9 Istilah Tahapan Produksi dan Pengolahan Kopi yang Wajib Kalian Ketahui
23 August 2022 |
20:00 WIB
5. Roasting
Roasting adalah proses pengolahan biji kopi dengan cara dimasak, di mana ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses ini adalah tekanan udara, suhu, dan waktu. Lalu, indikator dari proses ini meliputi ada pada crack atau retakan pada biji kopi: first crack untuk light roast, second crack untuk medium roast, dan terakhir ada pada third crack pada dark roast.Ada tiga hasil roasting yang menjadi patokan dalam pemrosesan biji kopi: light roast, medium roast, dan dark roast. Masing-masing jenis memiliki karakteristik dengan light roast yang cenderung lebih asam dan fruity, medium roast yang cenderung seimbang antara rasa asam dan pahit, serta dark roast yang cenderung pahit dan intens.
6. Cupping
Cupping adalah istilah yang digunakan dalam industri kopi untuk menyebut proses penentuan kualitas dan harga jual dari biji kopi. Biasanya, proses ini melibatkan seorang coffee sommelier atau penyicip kopi dengan rangkaian proses dari mengetahui aroma hingga rasa kopi.Mirip dengan sommelier pada minuman anggur atau wine, orang-orang dengan pekerjaan ini biasanya akan mencoba ratusan cangkir kopi dalam satu hari untuk menentukan kualitas kopi hingga sampai pada tangan konsumen. Proses ini melibatkan mengidentifikasi aroma sampai merasakan kopi atau espresso yang sudah diolah.
Coffee brewing. (Sumber gambar: Unsplash/René Porter)
7. Brewing
Tahapan brewing adalah proses pengolahan biji kopi dari penggilingan menjadi bubuk sampai menjadi kopi siap minum. Proses ini akan melibatkan pemasakan dari biji ke bubuk, lalu bubuk ke espresso, hingga menjadi minuman kopi orisinal tanpa tambahan maupun dengan tambahan seperti susu atau air.Proses ini biasanya dilakukan oleh barista, orang-orang yang bekerja di coffeehouse yang menyiapkan minuman berbasis espresso. Sebagai informasi, barista atau peracik kopi biasanya memiliki keahlian tertentu hingga memiliki sertifikasi tersendiri dalam pekerjaan tersebut.
8. Espresso
Minuman berwarna cokelat kehitaman yang pekat ini merupakan hasil dari ekstraksi biji kopi yang sudah digiling dengan air panas bertekanan tinggi. Biasanya, espresso dibuat dengan tekanan sembilan bar dan suhu di atas 90 derajat Celsius. Minuman ini juga bisa merujuk pada kopi yang telah diseduh dengan metode hot brew.Espresso umumnya bisa dihasilkan dalam satu gelas atau dua gelas berukuran 30 mililiter. Untuk membuatnya, setidaknya seorang barista akan mengolah espresso dengan estimasi kurang lebih 18 gram bubuk kopi yang digiling dengan tingkat kehalusan serupa dengan pasir atau scrub yang sedikit kasar.
Espresso memiliki tiga bagian dalam bentuk lapisan: Crema yaitu lapisan teratas yang berbentuk buih dan berwarna coklat keemasan, di mana bagian ini bisa menjadi indikator kesegaran dan kualitas kopi; Body yang merupakan lapisan tengah berwarna lebih gelap dan menjadi cairan terbanyak dalam espresso dengan tekstur cukup tebal; dan Heart tang merupakan lapisan paling intens dengan tekstur berat serta terletak di bagian bawah espresso.
9. Frothing
Frothing atau pembuihan merupakan proses yang dilakukan pada produk susu yang dicampur pada kopi. Proses ini biasanya melibatkan susu yang dipanaskan dengan tahapan stretching (tahapan susu cair yang diregangkan menjadi busa dengan teknik pompa uap panas selama 2-4 detik).Lalu, ada proses spinning yang berlanjut setelah stretching selesai. Proses ini merupakan penghalusan busa susu agar lebih halus dan silky, caranya adalah memasukkan alat penguap ke bagian tengah susu dengan gerakan berputar sampai suhunya mencapai 60-65 derajat Celsius.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.