lebih ke arah vertikal. Akan tetapi, aplikasi material hampir sama yakni fokus pada penggunaan kayu berwarna natural. 

Baca juga: Inspirasi Aplikasi Seni Kontemporer dalam Desain Interior

Nuansa mid-century ini sempat menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan, karena desain yang mengikuti fungsi. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam perabot bergaya abad pertengahan, semua bentuk dapat difungsikan, dan tidak jarang berfungsi ganda. 

Mid-century modern modelnya memang retro tetapi penggunaan materialnya modern. Bahan-bahan yang digunakan lebih banyak kayu, playwood, dan bukan plastik. Selain itu, material yang digunakan untuk gaya ini lebih banyak menggunakan vinil, dan melamin. 

Salah satu perabotan yang dapat digunakan untuk mempertegas nuansa zaman abad pertengahan adalah pemilihan sofa dan coffee table. Alhasil gayanya lebih modern, simple tetapi tetap lekat dengan gaya kuno yang dikemas dengan modern. Jadi tidak seperti zaman dulu yang banyak ukiran. 
 

Pilihan Warna 

Beberapa hal yang perlu dijadikan perhatian untuk menerapkan gaya ini adalah upaya menjaga warna alami dari kayu tetap menonjol. Warna alam atau netral seperti putih dan abu-abu dapat dijadikan pilihan. 

Ingat, meski banyak menggunakan bahan dasar kayu, bukan berarti terlihat sepeti murahan. Pemilihan warna lebih cenderung ke warna-warna cerah. 

Tak terbatas pada pemilihan furnitur saja, nuansa klasik ini juga dapat dirasakan lewat pemilihan lantai rumah. 

Apabila saat ini banyak pemilik hunian yang menyukai lantai berbahan vinil. Orang zaman dahulu enggak mau lantai kayu, entar susah dibersihin. Sekarang sudah banyak vinil yang bisa dipel, bisa segala macam, karena poripori airnya sudah menutup. Jadi banyak orang yang memilih vinil dibanding keramik di rumahnya. Apalagi di apartemen yang bisa membuat rumah lebih hangat dan lebih homey.

Terkait dengan luas huniann gaya ini juga cocok diaplikasikan pada rumah dengan luas terbatas. Semua bergantung pada kemampuan pemilik rumah untuk membuat desain interior yang hangat, berfungsi maksimal, dan jauh dari kaku. 

Baca juga: Jadi Tren Desain interior, Ini 5 Konsep Utama Gaya Japandi

Percampuran warna putih dan percampuran natural kayu itu bisa membuat rumah lebih terlihat hangat. Tren ini juga banyak diaplikasikan negara-negara di mancanegara yang banyak mengadopsi hunian ke arah vertikal. 

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

5 Destinasi Wisata Tana Toraja, Eksplorasi Budaya Khas Sulawesi Selatan

BERIKUTNYA

Sejarah Hoaks dari Masa ke Masa, Salah Satunya Klaim Peneliti Menemukan Manusia Bersayap di Bulan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: