Waspada Ancaman Penyakit saat Musim Hujan, Influenza sampai Demam Berdarah

Jakarta dan daerah sekitarnya tengah dilanda hujan berturut-turut beberapa hari belakangan. Cuaca buruk yang tidak dapat diprediksi membuat kita perlu mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana seperti banjir dan longsor. Datangnya musim hujan juga bisa memengaruhi kesehatan masyarakat. 

Untuk itu, publik harus mewaspadai sejumlah penyakit yang kemungkinan bisa muncul saat musim hujan. Sebagai upaya pencegahannya, konsumsilah makanan bergizi dan seimbang, rutin olahraga minimal 30 menit sehari, serta istirahat yang cukup untuk mengisi ulang tenaga.

Apabila tinggal di daerah rawan bencana banjir, selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, lakukan upaya 3M Plus, dan segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila sakit. Dengan begitu aktivitas harian selama musim hujan tidak akan terganggu. Nah Genhype, berikut adalah penyakit yang harus diwaspadai saat musim hujan. 

Baca juga: Panduan Lengkap Berkendara Aman untuk Motor & Mobil Saat Hujan
 

1.  Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Walaupun sering disepelekan, penyakit ini bisa menular dan membuat tidak nyaman. Gejalanya dimulai dari demam, lemas, lesu, pilek dan bersin-bersin, serta terasa nyeri di otot-otot dan sendi.

Virus influenza menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus atau air liur yang dapat ditularkan melalui mulut, hidung maupun tangan ketika bersentuhan dengan benda yang sudah terkontaminasi. Cara mencegah flu adalah dengan olahraga dan istirahat yang cukup, banyak mengonsumsi buah dan sayur, mencuci tangan, dan memakai masker saat flu.
 

2. Diare

Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar dengan konsistensi encer, biasanya sampai tiga kali atau lebih dalam sehari. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit seperti E. Coli, Salmonella, Shigella dan lain- lain yang mengontaminasi makanan sehari-hari.

Untuk mencegah diare, cobalah mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir, buang air besar pada tempatnya, dan menjaga kebersihan makanan. Konsumsi makanan bergizi dan seimbang serta menjalani pola hidup bersih dan sehat.

3. Leptospirosis

Leptospirosis adalah jenis penyakit yang menyebar melalui bakteri. Penyakit ini menular saat kita bersentuhan dengan tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi urine, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Gejala leptospirosis adalah demam, sakit kepala, nyeri otot terutama pada betis dan paha, dan muntah-muntah.

Pada beberapa kasus yang parah, gejalanya termasuk meningitis, kerusakan hati, dan ginjal, atau bahkan kematian. Lakukan tindakan pencegahan dengan cara menghindari genangan air di jalan atau air banjir. Segera bersihkan tubuh dengan air mengalir apabila terciprat air. 

4. Demam Tifoid (Tifus) 

Penyakit demam tifoid atau tifus sering muncul saat musim hujan. Ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang mengontaminasi makanan dan juga minuman. Gejalanya ditandai dengan sakit perut, sembelit, diare dan sakit kepala. Selain itu juga tubuh terasa lelah, nyeri otot, keluar keringat berlebih, batuk kering, muncul ruam pada kulit, kehilangan nafsu makan, dan kehilangan berat badan secara drastis.

Sebagai upaya untuk mencegahnya, hindari makanan dan minuman dari hewan-hewan yang dapat berpotensi menularkan penyakit, cucilah tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas, gunakan alat pelindung diri seperti sepatu boots dan sarung tangan saat melalui kawasan banjir.

5. Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Gejalanya ditandai dengan demam yang naik turun dan flu. Saat musim hujan, nyamuk berkembangbiak dibtempat-tempat lembap.

Apabila tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah bisa mengancam nyawa. Cara mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan melakukan 3M plus, mulai dari menguras bak mandi, menutup tempat air, dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). 

Baca juga: Ponco vs Jaket Hujan, Mana yang Lebih Baik?

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah