Ilustrasi olahraga (Sumber gambar: Unsplash/Dylan Gillis)

Manfaat Olahraga Bagi Penderita Asma & Obesitas

09 August 2022   |   17:35 WIB

Latihan fisik atau olah raga dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, bahkan untuk orang dengan obesitas dan penderita asma. Sebuah penelitian menemukan pasien yang berolahraga mengalami perbaikan dalam aktivitas fisik, bebas gejala asma, gejala depresi dan sleep apnea.

"Sebelumnya, olahraga dianggap berbahaya bagi pasien penderita asma karena mereka memiliki reaksi terhadap latihan dan saluran udara akan menyempit," kata peneliti Celso Carvalho dari Universitas Sao Paulo, Brasil dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi April 2018.  

Baca juga: 4 Olahraga Mudah untuk Menghilangkan Lemak Perut

Pada penelitian yang ditulis dalam Jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise, peneliti menargetkan melalui program pelatihan aerobik yang dilakukan selama tiga bulan dapat menurunkan berat badan. 

“Kami juga mempelajari bahwa olahraga  baik untuk pasien asma dan bahkan lebih baik bagi mereka yang mengalami obesitas. Olahraga sebenarnya dapat mengurangi peradangan saluran napas dengan pasien-pasien ini," ujarnya.

Carvalho bersama timnya meneliti 55 orang dewasa obesitas dengan asma untuk berpartisipasi  dalam program penurunan berat badan dengan olahraga, termasuk dengan pelatihan aerobik dan angkat besi, atau program penurunan berat badan yang berfokus pada nutrisi, terapi psikologis, latihan pernapasan serta peregangan.

Setelah dua sesi per minggu selama tiga bulan, orang-orang dalam kelompok latihan dapat meningkatkan jumlah langkah mereka lebih dari 3.000 langkah per hari. Sedangkan mereka yang tidak mendapatkan  pelatihan hanya sekitar 730 langkah per hari.

Selain itu, kelompok latihan memiliki sekitar 15 hari bebas gejala asma per bulan. Kelompok latihan juga mengalami perbaikan yang lebih besar dari gejala depresi, kualitas tidur dan apnea tidur obstruktif.

Alex van ‘t Hul dari Radbound University Medical Center di Nijmegan Belanda juga memiliki keyakinan bahwa pilihan pengobatan non-farmakologis penting dalam pengelolaan asma.

"Ada kecenderungan dokter untuk bergantung pada pengobatan farmakologis dan mengabaikan intervensi non-farmakologis, Studi itu menambah pengetahuan bahwa kecenderungan ini tidak benar,” tuturnya.

Namun, penelitian tersebut memiliki keterbatasan, pasalnya penelitian tersebut tidak menunjukkan kapasitas latihan pasien di awal. Namun secara keseluruhan, 40 persen  dari kelompok latihan  mengalami peningkatan 40 persen kekuatan otot, dan 11 peserta dire-klasifikasi pada  kelas obesitas yang lebih rendah.

Dokter Vibeke Backer dari Universitas Cophenhagen di Denmark menilai temuan tersebut dapat juga diterapkan pada populasi umum untuk jenis penyakit lain.

Dalam studinya, Backer dan rekannya juga menemukan bahwa olahraga membantu pasien asma dari semua kategori berat. Mereka sekarang meneliti bagaimana kontrol asma berubah selama program latihan delapan minggu. Selanjutnya, mereka ingin memahami apakah olahraga dapat membantu pasien asma mengurangi ketergantungan mereka pada obat-obatan mereka.

Baca juga: Kenali Enam Jenis Cedera dalam Olahraga Bulu Tangkis

"Olahraga adalah sesuatu yang dapat anda lakukan yang tidak melibatkan obat-obatan,dengan olahraga anda dapat menemukan semua jenis kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan baik untuk kesehatan,” katanya.
 

SEBELUMNYA

Ternyata, Rumput Laut Dapat Mencegah Influenza

BERIKUTNYA

Alternatif Pengobatan Batu Ginjal Tanpa Operasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: