Memahami Izin Akses Aplikasi di Ponsel Android
17 July 2021 |
12:30 WIB
1
Like
Like
Like
Bagi Genhype yang memiliki ponsel pintar bersistem operasi Android, saat menginstal aplikasi baru pasti mendapat informasi atau permintaan izin akses di ponsel bersangkutan. Hal ini bertujuan agar kita bisa mengetahui data apa saja yang diakses oleh aplikasi tersebut.
Berbeda dengan aplikasi komputer pribadi, aplikasi ponsel (termasuk Android) biasanya hanya memiliki izin akses terbatas. Aplikasi pesan instan misalnya mungkin memiliki akses cukup luas, misalnya ke kamera, tempat penyimpanan, buku alamat, dan lokasi.
Namun aplikasi tersebut biasanya tidak punya izin untuk mengakses data lain, seperti aktivitas fisik atau sensor badan (body sensor). Sementara itu, aplikasi perbankan mungkin meminta akses ke kamera (untuk telepon video), lokasi, dan sebagainya.
Bila aplikasi tersebut mencoba mengakses data di luar yang sudah dizinkan, sistem operasi akan menolaknya. Akses data yang diminta oleh aplikasi akan diberitahukan pada saat instalasi. Bila aplikasi tersebut meminta izin baru saat update, pengguna akan diberi tahu.
Karena ponsel saat ini memiliki akses ke banyak data pribadi, pembatasan seperti ini sangat berguna. Tentunya Anda tidak ingin suatu aplikasi tiba-tiba menyadap data yang tidak diinginkan, yang tidak diizinkan sebelumnya.
Berbagai jenis akses data
Ada banyak jenis akses data yang bisa diberikan Android kepada aplikasi. Semua jenis izin ini dapat dilihat dari menu Settings -> Apps and Notifications -> Permission manager. Di sini kita hanya akan membahas beberapa di antaranya, terutama izin akses ke data sensitif.
Location (lokasi) memberikan data tempat perangkat, dengan bantuan GPS (Global Positioning System) dan informasi lokasi dari jaringan seluler dan Wi-Fi. Aplikasi seperti peta dan permainan berbasis lokasi (contoh: Pokemon Go) jelas membutuhkan ini, namun kadang-kadang beberapa aplikasi lain seperti e-commerce, traveling, dan media sosial juga memintanya.
SMS dan Phone (telepon): aplikasi bisa membaca dan mengirim SMS serta melakukan panggilan telepon. Ini harus diwaspadai karena beberapa jenis malware mengakses izin ini untuk menghabiskan pulsa/tagihan telepon.
Contacts (buku alamat): ini akan memberikan data semua kontak yang tersimpan di dalam ponsel. Aplikasi seperti pesan instan dan surat elektronik tentunya membutuhkan izin ini. Namun beberapa aplikasi lain kadang-kadang juga meminta, bahkan ketika kiranya tidak diperlukan.
Microphone dan Camera (mikrofon dan kamera):
Izin ke kedua sensor ini cukup sensitif. Aplikasi yang bisa mengakses mikrofon mampu merekam suara di sekitar ponsel, sedangkan izin terhadap kamera jelas diperlukan untuk aplikasi seperti Instagram dan Google Photos. Aplikasi dompet elektronik biasanya juga meminta akses ke kamera untuk pemindaian.
Storage (penyimpanan)
Jenis izin akses ini memungkinkan aplikasi untuk membaca dan menyimpan berkas. Biasanya aplikasi pengelola berkas,aplikasi multimedia, foto, dan aplikasi kantoran membutuhkan akses ke penyimpanan berkas.
Sebagai contoh, aplikasi pembelian tiket kereta mungkin butuh akses ini untuk menyimpan QR Code untuk dibaca oleh aplikasi pembayaran.
Bila menurut Anda suatu aplikasi tidak perlu membaca atau menyimpan berkas, jangan segan-segan untuk menolaknya.
Meninjau izin akses
Ada banyak cara untuk meninjau izin akses yang diberikan ke suatu aplikasi. Selain diberitahukan saat instalasi/update, dan dari menu Setting, kita juga bisa meninjaunya dari Google Play Store.
