Ilustrasi keuangan (Sumber gambar: Unsplash/M Lapian)

Sudah Sehatkah Keuangan Kalian? Begini Cara Mengetesnya

21 August 2022   |   17:18 WIB

Layaknya tubuh manusia, kondisi keuangan seseorang juga bisa terganggu dan ‘sakit’. Jumlah pengeluaran yang lebih besar ketimbang penghasilan, merupakan salah satu tanda keuangan tidak sehat. Oleh sebab itu, perlu ada cara pencegahan agar kondisi keuangan kalian tidak semakin memburuk. 

Menurut Goenardjoadi Goenawan, seperti dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 1 Januari 2017, konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang, kondisi kesehatan keuangan itu seperti hasil tes darah seseorang. Seorang anak muda yang ikut tes darah, bisa saja hasil semuanya sehat, baik kadar gula, tekanan darah, keratin, Hb, asam urat, maupun kolesterol. “Ayahnya bilang kamu masih muda, semuanya sehat,” tuturnya. 

Baca juga: Kiat Merdeka Finansial Lewat Jalur Investasi Saham

Namun, setelah anak muda tadi berumur 40-50 tahun, ketika mulai tes darah lagi bisa saja hasilnya berbeda dengan ketika dia masih muda. Gula mungkin tinggi, lebih dari 200. Itu artinya, si anak muda itu mempunyai penyakit gula dua kali orang sehat. 

Artinya lagi, anak muda itu juga mempunyai utang menurunkan kadar gula dengan diet gula, dan lain sebagainya. Sama halnya dengan rezeki, ketika seseorang yang sudah berumur 40-50 tahun ke atas dan masih memiliki utang, itu artinya keuangannya tidak sehat. “Mungkin kompensasinya, Anda punya aset. 

“Jadi, utang masih sehat, dan setiap bulan masih bisa dicicil. Artinya keuangan Anda ‘sehat’. Jadi, ciri-ciri orang yang rezekinya lebih dari sehat adalah punya aset berlebih,” tuturnya. 
 

Ciri Keuangan Tidak Sehat

Menurut Senior Fiduciary Advisor dari Janus Financial Farah Dini Novita, terdapat beberapa ciri yang menandakan kondisi keuangan sudah ‘tidak sehat’. Jumlah pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan adalah salah satunya. 

Ciri lainnya adalah tidak memiliki dana darurat, tidak memiliki investasi, serta tidak memiliki tujuan keuangan. Selain itu, orang yang keuangannya ‘kurang sehat’ selalu membayar jumlah minimum untuk tagihan kartu kredit dan total cicilan utangnya melebihi 30 persen dari total penghasilan. 

Dari segi kepemilikan asuransi, keuangan yang ‘tidak sehat’ ditandai dengan tidak adanya asuransi jiwa untuk tulang punggung keluarga, serta tidak ada asuransi kesehatan untuk seluruh keluarga. 

Baca juga: Catat Cara Simpel Ngatur Gaji Biar Enggak Habis Sia-Sia
 

Cara Pemulihan 

Apabila tanda-tanda itu melekat pada diri Anda dan keluarga, sebaiknya segera bergerak untuk menyembuhkan kondisi keuangan. Tujuannya tentu saja agar kembali ‘sehat’. Bagaimana langkahlangkahnya? Yang utama, review dan evaluasi kondisi keuangan saat ini.

Setelah itu, cobalah untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak terlalu penting dan menjual aset yang bersifat konsumtif. Dengan begitu, akan ada dana yang dapat ditabung atau diinvestasikan. Pilihlah produk investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. 

Yang tak kalah penting, susunlah tujuan keuangan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Langkah ini juga berkaitan dengan investasi. Dengan mengetahui tujuan keuangan, akan lebih mudah memilih produk investasi yang tepat. 

Masalah utang juga harus ditangani. Pastikan jumlahnya di bawah 30 persen dari total penghasilan. 

Segera lunasi tunggakan utang agar jumlah yang harus dicicil setiap bulan berkurang. Selanjutnya, cobalah untuk melirik produk asuransi. 

Baca juga: Begini Tahapan Mencapai Kemerdekaan Finansial Bagi Pasangan Muda

Bagi tulang punggung keluarga, belilah asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang cukup. Jika kantor Anda tak menyediakan asuransi kesehatan, belilah untuk seluruh keluarga. 
 

SEBELUMNYA

Bersantap Hidangan Kontemporer Asia & Barat di Jakarta Selatan

BERIKUTNYA

Konsistensi Menjalani Pengobatan Adalah Cara Terefektif Menyembuhkan Tuberculosis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: