Dari AADC Hingga Sayap-Sayap Patah, Akting Nicholas Saputra Tetap Keren
23 August 2022 |
22:00 WIB
Indah Permata Hati
Jurnalis Hypeabis.id
Film Sayap-Sayap Patah sempat jadi topik perbincangan hangat di jagat media sosial Twitter karena mengangkat tragedi dari sebuah kisah nyata. Selain Ariel Tatum, Sayap-Sayap Patah juga diisi oleh Nicholas Saputra yang menjadi pemeran utama sebagai anggota Densus 88.
Dipuji berkat acting-nya, Nicholas Saputra sudah berkecimpung lama di dunia perfilman Indonesia. Pria yang memiliki nama lengkap Nicholas Schubring Saputra ini memiliki keturunan Jerman dari sang ayah dan suku Jawa dari sang ibu. Nicholas Saputra lahir di Jakarta pada 24 Februari 1984. Pada usianya yang ke 38 tahun, Nicholas Saputra memiliki tinggi 180 cm.
Baca juga: Jadi Lawan Main Nicsap di Sayap-Sayap Patah, Simak Profil Ariel Tatum
Anak kandung Horst Schbring ini sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Nama Nicholas Saputra mulai dikenal banyak orang sejak dirinya memrankan film Ada Apa Dengan Cinta (2002). Sempat di remake, Nicholas Saputra kembali memerankan Ada Apa Dengan Cinta 2 pada 2016.
Memulai kariernya pada 2002, Nicholas Saputra berkiprah dalam dunia hiburan kesenian. Sejumlah film juga pernah digeluri Nicholas Saputra seperti Gie(2005), Pendekar Tongkat Emas (2014), Aruna dan Lidahnya (2018), Paranoia (2021), dan lainnya. Semasa kariernya, Nicholas Saputra telah tercatat bermain untuk 27 film dengan berbagai genre.
Selain dikenal sebagai aktor, Nicholas Saputra juga dikenal sebagai aktivis dan model. Totalitasnya terhadap dunia film membuatnya mendirikan perusahaan produksi bernama Tanakhir Films.
Semasa berkarier, Nicholas Saputra telah mendapatkan 5 kali pernghargaan sebagai actor yakni Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik (2005), Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik (2018), Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop Festival Film Bandung (2006), dan Pemeran Pasangan Terbaik Indonesian Movie Actor (2014 dan 2017). Selain itu, pria ini sempat dinominasikan sebagai aktor pendukung terbaik di Piala Maya 2019.
Aktor yang akrab dengan nama Rangga berkat film Ada Apa Dengan Cinta tersebut memulai karirnya sebagai model dalam parade fesyen. Memiliki pengikut 1,3 juta di akun Instagram pribadinya, Nicholas Saputra menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan penggemar.
Kerap membagikan foto-foto pemandangan alam di Indonesia, Nicholas mendapatkan respons baik dari fans di kolom komentarnya. Nicholas Saputra memiliki ketertarikan yang kuat terhadap kondisi alam dan konservasi lingkungan.
Baca juga: Profil Brisia Jodie, Dari Dunia Tarik Suara Kini Sukses Buka Ratusan Gerai Es Teh Kekinian
Hal ini membawanya menjadi produser film bergenre dokumenter yang menceritakan pejuangan tujuh orang yang berasal dari berbagai daerah dalam melawan krisis iklim.
Berbicara mengenai karirnya sebagai aktivis, Nicholas Saputra telah dinobatkan oleh UNICEF Indonesia sebagai duta nasional pada 11 November 2019 lalu, disamping penobatan aktivis lingkungan yang diterimanya.
Dalam kegiatannya sebagai aktivis, Nicholas Saputra tampak mengunjungi berbagai sekolah dasar di Indonesia. Karena dedikasi yang tinggi dalam hal lingkungan, dia ingin menjadikan bumi sebagai tempat yang layak bagi tumbuh kembang anak-anak.
Editor: Fajar Sidik
Dipuji berkat acting-nya, Nicholas Saputra sudah berkecimpung lama di dunia perfilman Indonesia. Pria yang memiliki nama lengkap Nicholas Schubring Saputra ini memiliki keturunan Jerman dari sang ayah dan suku Jawa dari sang ibu. Nicholas Saputra lahir di Jakarta pada 24 Februari 1984. Pada usianya yang ke 38 tahun, Nicholas Saputra memiliki tinggi 180 cm.
Baca juga: Jadi Lawan Main Nicsap di Sayap-Sayap Patah, Simak Profil Ariel Tatum
Anak kandung Horst Schbring ini sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Nama Nicholas Saputra mulai dikenal banyak orang sejak dirinya memrankan film Ada Apa Dengan Cinta (2002). Sempat di remake, Nicholas Saputra kembali memerankan Ada Apa Dengan Cinta 2 pada 2016.
Memulai kariernya pada 2002, Nicholas Saputra berkiprah dalam dunia hiburan kesenian. Sejumlah film juga pernah digeluri Nicholas Saputra seperti Gie(2005), Pendekar Tongkat Emas (2014), Aruna dan Lidahnya (2018), Paranoia (2021), dan lainnya. Semasa kariernya, Nicholas Saputra telah tercatat bermain untuk 27 film dengan berbagai genre.
Selain dikenal sebagai aktor, Nicholas Saputra juga dikenal sebagai aktivis dan model. Totalitasnya terhadap dunia film membuatnya mendirikan perusahaan produksi bernama Tanakhir Films.
Semasa berkarier, Nicholas Saputra telah mendapatkan 5 kali pernghargaan sebagai actor yakni Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik (2005), Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik (2018), Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop Festival Film Bandung (2006), dan Pemeran Pasangan Terbaik Indonesian Movie Actor (2014 dan 2017). Selain itu, pria ini sempat dinominasikan sebagai aktor pendukung terbaik di Piala Maya 2019.
Aktor yang akrab dengan nama Rangga berkat film Ada Apa Dengan Cinta tersebut memulai karirnya sebagai model dalam parade fesyen. Memiliki pengikut 1,3 juta di akun Instagram pribadinya, Nicholas Saputra menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan penggemar.
Kerap membagikan foto-foto pemandangan alam di Indonesia, Nicholas mendapatkan respons baik dari fans di kolom komentarnya. Nicholas Saputra memiliki ketertarikan yang kuat terhadap kondisi alam dan konservasi lingkungan.
Baca juga: Profil Brisia Jodie, Dari Dunia Tarik Suara Kini Sukses Buka Ratusan Gerai Es Teh Kekinian
Hal ini membawanya menjadi produser film bergenre dokumenter yang menceritakan pejuangan tujuh orang yang berasal dari berbagai daerah dalam melawan krisis iklim.
Berbicara mengenai karirnya sebagai aktivis, Nicholas Saputra telah dinobatkan oleh UNICEF Indonesia sebagai duta nasional pada 11 November 2019 lalu, disamping penobatan aktivis lingkungan yang diterimanya.
Dalam kegiatannya sebagai aktivis, Nicholas Saputra tampak mengunjungi berbagai sekolah dasar di Indonesia. Karena dedikasi yang tinggi dalam hal lingkungan, dia ingin menjadikan bumi sebagai tempat yang layak bagi tumbuh kembang anak-anak.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.