Mi, Sajian Favorit untuk Segala Suasana
04 August 2022 |
21:12 WIB
Rasanya tidak ada yang tidak kenal dengan mi. Makanan berbahan dasar tepung berbentuk seperti lidi panjang ini menjadi sajian yang sangat digemari oleh masyarakat Asia, terutama di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Mi digemari antara lain karena varian banyak, harga relatif terjangkau, memberikan rasa kenyang, dan cocok dinikmati dalam segala suasana.
Sejarah mi sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Namun, berdasarkan catatan, arkeolog pada 2005 menemukan mi berusia 4.000 tahun di China, tepatnya di situs Lajia, Provinsi Qinghai. Sebelum penemuan arkeolog, catatan paling awal tentang makanan bebentuk panjang dan kecil bulat atau pipih tersebut termuat dalam sebuah buku pada masa Dinasti Han. Mi kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Di balik bentuk mi yang panjang, terdapat filosofi yang terkandung di dalamnya. Makanan yang bisa disajikan dalam berbagai jenis ini memiliki filosofi atau simbol panjang umur. Jadi, tidak heran jika mi selalu hadir dalam setiap acara-acara perayaan China seperti imlek.
Di Indonesia, mi masuk melalui pendatang China yang datang ke Tanah Air berabad-abad lalu. Mereka datang dari Negeri Panda dengan membawa berbagai macam kuliner, salah satunya adalah mi. Aneka makanan yang masuk ke Tanah Air kemudian mengalami akulturasi dan menyesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.
Seperti dikutip dari Andrawina, Pakar Kuliner Wiliam Wongso mengungkapkan mi yang dibawa oleh pendatang dari China ke Indonesia kemudian berpadu dengan kuliner di setiap daerah, sehingga muncul beraneka bentuk sajian mi dengan kekhasan budaya masing-masing.
Baca juga: Punya Puluhan Ribu Konsumen, Mie Gacoan Fokus Ekspansi di Pulau Jawa
Sebagai contoh, mi Aceh, bakmi Jawa, mi Bangka, dan sebagainya. Mi khas daerah tersaji dengan bumbu lokal, dan membuat rasa mi berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Menurut dia, varian mi di Indonesia sangat banyak, bahkan, lebih banyak dari varian mie di Hong Kong. Kini, mengonsumsi mi dari berbagai rasa khas daerah dan luar negeri lebih mudah dengan hadirnya mi instan. Selain itu, inovasi dan modifikasi mi kini sangat beragam.
Berikut aneka mi populer dari berbagai daerah Tanah Air dan luar negeri yang bisa Genhype coba.
Godhog dalam bahasa Indonesia berarti rebus. Mi yang berasal dari Yogyakarta dimasak di atas arang. Proses memasak ini memberikan rasa unik dan khas selain campuran dan bumbu-bumbunya.
Spageti adalah salah satu jenis pasta yang berbentuk panjang, tipis, silindris, dan padat, dan menyerupai mi. Spageti merupakan makanan utama masyarakat Italia.
Editor: M R Purboyo
Mi digemari antara lain karena varian banyak, harga relatif terjangkau, memberikan rasa kenyang, dan cocok dinikmati dalam segala suasana.
Sejarah mi sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Namun, berdasarkan catatan, arkeolog pada 2005 menemukan mi berusia 4.000 tahun di China, tepatnya di situs Lajia, Provinsi Qinghai. Sebelum penemuan arkeolog, catatan paling awal tentang makanan bebentuk panjang dan kecil bulat atau pipih tersebut termuat dalam sebuah buku pada masa Dinasti Han. Mi kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Di balik bentuk mi yang panjang, terdapat filosofi yang terkandung di dalamnya. Makanan yang bisa disajikan dalam berbagai jenis ini memiliki filosofi atau simbol panjang umur. Jadi, tidak heran jika mi selalu hadir dalam setiap acara-acara perayaan China seperti imlek.
Di Indonesia, mi masuk melalui pendatang China yang datang ke Tanah Air berabad-abad lalu. Mereka datang dari Negeri Panda dengan membawa berbagai macam kuliner, salah satunya adalah mi. Aneka makanan yang masuk ke Tanah Air kemudian mengalami akulturasi dan menyesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.
