Lawan Standar Kecantikan, Adi Gunawan Boyong Karya Patung Unik di Art Jakarta 2022
27 August 2022 |
18:28 WIB
Figur-figur perempuan gempal berambut kribo dalam pameran tunggal seniman Adi Gunawan menarik perhatian para pengunjung Art Jakarta 2022 di Jakarta Convention Center(JCC), Senayan, Jakarta. Terdiri dari 17 patung beragam karakter, pameran itu diberi judul Menjaga Api Tetap Menyala.
Pameran tersebut menampilkan koleksi patung figur perempuan gempal berambut kribo yang mewujud dalam beragam gesture mulai dari berbaring, menunggangi hewan-hewan, hingga aksi-aksi yang jenaka.
Baca juga: UOB Indonesia Pamerkan Koleksi Karya Seniman Asia Tenggara di Art Jakarta 2022
Judul pameran tunggal Menjaga Api Tetap Menyala dipilih oleh Adi Gunawan sekaligus menjadi pernyataan sikap dirinya sebagai seniman untuk terus berkarya meski dalam kondisi pandemi. Dia mengaku melakukan berbagai upaya agar proses berkeseniannya tidak terhambat meski dalam kondisi yang serba terbatas.
"Jadi menjaga api berkesenian itu enggak sampai mati, itu sebenarnya," katanya saat diwawancarai Hypeabis.id, Sabtu (27/8/2022).
Bicara soal inspirasi karya patungnya, Adi mengatakan hal itu berangkat dari keresahannya dalam melihat standar kecantikan perempuan yang kerap digambarkan putih, langsing, dan berambut lurus. Lewat karyanya, dia mencoba melawan standar kecantikan yang ada.
"Saya melawan itu. Cantik versinya Adi Gunawan itu gendut, kribo, belentek," ungkapnya.
Salah satu karya yang menjadi highlight dalam pameran Adi kali ini adalah patung yang diberi nama The Mondrian Lady. Seperti namanya, patung berdimensi 55x153x60 cm itu berbentuk figur perempuan dengan warna Mondrian yang khas.
Pieter Cornelis Mondriaan atau yang lebih dikenal Piet Mondrian merupakan seniman asal Belanda awal abad ke-19. Dia dikenal karena lukisan geometrisnya yang khas. Karya-karyanya cenderung abstrak dan menampilkan garis-garis hitam dengan blok merah, putih, biru, dan putih yang dieksekusi dalam pengaturan asimetris.
Mondrian juga dikenal dikenal akan pengembangan karyanya yang disebut neoplastisisme, yaitu gaya seni dengan konsep esensi atau seni rupa yang terbebas dari aktivitas meniru alam. Penyederhanaan karyanya dapat terlihat adanya penggunaan warna-warna primer dan permainan garis.
"Mondrian itu buat saya menarik. Warna primer kotak-kotak, dan itu saya kombinasikan dengan karya saya. Jadi menarik," kata Adi.
Dalam proses pembuatannya, Adi mengaku membutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk menyiapkan 17 karya yang dipamerkan. Koleksi patung tersebut sebagian besar terbuat dari perunggu, dan ada beberapa diantaranya terbuat dari material fiber.
Adi Gunawan merupakan seniman Indonesia yang terkenal dengan pahatannya yang sangat khas. Dia lahir di Yogyakarta pada 1974, dengan banyak pengalaman melalui eksperimen bertahun-tahun yang berakar dari pendidikannya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Melalui karya-karyanya, Adi sering mengekspresikan seninya dengan simbol-simbol seperti perempuan dan binatang. Adi mendorong idenya untuk melawan persepsi media tentang wanita kurus, langsing, berambut halus sebagai definisi cantik.
Dia sering mencampuradukkan simbol wanita dengan simbol binatang, yang berasal dari ingatan masa kecilnya. Adi kemudian mengubah ide tersebut menjadi bentuk babi, anjing, kucing, kuda, dan bentuk-bentuk lain yang atraktif dan jenaka.
