Video performatif berjudul Toilet (2020) dari Kawita Vatanajyankur di Art Jakarta 2022 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Seniman Thailand Kawita Vatanajyankur Sajikan Instalasi tentang Eksploitasi Tubuh di Art Jakarta 2022

28 August 2022   |   07:21 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Gelaran Art Jakarta 2022 menjadi ajang untuk memamerkan karya tak hanya dari seniman Indonesia, tapi juga negara-negara lain di Asia. Salah satu karya yang mencuri perhatian di ajang pekan seni internasional itu adalah video instalasi Domesticated dari seniman pertunjukan asal Thailand, Kawita Vatanajyankur.

Dalam karyanya itu, Kawita menyuguhkan dua video perfomatif yang menampilkan tubuhnya menjadi objek untuk melakukan pekerjaan domestik secara berulang. Meski menampilkan gambar yang tak biasa, video itu tetap menarik untuk dilihat dan disimak secara lebih lanjut.

Berdasarkan informasi dalam laman pribadi Kawita Vatanajyankur, pertunjukan itu dibuatnya didasarkan pada pengamatan secara dekat terhadap kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga. Karyanya itu mengeksplorasi pekerjaan domestik yang kerap menjadi beban kerja fisik berat yang dialami banyak perempuan dalam masyarakat tradisional Thailand.

Baca jugaLawan Standar Kecantikan, Adi Gunawan Boyong Karya Patung Unik di Art Jakarta 2022
 

G

Video performatif berjudul Toilet (2020) dari Kawita Vatanajyankur di Art Jakarta 2022 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Pengalamannya selama karantina di masa pandemi menjadi momentum untuknya lebih intens dalam memahami seputar materi tersebut. Dalam karya-karyanya, tubuh Kawita sendiri mengalami beberapa eksperimen fisik dan estetis yang secara menyakitkan menantang batas-batas tubuhnya sebagai manusia, memberikan penonton sebuah tontonan yang secara paradoks tidak nyaman untuk diamati, sementara pada saat yang sama sulit untuk terhindarkan karena menarik.

Dalam video performatifnya, Kawita mengubah tubuhnya menjadi sebuah situs di mana dia mengusung isu-isu tentang perburuhan, feminisme, penindasan, hingga konsumerisme.

Dia melakukan berbagai tugas yang berulang dan berat, mengubah dirinya menjadi alat mekanik dan benda-benda domestik saat dia mendorong tubuhnya hingga batasnya, sebagai bukti kemampuan manusia dan ketahanan perempuan.
 

Video performatif berjudul Toilet (2020) dari Kawita Vatanajyankur di Art Jakarta 2022 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Video performatif berjudul Sponge (2020) dari Kawita Vatanajyankur di Art Jakarta 2022 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Penggunaan warna-warna cerah dalam videonya itu layaknya sebuah iklan, dimana acapkali salah satu alasan orang-orang menghargai bahan, produk, dan objek daripada manusia adalah karena paket, iklan, dan papan reklame yang menarik dan menjualnya kepada konsumen.

Dari kejauhan mungkin karya videonya menyerupai iklan TV yang lucu, namun jika diamati lebih dekat, video itu justru menampilkan isu kekerasan yang ada di balik layar.

Kawita Vatanajyankur merupakan seniman asal Bangkok, Thailand, lulusan RMIT University Melbourne pada 2011. Karya-karya video performatiknya berfokus pada tubuh wanita dan hubungannya dengan berbagai elemen dan objek sehari-hari dalam berbagai ruang dan lingkungan.

Eksperimen ini mempertimbangkan aksi dan reaksi tubuh, dan secara simbolis merefleksikan ide-ide kekerasan, daya tahan, komunikasi, dan gender. 

Kawita Vatanajyankur terkenal karena praktik feminisnya yang fasih dan kuat sebagai seniman pertunjukan, yang karyanya mengeksplorasi beban kerja fisik berat yang dialami banyak perempuan dalam masyarakat tradisional Thailand.

Daya tahan dan kekuatan fisik Vatanajyankur menciptakan ketegangan yang dimulai dengan ketidaknyamanan fisik dan diakhiri dengan mengubah rasa sakit menjadi sesuatu yang penuh kekuatan dan keindahan.

Karya-karya Vatanajyankur telah dipamerkan secara luas di seluruh Australia, serta Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Karyanya juga disimpan di Koleksi Nasional Thailand dan menjadi koleksi beberapa museum seperti Museum Seni Singapura, Galeri Seni Umum Dunedin (Museum Seni Dunedin), Museum Seni Kontemporer Maiiam, dan Museum Seni Kontemporer MOCA (Bangkok).

Baca jugaBiar Nyaman, Simak 4 Tip Berkunjung ke Art Jakarta 2022

Sementara itu, Art Jakarta 2022 sendiri akan digelar selama 3 hari pada 26-28 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Tahun ini, ajang pekan seni internasional itu menghadirkan sebanyak 62 galeri baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menampilkan koleksi-koleksi terbaik mereka.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor : Gita Carla

SEBELUMNYA

6 Langkah Memulihkan Kondisi Keuangan yang Tidak Sehat

BERIKUTNYA

8 Spot Wisata Ramah Kantong di Kota Minyak Balikpapan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: