Desainer Jenahara Bicara Komunitas Hijab & Kiblat Industri Halal Fesyen Dunia
23 August 2022 |
07:30 WIB
Busana muslim di Indonesia semakin berkembang dari waktu ke waktu. Banyak ragam, motif, dan gaya yang bermunculan menyesuaikan zaman dan usia yang kini didominasi kaum milenial dan generasi Z. Alhasil busana muslim di Tanah Air bertransformasi dari desain yang konvensional menjadi lebih kontemporer.
Dengan pesatnya perkembangan busana muslim di Indonesia dan peminatnya yang tinggi ini, perancang busana Nanida Jenahara Nasution percaya Indonesia bisa menjadi pusat industri halal fesyen di dunia dalam beberapa tahun mendatang.
Baca juga: 5 Ide Outfit Modis & Hijab Friendly ala Shireen Sungkar
Optimisme semakin tinggi jika melihat laporan State of the Global Islamic Economy Report 2019-2020. Berdasarkan laporan tersebut, Jenahara menyebut bahwa umat Islam membelanjakan produk pakaian sebesar US$283 miliar.
Berdasarkan laporan tersebut juga diproyeksikan sektor fesyen naik sebesar US$402 miliar pada 2024. Oleh karena itu, sektor fesyen diprediksi akan tumbuh 6 persen untuk 5 tahun ke depan.
Sebagai salah satu pelopor hijab yang unik dan fashionable, Jenahara yakin mimpi itu bisa terwujud mengingat Indonesia sebagai negara berkembang, mendominasi penduduk muslim dunia.
Selain sebagai produsen fesyen, Indonesia pun sangat konsumtif, sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan sektor ini dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya percaya bahwa Indonesia bisa menjadi pusat industri halal fashion global di dunia. Selain fenomena hijab yang makin marak, industrinya sudah siap dan kebutuhannya juga tinggi," ujarnya kepada Hypeabis.id baru-baru ini.
KOMUNITAS HIJAB
Upaya untuk meraih mimpi tersebut dilakukan Jenahara. Pada 2010, dia dan teman-temannya membuat sebuah komunitas hijab yang dikenal dengan Hijabers Community. Di situlah asal muasal fesyen hijab lebih diterima dan dikenal oleh kalangan muda dan mendapat reaksi positif dari seluruh penjuru Indonesia.
"Hijab bukan lagi sebuah halangan, namun menjadi identitas masyarakat Indonesia yang menggeser citra hijab konvensional menjadi lebih modern," tegasnya.
Wanita yang akan menginjak usia 37 pada 27 Agustus ini katanya akan terus melakukan berbagai promosi dan kegiatan kolaborasi untuk mengeksplorasikan fashion hijab lebih luas lagi. Tentu, bersama komunitas Hijabersnya.
Namun demikian, dukungan pemerintah memiliki andil dalam memajukan industri ini. Menurut Jenahara, pemerintah harus memikirkan hulu hingga hilirnya agar berjalan secara sinergi memajukan industri ini.
Baca juga: Biar Enggak Monoton, Ini 7 Tips Modis Mengenakan Hijab Putih
Mulai dari SDM, akses permodalan, tempat produksi dan sektor-sektor yang terlibat harus berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha dan produksi pelaku usaha.
"Kemerdekaan adalah ajang membangun bangsa. Mari bangkitkan semangat untuk berkarya dan mengharumkan nama bangsa di mata dunia," tutur Jenahara menutup pendapatnya.
Editor: Fajar Sidik
Dengan pesatnya perkembangan busana muslim di Indonesia dan peminatnya yang tinggi ini, perancang busana Nanida Jenahara Nasution percaya Indonesia bisa menjadi pusat industri halal fesyen di dunia dalam beberapa tahun mendatang.
Baca juga: 5 Ide Outfit Modis & Hijab Friendly ala Shireen Sungkar
Optimisme semakin tinggi jika melihat laporan State of the Global Islamic Economy Report 2019-2020. Berdasarkan laporan tersebut, Jenahara menyebut bahwa umat Islam membelanjakan produk pakaian sebesar US$283 miliar.
Berdasarkan laporan tersebut juga diproyeksikan sektor fesyen naik sebesar US$402 miliar pada 2024. Oleh karena itu, sektor fesyen diprediksi akan tumbuh 6 persen untuk 5 tahun ke depan.
Sebagai salah satu pelopor hijab yang unik dan fashionable, Jenahara yakin mimpi itu bisa terwujud mengingat Indonesia sebagai negara berkembang, mendominasi penduduk muslim dunia.
Selain sebagai produsen fesyen, Indonesia pun sangat konsumtif, sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan sektor ini dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya percaya bahwa Indonesia bisa menjadi pusat industri halal fashion global di dunia. Selain fenomena hijab yang makin marak, industrinya sudah siap dan kebutuhannya juga tinggi," ujarnya kepada Hypeabis.id baru-baru ini.
KOMUNITAS HIJAB
Upaya untuk meraih mimpi tersebut dilakukan Jenahara. Pada 2010, dia dan teman-temannya membuat sebuah komunitas hijab yang dikenal dengan Hijabers Community. Di situlah asal muasal fesyen hijab lebih diterima dan dikenal oleh kalangan muda dan mendapat reaksi positif dari seluruh penjuru Indonesia.
"Hijab bukan lagi sebuah halangan, namun menjadi identitas masyarakat Indonesia yang menggeser citra hijab konvensional menjadi lebih modern," tegasnya.
Wanita yang akan menginjak usia 37 pada 27 Agustus ini katanya akan terus melakukan berbagai promosi dan kegiatan kolaborasi untuk mengeksplorasikan fashion hijab lebih luas lagi. Tentu, bersama komunitas Hijabersnya.
Namun demikian, dukungan pemerintah memiliki andil dalam memajukan industri ini. Menurut Jenahara, pemerintah harus memikirkan hulu hingga hilirnya agar berjalan secara sinergi memajukan industri ini.
Baca juga: Biar Enggak Monoton, Ini 7 Tips Modis Mengenakan Hijab Putih
Mulai dari SDM, akses permodalan, tempat produksi dan sektor-sektor yang terlibat harus berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha dan produksi pelaku usaha.
"Kemerdekaan adalah ajang membangun bangsa. Mari bangkitkan semangat untuk berkarya dan mengharumkan nama bangsa di mata dunia," tutur Jenahara menutup pendapatnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.