Eksklusif Profil Zsa Zsa Nur Istiqomah, Barista Muda Berprestasi
12 August 2023 |
07:00 WIB
1
Like
Like
Like
Usianya masih terbilang muda baru sekitar 25 tahun, tetapi kiprah Zsa-Zsa Nur Istiqomah di dalam industri kopi Tanah Air tidak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi selama ini industri kopi dan profesi barista masih didominasi oleh para pria.
Namun bagi Zsa-Zsa, nama panggilannya, hal tersebut bukanlah sebuah halangan, justru dirinya makin semangat dan termotivasi untuk mendalami tentang dunia kopi. Terlebih Kenangan Group, tempatnya bernaung saat ini membuka kesempatan seluas-luasnya bagi talenta berbakat untuk mengembangkan diri.
Baca juga: Kopi Kenangan Siap Ekspansi ke 5 Negara Asean
Tak heran, bila dara kelahiran 22 Juni 1995 ini juga dipercaya sebagai Store Manager Kenangan Heritage. Ingin tahu bagaimana perjalannya menyelami dunia barista? Berikut kutipan wawancaranya bersama Hypeabis.id.
Saat ini profesi barista lebih identik dengan pria, apa yang membuat Mba Zsa-Zsa tertarik masuk dalam dunia ini?
Memang kebanyakan barista adalah cowok tapi bukan berarti wanita tidak bisa menjadi barista. Karena kalau di rumah juga kan yang membuat kopi adalah wanita. Aku tertarik dengan dunia kopi karena rasa penasaran, apa kopi hanya bisa dibuat sampai segini saja atau ada hal lain yang bisa dikulik.
Dari situ aku coba mendalami dunia kopi ternyata banyak ilmu yang bisa dipelajari mulai dari proses sampai kopi itu kita minum. Kemudian, aku juga tidak berhenti sampai di situ karena aku berpikir bahwa kita juga sebenarnya bisa sampai mengikuti kompetisi.
Kebetulan banyak juga sekarang kompetisi kopi yang membawa nama Indonesia sampai ke luar. Itu jadi ajang yang menurut aku seru banget makanya aku mau terus mencari tahu tentang inovasi dan kreativitas dalam meracik kopi hingga sampai ke jenjang tersebut.
Mba Zsa-Zsa sendiri apakah sudah pernah mengikuti kompetisi tingkat nasional?
Sejauh ini aku belum sampai tingkat nasional baru kompetisi antar Coffee Shop di Jakarta. Aku juga ikut dalam kompetisi yang ada di internal Kopi Kenangan karena di sini juga ada komoetisi internal. Nantinya pemenang akan diajukan untuk ikut ke tingkat nasional jadi di prepare dulu di dalam. Mudah-mudahan tahun depan aku bisa ikut dalam kompetisi tingkat nasional.
Mungkin boleh diceritakan sedikit mengenai ketertarikan Mba Zsa-Zsa dengan kopi, sejak kapan suka dengan dunia kopi?
Aku awalnya ngga bisa minum kopi tapi karena di rumah keluarga semuanya suka minum kopi jadi suka dijejelin juga tapi enggak too much. Dari coba-coba doank sampai akhirnya pada 2016 aku melamar bekerja part time di salah satu coffee shop. Waktu itu aku sama sekali enggak ada basic tentang pembuatan kopi, cuma penasaran aja.
Baca juga: Yuk Berkreasi Membuat Cloud Brew dan Pink Cream Berry Ala Kopi Kenangan
Jadi Mba Zsa-Zsa belajar meracik kopi ini otodidak ya?
Iya, aku bekerja part time di sana sekalian sambil training juga. Kedua, aku masuk ke sekolah barista, ngajar juga di sana sekalian menggali ilmu karena ketika ada update terbaru aku juga akan sharing ke teman-teman. Dan sebagai barista juga aku sudah mendapatkan sertifikat dari BNSP.
Sebagai seorang barista, apa yang menjadi harapan Mba Zsa-Zsa ke depannya?
Goals-nya tentu saya ingin masuk ke tingkat nasional karena saya juga ingin memperkenalkan brand Kopi Kenangan bahwa merek ini memang serius ingin meningkatkan dan membawa kopi lokal. That’s way kita di Kenangan Heritage ini memakai kopi lokal dari Aceh, sampai Toraja, Flores semua ada.
