6 Langkah Memulihkan Kondisi Keuangan yang Tidak Sehat
27 August 2022 |
21:51 WIB
Layaknya tubuh manusia, kondisi keuangan seseorang juga bisa sakit. Biasanya, ada momen-momen tertentu, seperti hajatan, liburan, atau lainnya yang menyebabkan pengeluaran membengkak sehingga kondisi keuangan menjadi terganggu, bahkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan rutin.
Menurut Senior Fiduciary Advisor dari Janus Financial Farah Dini Novita, terdapat beberapa ciri yang menandakan kondisi keuangan sudah tidak sehat. Jumlah pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan adalah salah satunya.
Ciri lainnya adalah tidak memiliki dana darurat, tidak memiliki investasi, serta tidak memiliki tujuan keuangan. Selain itu, orang yang keuangannya kurang sehat selalu membayar jumlah minimum untuk tagihan kartu kredit dan total cicilan utangnya melebihi 30 persen dari total penghasilan.
Baca juga: 10 Kesalahan Dasar dalam Merencanakan Keuangan Keuangan
Dari segi kepemilikan asuransi, keuangan yang tidak sehat ditandai dengan tidak adanya asuransi jiwa untuk tulang punggung keluarga, serta tidak ada asuransi kesehatan untuk seluruh keluarga.
Apabila tanda-tanda itu melekat pada diri Anda dan keluarga, sebaiknya segera bergerak untuk menyembuhkan kondisi keuangan. Tujuannya tentu saja agar kembali sehat. Nah, bagaimana langkah-langkah mengembalikan kondisi keuangan agar sehat lagi? yuk simak penjelasannya yang disarikan dari laporan Bisnis Weekend edisi 30 Agustus 2015.
Namun, jika kelabakan mengatur kondisi keuangan, tak ada salahnya berkonsultasi dengan perencana keuangan. Perencana keuangan akan membantu mengontrol kalian untuk selalu on track. Apalagi jika tak punya waktu untuk membenahi kondisi keuangan yang sakit, sebaiknya segera meminta bantuan perencana keuangan.
Baca juga: Lakukan 7 Langkah Keuangan Ini Sebelum Kalian Berusia 30 Tahun
Sementara itu, Perencana keuangan bergelar Registered Financial Associate (RFA) dan Certified Financial Planner (CFP) ini menyebutkan pentingnya keuangan yang sehat yaitu agar terhindar dari masalah keuangan yang berat. Jika ada kebutuhan mendadak, tak perlu lagi berutang sana-sini. Tujuan keuangan juga akan lebih mudah tercapai jika kondisinya sehat. Anda dan keluarga pun tak perlu takut akan kejaran debt collector.
Dengan kondisi keuangan yang sehat, keluarga akan memiliki perlindungan dari asuransi sehingga merasakan aman dan damai. Apabila tidak ada cara lain untuk memulihkan kondisi keuangan, carilah penghasilan tambahan seperti berbisnis, tetapi jangan sampai membebani keluarga karena modalnya besar dan harus berutang. Yuk benahi keuangan, sebelum kondisinya makin sekarat.
Editor: Fajar Sidik
Menurut Senior Fiduciary Advisor dari Janus Financial Farah Dini Novita, terdapat beberapa ciri yang menandakan kondisi keuangan sudah tidak sehat. Jumlah pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan adalah salah satunya.
Ciri lainnya adalah tidak memiliki dana darurat, tidak memiliki investasi, serta tidak memiliki tujuan keuangan. Selain itu, orang yang keuangannya kurang sehat selalu membayar jumlah minimum untuk tagihan kartu kredit dan total cicilan utangnya melebihi 30 persen dari total penghasilan.
Baca juga: 10 Kesalahan Dasar dalam Merencanakan Keuangan Keuangan
Dari segi kepemilikan asuransi, keuangan yang tidak sehat ditandai dengan tidak adanya asuransi jiwa untuk tulang punggung keluarga, serta tidak ada asuransi kesehatan untuk seluruh keluarga.
Apabila tanda-tanda itu melekat pada diri Anda dan keluarga, sebaiknya segera bergerak untuk menyembuhkan kondisi keuangan. Tujuannya tentu saja agar kembali sehat. Nah, bagaimana langkah-langkah mengembalikan kondisi keuangan agar sehat lagi? yuk simak penjelasannya yang disarikan dari laporan Bisnis Weekend edisi 30 Agustus 2015.
1. Evaluasi kondisi keuangan saat ini.
Pertama, review dan evaluasi kondisi keuangan saat ini dengan cara mencatat jumlah pengeluaran secara terperinci sehingga dapat terlihat pos-pos pengeluaran secara jelas. Setelah itu, buat pengelompokan pengeluaran mana yang penting dan mana yang tidak penting dengan melakukan check list dari daftar pasak tersebut.2. Coret pengeluaran yang tidak terlalu penting.
Setelah itu, cobalah untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak terlalu penting dan menjual aset yang bersifat konsumtif. Dengan begitu, akan ada dana yang dapat ditabung atau diinvestasikan. Pilihlah produk investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.3. Susun tujuan keuangan.
Yang tak kalah penting, susunlah tujuan keuangan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Langkah ini juga berkaitan dengan investasi. Dengan mengetahui tujuan keuangan, akan lebih mudah memilih produk investasi yang tepat.4. Tangani masalah utang.
Masalah utang juga harus ditangani. Pastikan jumlahnya di bawah 30?ri total penghasilan. Segera lunasi tunggakan utang agar jumlah yang harus dicicil setiap bulan berkurang.5. Mengantisipasi kondisi darurat dengan asuansi.
Selanjutnya, cobalah untuk melirik produk asuransi. Bagi tulang punggung keluarga, belilah asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang cukup. Jika kantor kalian tak menyediakan asuransi kesehatan, belilah produk asuransi kesehatan yang dapat dipakai untuk seluruh keluarga, lantaran biaya berobat setiap tahunnya terus meningkat dan tergolong mahal.Namun, jika kelabakan mengatur kondisi keuangan, tak ada salahnya berkonsultasi dengan perencana keuangan. Perencana keuangan akan membantu mengontrol kalian untuk selalu on track. Apalagi jika tak punya waktu untuk membenahi kondisi keuangan yang sakit, sebaiknya segera meminta bantuan perencana keuangan.
6. Menahan diri dan jangan gampang tergoda.
Di sisi lain, ada beberapa cara jitu untuk terhindar dari kondisi keuangan yang tidak sehat. Cobalah untuk tidak gampang tergoda dengan tawaran yang sifatnya konsumtif. Berikutnya, cari motivasi paling besar yang membuat Anda semangat berinvestasi. Dan, prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan.Baca juga: Lakukan 7 Langkah Keuangan Ini Sebelum Kalian Berusia 30 Tahun
Sementara itu, Perencana keuangan bergelar Registered Financial Associate (RFA) dan Certified Financial Planner (CFP) ini menyebutkan pentingnya keuangan yang sehat yaitu agar terhindar dari masalah keuangan yang berat. Jika ada kebutuhan mendadak, tak perlu lagi berutang sana-sini. Tujuan keuangan juga akan lebih mudah tercapai jika kondisinya sehat. Anda dan keluarga pun tak perlu takut akan kejaran debt collector.
Dengan kondisi keuangan yang sehat, keluarga akan memiliki perlindungan dari asuransi sehingga merasakan aman dan damai. Apabila tidak ada cara lain untuk memulihkan kondisi keuangan, carilah penghasilan tambahan seperti berbisnis, tetapi jangan sampai membebani keluarga karena modalnya besar dan harus berutang. Yuk benahi keuangan, sebelum kondisinya makin sekarat.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.