Ternyata, Rumput Laut Dapat Mencegah Influenza
09 August 2022 |
21:30 WIB
Siapapun pasti pernah terserang influenza, terutama saat memasuki musim pancaroba. Meskipun penyakit ini sangat umum, jangan diremehkan bila gejalanya mulai menerjang tubuh lantaran bisa sangat mengganggu rutinitas dan terbengkalainya berbagai pekerjaan.
Faktanya sejak sebelum pandemi, alasan absen di kantor dan sekolah di Indonesia adalah karena flu. Berdasarkan data National Center for Immunization and Respiratory Diseases 2015, ditemukan fakta prevalensi penyakit flu di negara ini sudah sangat merata.
Sebagai negara tropis di garis khatulistiwa, Indonesia kerap mencatatkan kasus flu sepanjang tahun. Riset tersebut juga mengungkapkan orang dewasa di Indonesia mengalami flu rata-rata empat kali dalam setahun.
Baca juga: Perhatikan Perbedaan Gejala Flu Biasa dengan Omicron
Jadi, rerata orang dewasa memiliki tiga pekan masa tidak produktif dalam setahun yang dapat memengaruhi efektivitas kinerja mereka. Bagaimana dengan si kecil? Rupanya, anak-anak Indonesia rata-rata terserang flu sebanyak enam hingga delapan kali dalam setahun.
Artinya, ada satu bulan penuh, di mana anak-anak jatuh sakit yang tentunya akan berdampak terhadap performa belajar mereka di sekolah.
Melihat fenomena tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) mendesak para pakar kesehatan untuk mulai mengeksplorasi sumber-sumber alternatif bahan alami yang dapat difungsikan guna menekan tingginya angka penderita flu di Indonesia.
Rudy Susilo, farmakologis dan fitokemis dari University of Berlin, menjelaskan salah satu bahan alami yang diyakini sangat ampuh mencegah virus influenza adalah rumput laut jenis kappaphycus.
Hal ini pula yang memicu beberapa perusahaan farmasi Indonesia menggandeng perusahaan Jerman untuk menginovasikan produk kesehatan baru berbahan dasar rumput laut. Salah satu khasiatnya adalah sebagai pencegah influenza.
“Hasil terobosan inovasi terbaru dari joint research Indonesia-Jerman adalah sebuah antivirus dalam bentuk spray yang dapat digunakan untuk mencegah dan meringankan gejala-gejala flu,” tuturnya dikutip dari Bisnis Weekend edisi 16 Agustus 2022.
Hasil riset gabungan kedua negara itu dinamai Alskinova, yang berfungsi sebagai antivirus untuk memblokade masuknya virus influenza ke dalam sel tubuh manusia. Temuan tersebut, jika dikembangkan dengan seksama, diyakini akan membawa manfaat bagi dunia kedokteran.
Berbeda dengan obat flu dari bahan kimia yang resisten terhadap tubuh manusia, Alskinova diklaim tidak memiliki efek samping. Apalagi, bahan tersebut telah mendapatkan rekomendasi WHO dan ketersediaannya juga melimpah di Indonesia.
Selain rumput laut, tanaman liar yang terbukti ampuh sebagai antivirus penangkal flu adalah cistus atau pink rock rose, yang berasal dari kawasan Mediterania. Manfaatnya telah diuji oleh WHO saat Kongres Ilmiah Internasional di Hong Kong pada 2010.
“Berdasarkan hasil uji klinis yang dipublikasikan banyak jurnal kedokteran, ekstrak cistus dianggap bermanfaat bagi kesehatan karena kadar polifenolnya tinggi. Oleh karena itu, tanaman ini dapat berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, antiradang, dan pendongkrak imun.”
MENCEGAH FLU
Pada kesempatan yang sama, dokter Eveline dari PT Interbat menjabarkan proses penularan flu dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Penularan langsung terjadi ketika partikel flu yang keluar dari penderita terhirup langsung oleh orang lain melalui hidung dan mulut.
Sementara itu, penularan tidak langsung terjadi melalui sentuhan pada benda-benda yang terkontaminasi partikel flu. “Ketika virus itu terhirup, dia akan mendiami sel pada tenggorokan dan mulai berkembang biak,” tuturnya.
Proses tersebut berpotensi memicu terjadinya infeksi saluran pernafasan. Akan tetapi, potensi itu dapat dicegah apabila seseorang memiliki daya tahan tubuh yang mampu mengatasi jumlah virus yang berhasil memasuki sel.
Baca juga: Fakta Menarik tentang Flurona yang Perlu Diketahui
Dia mengungkapkan dalam satu kali bersin, terdapat 40.000 partikel virus influenza dengan kecepatan rata-rata 250 km/jam. Partikel tersebut mampu bertahan selama 48 jam dalam ruangan tertutup dan mampu menyebar dengan daya jangkit mencapai empat meter.
Eveline menegaskan cara terbaik mencegah flu saat musim pancaroba adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Multivitamin memang dianjurkan, tetapi tidak direkomendasikan untuk pengobatan.
“Meski mengonsumsi multivitamin, kalau jumlah virusnya lebih banyak dan ganas, dia tetap bisa jatuh sakit. Lebih baik menggunakan produk alami dalam pengobatan flu, supaya tidak ada efek sampingnya.”
Editor: Fajar Sidik
Faktanya sejak sebelum pandemi, alasan absen di kantor dan sekolah di Indonesia adalah karena flu. Berdasarkan data National Center for Immunization and Respiratory Diseases 2015, ditemukan fakta prevalensi penyakit flu di negara ini sudah sangat merata.
Sebagai negara tropis di garis khatulistiwa, Indonesia kerap mencatatkan kasus flu sepanjang tahun. Riset tersebut juga mengungkapkan orang dewasa di Indonesia mengalami flu rata-rata empat kali dalam setahun.
Baca juga: Perhatikan Perbedaan Gejala Flu Biasa dengan Omicron
Jadi, rerata orang dewasa memiliki tiga pekan masa tidak produktif dalam setahun yang dapat memengaruhi efektivitas kinerja mereka. Bagaimana dengan si kecil? Rupanya, anak-anak Indonesia rata-rata terserang flu sebanyak enam hingga delapan kali dalam setahun.
Artinya, ada satu bulan penuh, di mana anak-anak jatuh sakit yang tentunya akan berdampak terhadap performa belajar mereka di sekolah.
Melihat fenomena tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) mendesak para pakar kesehatan untuk mulai mengeksplorasi sumber-sumber alternatif bahan alami yang dapat difungsikan guna menekan tingginya angka penderita flu di Indonesia.
Rudy Susilo, farmakologis dan fitokemis dari University of Berlin, menjelaskan salah satu bahan alami yang diyakini sangat ampuh mencegah virus influenza adalah rumput laut jenis kappaphycus.
Hal ini pula yang memicu beberapa perusahaan farmasi Indonesia menggandeng perusahaan Jerman untuk menginovasikan produk kesehatan baru berbahan dasar rumput laut. Salah satu khasiatnya adalah sebagai pencegah influenza.
“Hasil terobosan inovasi terbaru dari joint research Indonesia-Jerman adalah sebuah antivirus dalam bentuk spray yang dapat digunakan untuk mencegah dan meringankan gejala-gejala flu,” tuturnya dikutip dari Bisnis Weekend edisi 16 Agustus 2022.
Hasil riset gabungan kedua negara itu dinamai Alskinova, yang berfungsi sebagai antivirus untuk memblokade masuknya virus influenza ke dalam sel tubuh manusia. Temuan tersebut, jika dikembangkan dengan seksama, diyakini akan membawa manfaat bagi dunia kedokteran.
Berbeda dengan obat flu dari bahan kimia yang resisten terhadap tubuh manusia, Alskinova diklaim tidak memiliki efek samping. Apalagi, bahan tersebut telah mendapatkan rekomendasi WHO dan ketersediaannya juga melimpah di Indonesia.
Selain rumput laut, tanaman liar yang terbukti ampuh sebagai antivirus penangkal flu adalah cistus atau pink rock rose, yang berasal dari kawasan Mediterania. Manfaatnya telah diuji oleh WHO saat Kongres Ilmiah Internasional di Hong Kong pada 2010.
“Berdasarkan hasil uji klinis yang dipublikasikan banyak jurnal kedokteran, ekstrak cistus dianggap bermanfaat bagi kesehatan karena kadar polifenolnya tinggi. Oleh karena itu, tanaman ini dapat berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, antiradang, dan pendongkrak imun.”
MENCEGAH FLU
Pada kesempatan yang sama, dokter Eveline dari PT Interbat menjabarkan proses penularan flu dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Penularan langsung terjadi ketika partikel flu yang keluar dari penderita terhirup langsung oleh orang lain melalui hidung dan mulut.
Sementara itu, penularan tidak langsung terjadi melalui sentuhan pada benda-benda yang terkontaminasi partikel flu. “Ketika virus itu terhirup, dia akan mendiami sel pada tenggorokan dan mulai berkembang biak,” tuturnya.
Proses tersebut berpotensi memicu terjadinya infeksi saluran pernafasan. Akan tetapi, potensi itu dapat dicegah apabila seseorang memiliki daya tahan tubuh yang mampu mengatasi jumlah virus yang berhasil memasuki sel.
Baca juga: Fakta Menarik tentang Flurona yang Perlu Diketahui
Dia mengungkapkan dalam satu kali bersin, terdapat 40.000 partikel virus influenza dengan kecepatan rata-rata 250 km/jam. Partikel tersebut mampu bertahan selama 48 jam dalam ruangan tertutup dan mampu menyebar dengan daya jangkit mencapai empat meter.
Eveline menegaskan cara terbaik mencegah flu saat musim pancaroba adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Multivitamin memang dianjurkan, tetapi tidak direkomendasikan untuk pengobatan.
“Meski mengonsumsi multivitamin, kalau jumlah virusnya lebih banyak dan ganas, dia tetap bisa jatuh sakit. Lebih baik menggunakan produk alami dalam pengobatan flu, supaya tidak ada efek sampingnya.”
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.