Kami ingin pelanggan juga tahu bahwa kopi yang enak tidak harus kopi impor, karena kita Indonesia punya kopi lokal dengan kualitas dan cita rasa yang tidak kalah nikmatnya.
Menurut Mba Zsa-Zsa, dalam proses meracik kopi yang nikmat itu, apa kendalanya?
Ya dari kopinya itu sendiri. Kita sebagai barista harus tahu mana kopi yang fresh dan kopi yang sudah agak lama, lalu harus tahu bagaimana cara meraciknya. Apalagi setiap customer juga memiliki keinginannya sendiri-sendiri, ada yang ingin black coffee manual, ada yang minta coffee tanpa campuran apa-apa, dan lannya.
Nah, kompleks dan serunya ya di situ karena treatment-nya beda-beda dan harus dari masing-masing kopi itu sendiri jadi harus mengenali banyak jenis kopi.
Perbedaan kopi itu sebetulnya dilihat dari apa, apakah dari kopi Arabica dan robusta, atau dilihat dari mana?
Ya dari karakter kopinya itu sendiri, karena masing-masing kopi itu spesial. Meski sama-sama kopi Arabica tetapi berbeda daerah misalnya dari Gayo, Bali, Toraja, maka karakteristiknya beda banget. Itu yang menjadi tantangan dan membuat seru menguliknya lagi.
Kadar kafein dari Arabica ini memang lebih rendah tetapi dia memiliki karakter asam yang cukup dominan, sehingga jadi kalau memiliki penyakit asam lambung jangan mengonsumsinya banyak-banyak.
Kalau Kopi Robusta sendiri bagaimana karakternya?
Robusta sendiri sebetulnya mungkin belum banyak orang yang bisa mengonsumsinya dalam jumlah banyak karena lumayan kuat kafeinnya. Apalagi, konsumen sekarang banyak yang sukanya kopi susu dengan rasa yang manis.
Jadi robusta ini paling cocok dibuat dengan campuran susu milsanya sehingga bisa nyaman dikonsumsi karena kafeinnya cukup tinggi. Jadi memang sebaiknya sebelum minum kopi harus makan dulu karena khawatir ada efek yang bisa bikin deg-degan, atau adrenalin bisa naik.
Untuk Kopi Kenangan, menu kopi apa yang paling favorit?
Kenangan mantan itu paling best seller. Menu ini bisa pakai kopi Arabica maupun Robusta.
Perbedaan Kenangan Heritage dengan gerai Kopi Kenangan lainnya apa?
Kenangan Heritage ini mulai soft opening pada 2021 dan Grand Opening pada November 2021. Saat ini baru ada di Senayan City. So far banyak masukan dari customer yang senang dengan Kenangan Heritage karena mereka bisa dine in dan nongkrong. Kopinya juga lebih premium dan ada 11 beans dari masing-masing daerah karena ini Kopi Kenangan versi level up.
Di sini juga konsepnya berbeda, kita ada rostery room, ada manual brew, ada coffee mixologies, serta signature beverage. Konsumen di sini juga bisa sambil komunikasi dengan barista mencari tahu tentang kopi dari berbagai daerah makanya disebut Heritage.
Selain itu, si Kenangan Heritage bisa juga sambil ngeroast kopi bareng dari green bean sampai matang hingga menjadi biji kopi yang bisa dikonsumsi. Jadi bedanya di sini ada experience baru yang bisa didapatkan oleh pelanggan.
Berapa jumlah rata-rata customer yang datang per hari?
Di sini rata-rata bisa mencapai 300 orang customer tapi turn over, ada yang nongkrongnya lama ada juga yang sebentar.
Boleh berbagi tip bagi yang ingin menjadi Barista?
Jangan takut untuk memulai karena aku juga memulai tanpa basic apapun. Yang penting harus mau belajar, dan ada rasa penasaran karena setiap tahun atau bahkan setiap bulan, selalu ada inovasi baru dan kreativitas baru kopi dari teman-teman.
Jadi jangan pernah skip untuk update karena kita juga anak-anak kopi sering banget sharing jadi bagi yang ingin menjadi barista atau mau masuk ke dalam industri kopi, gali ilmu sebanyak-banyaknya. Karena tujuan ingin minum kopi yang enak dan mau tahu bagaimana caranya bisa membuat kopi yang enak.
Baca juga: Keseruan Peserta Cooking Class Meracik Minuman ala Café Bersama Barista Kenangan Heritage
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Namun bagi Zsa-Zsa, nama panggilannya, hal tersebut bukanlah sebuah halangan, justru dirinya makin semangat dan termotivasi untuk mendalami tentang dunia kopi. Terlebih Kenangan Group, tempatnya bernaung saat ini membuka kesempatan seluas-luasnya bagi talenta berbakat untuk mengembangkan diri.
Baca juga: Kopi Kenangan Siap Ekspansi ke 5 Negara Asean
Tak heran, bila dara kelahiran 22 Juni 1995 ini juga dipercaya sebagai Store Manager Kenangan Heritage. Ingin tahu bagaimana perjalannya menyelami dunia barista? Berikut kutipan wawancaranya bersama Hypeabis.id.
Saat ini profesi barista lebih identik dengan pria, apa yang membuat Mba Zsa-Zsa tertarik masuk dalam dunia ini?
Memang kebanyakan barista adalah cowok tapi bukan berarti wanita tidak bisa menjadi barista. Karena kalau di rumah juga kan yang membuat kopi adalah wanita. Aku tertarik dengan dunia kopi karena rasa penasaran, apa kopi hanya bisa dibuat sampai segini saja atau ada hal lain yang bisa dikulik.
Dari situ aku coba mendalami dunia kopi ternyata banyak ilmu yang bisa dipelajari mulai dari proses sampai kopi itu kita minum. Kemudian, aku juga tidak berhenti sampai di situ karena aku berpikir bahwa kita juga sebenarnya bisa sampai mengikuti kompetisi.
Kebetulan banyak juga sekarang kompetisi kopi yang membawa nama Indonesia sampai ke luar. Itu jadi ajang yang menurut aku seru banget makanya aku mau terus mencari tahu tentang inovasi dan kreativitas dalam meracik kopi hingga sampai ke jenjang tersebut.
Mba Zsa-Zsa sendiri apakah sudah pernah mengikuti kompetisi tingkat nasional?
Sejauh ini aku belum sampai tingkat nasional baru kompetisi antar Coffee Shop di Jakarta. Aku juga ikut dalam kompetisi yang ada di internal Kopi Kenangan karena di sini juga ada komoetisi internal. Nantinya pemenang akan diajukan untuk ikut ke tingkat nasional jadi di prepare dulu di dalam. Mudah-mudahan tahun depan aku bisa ikut dalam kompetisi tingkat nasional.
Mungkin boleh diceritakan sedikit mengenai ketertarikan Mba Zsa-Zsa dengan kopi, sejak kapan suka dengan dunia kopi?
Aku awalnya ngga bisa minum kopi tapi karena di rumah keluarga semuanya suka minum kopi jadi suka dijejelin juga tapi enggak too much. Dari coba-coba doank sampai akhirnya pada 2016 aku melamar bekerja part time di salah satu coffee shop. Waktu itu aku sama sekali enggak ada basic tentang pembuatan kopi, cuma penasaran aja.
Baca juga: Yuk Berkreasi Membuat Cloud Brew dan Pink Cream Berry Ala Kopi Kenangan
Jadi Mba Zsa-Zsa belajar meracik kopi ini otodidak ya?
Iya, aku bekerja part time di sana sekalian sambil training juga. Kedua, aku masuk ke sekolah barista, ngajar juga di sana sekalian menggali ilmu karena ketika ada update terbaru aku juga akan sharing ke teman-teman. Dan sebagai barista juga aku sudah mendapatkan sertifikat dari BNSP.
Sebagai seorang barista, apa yang menjadi harapan Mba Zsa-Zsa ke depannya?
Goals-nya tentu saya ingin masuk ke tingkat nasional karena saya juga ingin memperkenalkan brand Kopi Kenangan bahwa merek ini memang serius ingin meningkatkan dan membawa kopi lokal. That’s way kita di Kenangan Heritage ini memakai kopi lokal dari Aceh, sampai Toraja, Flores semua ada.
Kami ingin pelanggan juga tahu bahwa kopi yang enak tidak harus kopi impor, karena kita Indonesia punya kopi lokal dengan kualitas dan cita rasa yang tidak kalah nikmatnya.
Menurut Mba Zsa-Zsa, dalam proses meracik kopi yang nikmat itu, apa kendalanya?
Ya dari kopinya itu sendiri. Kita sebagai barista harus tahu mana kopi yang fresh dan kopi yang sudah agak lama, lalu harus tahu bagaimana cara meraciknya. Apalagi setiap customer juga memiliki keinginannya sendiri-sendiri, ada yang ingin black coffee manual, ada yang minta coffee tanpa campuran apa-apa, dan lannya.
Nah, kompleks dan serunya ya di situ karena treatment-nya beda-beda dan harus dari masing-masing kopi itu sendiri jadi harus mengenali banyak jenis kopi.
Peserta cooking class saat demo meracik kopi bersama Barista Kenangan Heritage. (Sumber gambar:Eusebio Chrysnamurti)
Perbedaan kopi itu sebetulnya dilihat dari apa, apakah dari kopi Arabica dan robusta, atau dilihat dari mana?
Ya dari karakter kopinya itu sendiri, karena masing-masing kopi itu spesial. Meski sama-sama kopi Arabica tetapi berbeda daerah misalnya dari Gayo, Bali, Toraja, maka karakteristiknya beda banget. Itu yang menjadi tantangan dan membuat seru menguliknya lagi.
Kadar kafein dari Arabica ini memang lebih rendah tetapi dia memiliki karakter asam yang cukup dominan, sehingga jadi kalau memiliki penyakit asam lambung jangan mengonsumsinya banyak-banyak.
Kalau Kopi Robusta sendiri bagaimana karakternya?
Robusta sendiri sebetulnya mungkin belum banyak orang yang bisa mengonsumsinya dalam jumlah banyak karena lumayan kuat kafeinnya. Apalagi, konsumen sekarang banyak yang sukanya kopi susu dengan rasa yang manis.
Jadi robusta ini paling cocok dibuat dengan campuran susu milsanya sehingga bisa nyaman dikonsumsi karena kafeinnya cukup tinggi. Jadi memang sebaiknya sebelum minum kopi harus makan dulu karena khawatir ada efek yang bisa bikin deg-degan, atau adrenalin bisa naik.
Untuk Kopi Kenangan, menu kopi apa yang paling favorit?
Kenangan mantan itu paling best seller. Menu ini bisa pakai kopi Arabica maupun Robusta.
Perbedaan Kenangan Heritage dengan gerai Kopi Kenangan lainnya apa?
Kenangan Heritage ini mulai soft opening pada 2021 dan Grand Opening pada November 2021. Saat ini baru ada di Senayan City. So far banyak masukan dari customer yang senang dengan Kenangan Heritage karena mereka bisa dine in dan nongkrong. Kopinya juga lebih premium dan ada 11 beans dari masing-masing daerah karena ini Kopi Kenangan versi level up.
Di sini juga konsepnya berbeda, kita ada rostery room, ada manual brew, ada coffee mixologies, serta signature beverage. Konsumen di sini juga bisa sambil komunikasi dengan barista mencari tahu tentang kopi dari berbagai daerah makanya disebut Heritage.
Selain itu, si Kenangan Heritage bisa juga sambil ngeroast kopi bareng dari green bean sampai matang hingga menjadi biji kopi yang bisa dikonsumsi. Jadi bedanya di sini ada experience baru yang bisa didapatkan oleh pelanggan.
Berapa jumlah rata-rata customer yang datang per hari?
Di sini rata-rata bisa mencapai 300 orang customer tapi turn over, ada yang nongkrongnya lama ada juga yang sebentar.
Boleh berbagi tip bagi yang ingin menjadi Barista?
Jangan takut untuk memulai karena aku juga memulai tanpa basic apapun. Yang penting harus mau belajar, dan ada rasa penasaran karena setiap tahun atau bahkan setiap bulan, selalu ada inovasi baru dan kreativitas baru kopi dari teman-teman.
Jadi jangan pernah skip untuk update karena kita juga anak-anak kopi sering banget sharing jadi bagi yang ingin menjadi barista atau mau masuk ke dalam industri kopi, gali ilmu sebanyak-banyaknya. Karena tujuan ingin minum kopi yang enak dan mau tahu bagaimana caranya bisa membuat kopi yang enak.
Baca juga: Keseruan Peserta Cooking Class Meracik Minuman ala Café Bersama Barista Kenangan Heritage
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.