Seperti dikutip dari Andrawina, Pakar Kuliner Wiliam Wongso mengungkapkan mi yang dibawa oleh pendatang dari China ke Indonesia kemudian berpadu dengan kuliner di setiap daerah, sehingga muncul beraneka bentuk sajian mi dengan kekhasan budaya masing-masing.
Baca juga: Punya Puluhan Ribu Konsumen, Mie Gacoan Fokus Ekspansi di Pulau Jawa
Sebagai contoh, mi Aceh, bakmi Jawa, mi Bangka, dan sebagainya. Mi khas daerah tersaji dengan bumbu lokal, dan membuat rasa mi berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Menurut dia, varian mi di Indonesia sangat banyak, bahkan, lebih banyak dari varian mie di Hong Kong. Kini, mengonsumsi mi dari berbagai rasa khas daerah dan luar negeri lebih mudah dengan hadirnya mi instan. Selain itu, inovasi dan modifikasi mi kini sangat beragam.
Berikut aneka mi populer dari berbagai daerah Tanah Air dan luar negeri yang bisa Genhype coba.
Mi Aceh
Mi Aceh merupakan salah satu kuliner lokal yang terkenal di Tanah Air. Mi Aceh kaya akan bumbu rempah seperti kapulaga, jintan, cabai, bawang merah, dan bawang putih. Sedangkan untuk campuran antara lain campuran antara lain udang, irisan daging, dan cumi.Ilustrasi mi godog/ youtube
Mi godhog
Godhog dalam bahasa Indonesia berarti rebus. Mi yang berasal dari Yogyakarta dimasak di atas arang. Proses memasak ini memberikan rasa unik dan khas selain campuran dan bumbu-bumbunya.
Mi kocok
Mi kocok adalah sajian kuliner yang sangat terkenal dari Bandung, Jawa Barat. Mi pipih dengan kuah bening dan gurih ini disebut mi kocok karena dikocok atau diaduk berkali-kali agar mi matang dengan sempurna.Mi cakalang
Cakalang adalah nama salah satu jenis ikan. Mi yang berasal dari Manado ini diberi topping ikan cakalang. Biasanya, orang akan memakannya dengan menggunakan sambal roa untuk menikmati sensasi pedasnya.Mi celor
Mi ini berasal dari Sumatera Selatan, tepatnya di Palembang. Kuliner Sumatra Selatan yang memiliki khas dengan makanan lautnya juga dapat dilihat dalam mi celor. Berpadu dengan santan, terigu, kuah kaldu udang, dan bumbu lainnya membuat rasa mi celor sangat menggiurkan.Lamian
Lamian adalah mi tarik ala China, berbahan dari tepung terigu, yang dibuat dengan teknik memuntir, menarik, membentangkan, dan melipat adonan tepung terigu sehingga terbentuklah mi tipis. Panjang dan ketebalan mi tergantung jumlah adonan dilipat dan dibentangkan.Soba
Soba merupakan satu jenis mi Jepang yang dibuat dari tepung gandum kuda. Dalam bahasa Jepang, tumbuhan serealia gandum kuda juga disebut soba. Selain itu, soba juga bisa berarti mi telur asal China yang dimasak menjadi yakisoba atau ramen.Pho, mi khas Vietnam (Sumber gambar: Unsplas/Lightscape)
Pho
Pho adalah mi sapi dari Vietnam. Makanan ini berasal dari Hanoi dan menyebar ke selatan hingga ke Kota Ho Chi Minh. Pho kini sudah menyebar ke seluruh dunia. Mi untuk ph? disebut bánh ph?, dibuat dari tepung beras.Guksu atau myeon
Mi ini salah satu kuliner yang populer di Korea, terbuat dari tepung-tepung gandum, tepung beras, pati kentang dan sebagainya.Mi hongshao
Mi hongshao merupakan mi kuah kenyal dengan potongan daging empuk, rasanya enak dan gurih. Mi ini sangat populer di Taiwan.Ifumi
Ifumi merupakan bakmi yang telah direbus lalu digoreng lagi sampai garing berbentuk sarang. Untuk penyajian, mi yang sudah digoreng di atasnya disiram dengan tumisan sayuran.Spageti,makanan khas Itali (Sumber gambar: Unsplash/Vitchakorn)
Spageti
Spageti adalah salah satu jenis pasta yang berbentuk panjang, tipis, silindris, dan padat, dan menyerupai mi. Spageti merupakan makanan utama masyarakat Italia. Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.