Art Jakarta 2022: Seniman Heri Dono Sebut Sudah Waktunya Karya Seniman Keluar dari Studio
26 August 2022 |
21:30 WIB
Gelaran art fair (pasar seni) seperti Art Jakarta 2022 yang diselenggarakan secara luring mendapat respons positif dari seniman kontemporer Heri Dono. Menurutnya dari ajang ini karya-karya seniman, yang selama ini lebih banyak berada di studio akibat pandemi, kini dapat disaksikan secara langsung oleh publik.
Heri menuturkan bahwa selama pandemi kreativitas seniman di studio terus berjalan dengan segala keterbatasannya. Selama masa tersebut, menurutnya, ada seniman yang menciptakan inovasi dalam berkarya, kemudian ada pula yang mengembangkan karya dari karya sebelumnya. Dengan demikian tidak tepat bila pada masa itu kreativitas seniman terhenti.
"Ketika pandemi ada yang sempat terputus, tetapi seniman mencoba menampilkan sesuatu yang terkait [dengan karya yang sudah ada]," katanya saat ditemui Hypeabis.id di Art Jakarta 2022 di Jakarta Convention Center, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Heri Dono, Seniman Kontemporer yang Kaya Ekspresi
Dia menambahkan selama pandemi antusias kolektor terhadap karya seni masih terjaga. Mereka memang tidak datang secara fisik, melainkan melihat karya melalui katalog elektronik. Justru, menurut Heri, dengan cara tersebut jangkauan mereka terhadap karya seni semakin luas.
"Malah tak terbatas dan berkembang ke negara lain," katanya.
Meski begitu, Heri menilai bahwa karya seni tetap perlu dipamerkan secara luring. Sebab bagaimana pun pengalaman melihat karya seni secara online dan offline tentu berbeda. "Di situ pula tugas para galeri untuk mendekatkan karya seniman kepada masyarakat."
Gelaran Art Jakarta 2022 dibuka pada Jumat, (26/8/2022), setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19. Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan bahwa perhelatan kembali Art Jakarta adalah sinyal penting bagi pemulihan ekosistem seni rupa di Indonesia yang selama ini bergulat dengan kesulitan akibat era pandemi.
"Ini menunjukkan bahwa seni rupa memainkan peranan pelopor dalam upaya pemulihan nasional. Semoga pameran ini memantik kita semua untuk menggali inspirasi artistik bagi kehidupan yang lebih berkelanjutan," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pandemi yang terjadi selama 2 tahun terakhir telah menimbulkan dampak besar terhadap ekosistem seni global. Situasi yang sulit itu, lanjutnya, telah mendorong banyak pelaku ekosistem seni untuk bereksperimen.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Head of Division of MRA Media Mita Soedarjo, CEO MRA Group Maulana Indraguna Sutowo mengungkapkan bahwa Art Jakarta yang terselenggara pada tahun ini tidak hanya menjadi ajang yang memajukan dunia seni dan membuatnya menjadi berkelanjutan.
Art Jakarta, paparnya, juga bisa menjadi penyembuh dan penguat bagi dunia yang sedang berusaha bangkit kembali. "Maju terus dunia seni Indonesia, berkarya terus senimannya, selamat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat untuk semua," katanya.
Baca juga: Art Jakarta 2022 Digelar, Begini Cara Beli Tiket & Tata Tertibnya
Dia menuturkan bahwa Art Jakarta beberapa tahun terakhir ini telah aktif dalam upaya mendukung kancah seni rupa terlepas berbagai tantangan pandemi. Pada akhir 2020 yang lalu, lanjutnya, Art Jakarta menghadirkan Art Jakarta Virtual, sebuah pengalaman seni rupa di tengah kenyamanan dan keamanan suasana rumah.
Pada April 2022, paparnya, Art Jakarta memperkenalkan Art Jakarta Gardens yang diselenggarakan di ruang terbuka Hutan Kota by Plataran, Jakarta, untuk mengangkat karya patung dan instalasi di lingkungan taman, serta tenda khusus yang ditempati 20 booth galeri seni terkemuka di Indonesia guna memamerkan karya-karya seniman.
Baik Art Jakarta Virtual maupun Art Jakarta Gardens, lanjutnya, mendapatkan sambutan ramai dari para pemangku kepentingan maupun pengunjung umum. Kedua edisi ini ditujukan untuk menjadi katalis demi pemulihan lebih jauh kancah seni rupa Indonesia dalam waktu singkat.
Pada tahun ini, Art Jakarta 2022, menghadirkan total 62 galeri, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, terdapat sebanyak 39 galeri. Sementara itu, 23 galeri lainnya berasal dari negara lain.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Heri menuturkan bahwa selama pandemi kreativitas seniman di studio terus berjalan dengan segala keterbatasannya. Selama masa tersebut, menurutnya, ada seniman yang menciptakan inovasi dalam berkarya, kemudian ada pula yang mengembangkan karya dari karya sebelumnya. Dengan demikian tidak tepat bila pada masa itu kreativitas seniman terhenti.
"Ketika pandemi ada yang sempat terputus, tetapi seniman mencoba menampilkan sesuatu yang terkait [dengan karya yang sudah ada]," katanya saat ditemui Hypeabis.id di Art Jakarta 2022 di Jakarta Convention Center, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Heri Dono, Seniman Kontemporer yang Kaya Ekspresi
Dia menambahkan selama pandemi antusias kolektor terhadap karya seni masih terjaga. Mereka memang tidak datang secara fisik, melainkan melihat karya melalui katalog elektronik. Justru, menurut Heri, dengan cara tersebut jangkauan mereka terhadap karya seni semakin luas.
"Malah tak terbatas dan berkembang ke negara lain," katanya.
Meski begitu, Heri menilai bahwa karya seni tetap perlu dipamerkan secara luring. Sebab bagaimana pun pengalaman melihat karya seni secara online dan offline tentu berbeda. "Di situ pula tugas para galeri untuk mendekatkan karya seniman kepada masyarakat."
Gelaran Art Jakarta 2022 dibuka pada Jumat, (26/8/2022), setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19. Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan bahwa perhelatan kembali Art Jakarta adalah sinyal penting bagi pemulihan ekosistem seni rupa di Indonesia yang selama ini bergulat dengan kesulitan akibat era pandemi.
"Ini menunjukkan bahwa seni rupa memainkan peranan pelopor dalam upaya pemulihan nasional. Semoga pameran ini memantik kita semua untuk menggali inspirasi artistik bagi kehidupan yang lebih berkelanjutan," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pandemi yang terjadi selama 2 tahun terakhir telah menimbulkan dampak besar terhadap ekosistem seni global. Situasi yang sulit itu, lanjutnya, telah mendorong banyak pelaku ekosistem seni untuk bereksperimen.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Head of Division of MRA Media Mita Soedarjo, CEO MRA Group Maulana Indraguna Sutowo mengungkapkan bahwa Art Jakarta yang terselenggara pada tahun ini tidak hanya menjadi ajang yang memajukan dunia seni dan membuatnya menjadi berkelanjutan.
Art Jakarta, paparnya, juga bisa menjadi penyembuh dan penguat bagi dunia yang sedang berusaha bangkit kembali. "Maju terus dunia seni Indonesia, berkarya terus senimannya, selamat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat untuk semua," katanya.
Baca juga: Art Jakarta 2022 Digelar, Begini Cara Beli Tiket & Tata Tertibnya
Dia menuturkan bahwa Art Jakarta beberapa tahun terakhir ini telah aktif dalam upaya mendukung kancah seni rupa terlepas berbagai tantangan pandemi. Pada akhir 2020 yang lalu, lanjutnya, Art Jakarta menghadirkan Art Jakarta Virtual, sebuah pengalaman seni rupa di tengah kenyamanan dan keamanan suasana rumah.
Pada April 2022, paparnya, Art Jakarta memperkenalkan Art Jakarta Gardens yang diselenggarakan di ruang terbuka Hutan Kota by Plataran, Jakarta, untuk mengangkat karya patung dan instalasi di lingkungan taman, serta tenda khusus yang ditempati 20 booth galeri seni terkemuka di Indonesia guna memamerkan karya-karya seniman.
Baik Art Jakarta Virtual maupun Art Jakarta Gardens, lanjutnya, mendapatkan sambutan ramai dari para pemangku kepentingan maupun pengunjung umum. Kedua edisi ini ditujukan untuk menjadi katalis demi pemulihan lebih jauh kancah seni rupa Indonesia dalam waktu singkat.
Pada tahun ini, Art Jakarta 2022, menghadirkan total 62 galeri, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, terdapat sebanyak 39 galeri. Sementara itu, 23 galeri lainnya berasal dari negara lain.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.