Baca juga: Art Jakarta Jadi Ajang Penting Bagi Perkembangan Pasar Seni
Sementara itu, Art Jakarta 2022 sendiri akan digelar selama 3 hari pada 26-28 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Tahun ini, ajang pekan seni internasional itu menghadirkan sebanyak 62 galeri baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menampilkan koleksi-koleksi terbaik mereka.
Editor: Fajar Sidik
Pameran tersebut menampilkan koleksi patung figur perempuan gempal berambut kribo yang mewujud dalam beragam gesture mulai dari berbaring, menunggangi hewan-hewan, hingga aksi-aksi yang jenaka.
Baca juga: UOB Indonesia Pamerkan Koleksi Karya Seniman Asia Tenggara di Art Jakarta 2022
Judul pameran tunggal Menjaga Api Tetap Menyala dipilih oleh Adi Gunawan sekaligus menjadi pernyataan sikap dirinya sebagai seniman untuk terus berkarya meski dalam kondisi pandemi. Dia mengaku melakukan berbagai upaya agar proses berkeseniannya tidak terhambat meski dalam kondisi yang serba terbatas.
"Jadi menjaga api berkesenian itu enggak sampai mati, itu sebenarnya," katanya saat diwawancarai Hypeabis.id, Sabtu (27/8/2022).
Karya Adi Gunawan di Art Jakarta (Fanny Kusumawardhani/Hypeabis.id)
Bicara soal inspirasi karya patungnya, Adi mengatakan hal itu berangkat dari keresahannya dalam melihat standar kecantikan perempuan yang kerap digambarkan putih, langsing, dan berambut lurus. Lewat karyanya, dia mencoba melawan standar kecantikan yang ada.
"Saya melawan itu. Cantik versinya Adi Gunawan itu gendut, kribo, belentek," ungkapnya.
Salah satu karya yang menjadi highlight dalam pameran Adi kali ini adalah patung yang diberi nama The Mondrian Lady. Seperti namanya, patung berdimensi 55x153x60 cm itu berbentuk figur perempuan dengan warna Mondrian yang khas.
Pieter Cornelis Mondriaan atau yang lebih dikenal Piet Mondrian merupakan seniman asal Belanda awal abad ke-19. Dia dikenal karena lukisan geometrisnya yang khas. Karya-karyanya cenderung abstrak dan menampilkan garis-garis hitam dengan blok merah, putih, biru, dan putih yang dieksekusi dalam pengaturan asimetris.
Mondrian juga dikenal dikenal akan pengembangan karyanya yang disebut neoplastisisme, yaitu gaya seni dengan konsep esensi atau seni rupa yang terbebas dari aktivitas meniru alam. Penyederhanaan karyanya dapat terlihat adanya penggunaan warna-warna primer dan permainan garis.
"Mondrian itu buat saya menarik. Warna primer kotak-kotak, dan itu saya kombinasikan dengan karya saya. Jadi menarik," kata Adi.
(Luke Andaresta).
Adi Gunawan merupakan seniman Indonesia yang terkenal dengan pahatannya yang sangat khas. Dia lahir di Yogyakarta pada 1974, dengan banyak pengalaman melalui eksperimen bertahun-tahun yang berakar dari pendidikannya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
(Foto: Fanny Kusumawardhani/Hypabis.id)
Melalui karya-karyanya, Adi sering mengekspresikan seninya dengan simbol-simbol seperti perempuan dan binatang. Adi mendorong idenya untuk melawan persepsi media tentang wanita kurus, langsing, berambut halus sebagai definisi cantik.
Dia sering mencampuradukkan simbol wanita dengan simbol binatang, yang berasal dari ingatan masa kecilnya. Adi kemudian mengubah ide tersebut menjadi bentuk babi, anjing, kucing, kuda, dan bentuk-bentuk lain yang atraktif dan jenaka.
Baca juga: Art Jakarta Jadi Ajang Penting Bagi Perkembangan Pasar Seni
Sementara itu, Art Jakarta 2022 sendiri akan digelar selama 3 hari pada 26-28 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Tahun ini, ajang pekan seni internasional itu menghadirkan sebanyak 62 galeri baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menampilkan koleksi-koleksi terbaik mereka.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.