Ini Lima Kunci Sukses Jadi Dropshipper, Berbisnis Tanpa Modal
23 June 2021 |
16:18 WIB
Ketiga, meskipun biasanya foto produk sudah disediakan oleh supplier, penting untuk dropshipper mempersonalisasikan barang yang dijual. Hal ini juga divalidasi oleh Permatasuri.
Kelima, karena tidak perlu memusingkan stok barang, penjual harus lebih fokus pada pembuatan konten dan komunitas konsumen, karena ini yang menjadi unique selling proposition seorang dropshipper.
Menurut pengalaman Permatasuri, membangun citra positif sebuah brand itu tidak hanya melalui konten di media sosial, tapi juga bisa melalui komunitas.
Dengan adanya komunitas, seorang dropshipper bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi perhatian konsumen yang berkaitan dengan produk dan layanannya.
Meski harus diakui, pada bisnis dropship, kompetisinya terbilang tinggi dengan unique selling proposition yang relatif rendah. Michael tetap percaya bahwa dropship adalah bisnis yang menjanjikan bagi pemula.
“Jika ingin survive, naikkan unique selling proposition dengan tips tersebut. Ketika merasa modal sudah cukup, Anda bisa mempertimbangkan untuk jadi reseller, atau bahkan distributor, dengan pengalaman menjadi dropshipper tadi. Untuk modal usaha pun, kini opsinya sudah banyak, misalnya lewat P2P lending,” tuturnya.
Editor: Roni Yunianto
“Sering terjadi, foto yang disediakan itu mirip dengan dropshipper lain. Baiknya sedikit luangkan waktu untuk membuat foto sendiri. Visualisasi barang jualan juga menjadi salah satu faktor kunci untuk menarik pembeli,” kata Permatasuri.
Ilustrasi (Dok. Karolina Grabowska/Pexels)
Keempat, Michael menekankan pentingnya pencatatan transaksi. Sebab jika tidak dicatat, maka pelaku usaha tidak akan mengetahui bahwa mereka bertambah besar, karena yang dijual bukan barang sendiri.
Terkait dengan hal ini, Permatasuri menambahkan, seringkali sebagian dropshipper menyepelekan proses transaksi. Padahal, pencatatan transaksi menjadi salah satu kunci kesuksesan usaha. Pemisahan modal usaha dan kas pribadi biasanya jadi tantangan bagi pemula.Kelima, karena tidak perlu memusingkan stok barang, penjual harus lebih fokus pada pembuatan konten dan komunitas konsumen, karena ini yang menjadi unique selling proposition seorang dropshipper.
Menurut pengalaman Permatasuri, membangun citra positif sebuah brand itu tidak hanya melalui konten di media sosial, tapi juga bisa melalui komunitas.
Ilustrasi (Dok Negative Space/Pexels)
Dengan adanya komunitas, seorang dropshipper bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi perhatian konsumen yang berkaitan dengan produk dan layanannya.
Meski harus diakui, pada bisnis dropship, kompetisinya terbilang tinggi dengan unique selling proposition yang relatif rendah. Michael tetap percaya bahwa dropship adalah bisnis yang menjanjikan bagi pemula.
“Jika ingin survive, naikkan unique selling proposition dengan tips tersebut. Ketika merasa modal sudah cukup, Anda bisa mempertimbangkan untuk jadi reseller, atau bahkan distributor, dengan pengalaman menjadi dropshipper tadi. Untuk modal usaha pun, kini opsinya sudah banyak, misalnya lewat P2P lending,” tuturnya.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.