Menjajal Windows di Perangkat Berbasis ARM
04 August 2022 |
13:43 WIB
Bila bicara sistem operasi Windows, biasanya identik dengan komputer berbasis Intel atau yang kompatibel (seperti AMD). Hal ini bisa dimaklumi, mengingat bahwa sistem komputerisasi awal yang dijual Microsoft, yaitu MS-DOS, dikembangkan untuk prosesor Intel.
Sebenarnya beberapa versi Windows tahun 1990-an juga tersedia untuk arsitektur prosesor lain seperti Alpha dan PowerPC. Hanya saja, karena versi Windows tersebut ternyata tidak laku, saat ini kita tidak dapat lagi menemukannya.
Namun, pada 2012 Microsoft kembali menjajaki versi Windows yang dikompilasi untuk arsitektur prosesor selain Intel, melalui Windows RT. Windows RT ditujukan untuk komputer pribadi yang menggunakan prosesor dengan arsitektur ARM.
Dibandingkan dengan arsitektur Intel, sebenarnya arsitektur ARM mungkin lebih tersebar luas di tangan khalayak banyak. Hal ini karena kebanyakan ponsel pintar saat ini menggunakan prosesor yang berbasis arsitektur buatan ARM Holdings tersebut.
Baca juga: Maksimalkan Fungsi Widget di Windows 11 Yuk
Prosesor keluaran Qualcomm, MediaTek, Samsung, Huawei, dan Apple pada dasarnya menggunakan teknologi dari ARM.
Meskipun sukses besar di pasar ponsel pintar dan tablet, arsitektur ARM jarang ditemukan pada komputer pribadi. Beberapa vendor Chromebook memang merilis komputer jinjing yang menggunakan prosesor ARM, tetapi banyak juga yang memilih untuk menggunakan prosesor Intel atau AMD.
Perangkat yang menggunakan prosesor ARM seperti Microsoft Surface, Dell XPS 10, dan Nokia Lumia 2520 ternyata juga tidak mendapat sambutan baik dari pasar yang tampaknya memilih prosesor Intel untuk komputer pribadi.
Pengecualian mungkin adalah ketika Apple memilih untuk meluncurkan produk Macbook baru yang menggunakan prosesor M1 pada 2020 lalu. Prosesor baru ini--yang jauh berbeda dibandingkan dengan Intel-- tidak menjadi halangan untuk para pengguna Mac yang menyambut produk-produk berbasis prosesor M1 (dan penerusnya, Apple M2).
Dari segi tampilan dan kemampuan, Windows on ARM sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Windows di Intel (Wintel). Microsoft memang sempat membatasi kemampuan Windows di ARM pada Windows RT. Misalnya, pengguna hanya dapat memasang aplikasi dari toko Windows Store.
Namun untuk Windows 10 dan Windows 11, pada dasarnya Windows on ARM tidak berbeda jauh. Untuk mendukung aplikasi yang dirilis untuk Wintel, Microsoft menyediakan emulator.
Beberapa vendor seperti Lenovo dan ECS merilis perangkat Windows on ARM. Dari review yang sudah ada, perangkat Windows on ARM ini sebenarnya tidak kalah dengan kompetitor yang menggunakan prosesor Intel.
Masalah terbesar untuk pengguna Windows on ARM mungkin adalah kompatibilitas aplikasi, terutama untuk aplikasi pihak ketiga yang tidak berasal dari Microsoft.
Windows versi ARM ini memang dapat menjalankan aplikasi yang sebelumnya dikompilasi untuk Windows versi Intel. Hanya saja, aplikasi ini dieksekusi lewat emulator. Penggunaan emulator seperti ini akan memperburuk performa aplikasi.
Beberapa program yang tidak menuntut daya komputasi lebih dari prosesor mungkin tidak akan terasa lebih lambat. Namun aplikasi yang membebani prosesor seperti pengolah grafis atau gim mungkin tidak akan cocok digunakan pada Windows on ARM.
Tentu saja kompatibilitas ini tidak akan terlalu bermasalah bila pembuat aplikasi pihak ketiga juga merilis versi ARM produk-produknya. Namun vendor tidak akan mau membuat versi tambahan untuk sistem operasi yang masih terbatas jumlah penggunanya.
Editor: M R Purboyo
Sebenarnya beberapa versi Windows tahun 1990-an juga tersedia untuk arsitektur prosesor lain seperti Alpha dan PowerPC. Hanya saja, karena versi Windows tersebut ternyata tidak laku, saat ini kita tidak dapat lagi menemukannya.
Namun, pada 2012 Microsoft kembali menjajaki versi Windows yang dikompilasi untuk arsitektur prosesor selain Intel, melalui Windows RT. Windows RT ditujukan untuk komputer pribadi yang menggunakan prosesor dengan arsitektur ARM.
Prosesor ARM
Dibandingkan dengan arsitektur Intel, sebenarnya arsitektur ARM mungkin lebih tersebar luas di tangan khalayak banyak. Hal ini karena kebanyakan ponsel pintar saat ini menggunakan prosesor yang berbasis arsitektur buatan ARM Holdings tersebut.
Baca juga: Maksimalkan Fungsi Widget di Windows 11 Yuk
Prosesor keluaran Qualcomm, MediaTek, Samsung, Huawei, dan Apple pada dasarnya menggunakan teknologi dari ARM.
Meskipun sukses besar di pasar ponsel pintar dan tablet, arsitektur ARM jarang ditemukan pada komputer pribadi. Beberapa vendor Chromebook memang merilis komputer jinjing yang menggunakan prosesor ARM, tetapi banyak juga yang memilih untuk menggunakan prosesor Intel atau AMD.
Thinkpad X13s merupakan perangkat Windows on ARM
Perangkat yang menggunakan prosesor ARM seperti Microsoft Surface, Dell XPS 10, dan Nokia Lumia 2520 ternyata juga tidak mendapat sambutan baik dari pasar yang tampaknya memilih prosesor Intel untuk komputer pribadi.
Pengecualian mungkin adalah ketika Apple memilih untuk meluncurkan produk Macbook baru yang menggunakan prosesor M1 pada 2020 lalu. Prosesor baru ini--yang jauh berbeda dibandingkan dengan Intel-- tidak menjadi halangan untuk para pengguna Mac yang menyambut produk-produk berbasis prosesor M1 (dan penerusnya, Apple M2).
Mirip Wintel
Dari segi tampilan dan kemampuan, Windows on ARM sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Windows di Intel (Wintel). Microsoft memang sempat membatasi kemampuan Windows di ARM pada Windows RT. Misalnya, pengguna hanya dapat memasang aplikasi dari toko Windows Store.
Namun untuk Windows 10 dan Windows 11, pada dasarnya Windows on ARM tidak berbeda jauh. Untuk mendukung aplikasi yang dirilis untuk Wintel, Microsoft menyediakan emulator.
Beberapa vendor seperti Lenovo dan ECS merilis perangkat Windows on ARM. Dari review yang sudah ada, perangkat Windows on ARM ini sebenarnya tidak kalah dengan kompetitor yang menggunakan prosesor Intel.
Kompatibilitas
Masalah terbesar untuk pengguna Windows on ARM mungkin adalah kompatibilitas aplikasi, terutama untuk aplikasi pihak ketiga yang tidak berasal dari Microsoft.
Windows versi ARM ini memang dapat menjalankan aplikasi yang sebelumnya dikompilasi untuk Windows versi Intel. Hanya saja, aplikasi ini dieksekusi lewat emulator. Penggunaan emulator seperti ini akan memperburuk performa aplikasi.
Beberapa program yang tidak menuntut daya komputasi lebih dari prosesor mungkin tidak akan terasa lebih lambat. Namun aplikasi yang membebani prosesor seperti pengolah grafis atau gim mungkin tidak akan cocok digunakan pada Windows on ARM.
Tentu saja kompatibilitas ini tidak akan terlalu bermasalah bila pembuat aplikasi pihak ketiga juga merilis versi ARM produk-produknya. Namun vendor tidak akan mau membuat versi tambahan untuk sistem operasi yang masih terbatas jumlah penggunanya.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.