Google mewajibkan setiap pengembang untuk mencantumkan izin akses untuk setiap aplikasi. Karena itu kita bisa meninjaunya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memasangnya dari toko aplikasi Google.
Cara alternatif untuk meninjau izin ini adalah menggunakan aplikasi Exodus, yang dikembangkan oleh organisasi nirlaba Exodus Privacy. Aplikasi ini bisa menampilkan dengan lebih baik dan terperinci semua izin akses sebuah aplikasi. Anda dapat memasangnya dari Google Play Store.
Tidak ada salahnya untuk melakukan peninjauan berkala terhadap akses yang diberikan kepada semua aplikasi yang terpasang di ponsel Anda. Bila Anda menemukan bahwa akses suatu aplikasi terlalu berlebihan, Anda bisa membatasinya dari menu Permission Manager, atau mencopotnya
Editor: M R Purboyo
Berbeda dengan aplikasi komputer pribadi, aplikasi ponsel (termasuk Android) biasanya hanya memiliki izin akses terbatas. Aplikasi pesan instan misalnya mungkin memiliki akses cukup luas, misalnya ke kamera, tempat penyimpanan, buku alamat, dan lokasi.
Namun aplikasi tersebut biasanya tidak punya izin untuk mengakses data lain, seperti aktivitas fisik atau sensor badan (body sensor). Sementara itu, aplikasi perbankan mungkin meminta akses ke kamera (untuk telepon video), lokasi, dan sebagainya.
Bila aplikasi tersebut mencoba mengakses data di luar yang sudah dizinkan, sistem operasi akan menolaknya. Akses data yang diminta oleh aplikasi akan diberitahukan pada saat instalasi. Bila aplikasi tersebut meminta izin baru saat update, pengguna akan diberi tahu.
Karena ponsel saat ini memiliki akses ke banyak data pribadi, pembatasan seperti ini sangat berguna. Tentunya Anda tidak ingin suatu aplikasi tiba-tiba menyadap data yang tidak diinginkan, yang tidak diizinkan sebelumnya.
Berbagai jenis akses data
Ada banyak jenis akses data yang bisa diberikan Android kepada aplikasi. Semua jenis izin ini dapat dilihat dari menu Settings -> Apps and Notifications -> Permission manager. Di sini kita hanya akan membahas beberapa di antaranya, terutama izin akses ke data sensitif.
Location (lokasi) memberikan data tempat perangkat, dengan bantuan GPS (Global Positioning System) dan informasi lokasi dari jaringan seluler dan Wi-Fi. Aplikasi seperti peta dan permainan berbasis lokasi (contoh: Pokemon Go) jelas membutuhkan ini, namun kadang-kadang beberapa aplikasi lain seperti e-commerce, traveling, dan media sosial juga memintanya.
SMS dan Phone (telepon): aplikasi bisa membaca dan mengirim SMS serta melakukan panggilan telepon. Ini harus diwaspadai karena beberapa jenis malware mengakses izin ini untuk menghabiskan pulsa/tagihan telepon.
Contacts (buku alamat): ini akan memberikan data semua kontak yang tersimpan di dalam ponsel. Aplikasi seperti pesan instan dan surat elektronik tentunya membutuhkan izin ini. Namun beberapa aplikasi lain kadang-kadang juga meminta, bahkan ketika kiranya tidak diperlukan.
Microphone dan Camera (mikrofon dan kamera):
Izin ke kedua sensor ini cukup sensitif. Aplikasi yang bisa mengakses mikrofon mampu merekam suara di sekitar ponsel, sedangkan izin terhadap kamera jelas diperlukan untuk aplikasi seperti Instagram dan Google Photos. Aplikasi dompet elektronik biasanya juga meminta akses ke kamera untuk pemindaian.
Storage (penyimpanan)
Jenis izin akses ini memungkinkan aplikasi untuk membaca dan menyimpan berkas. Biasanya aplikasi pengelola berkas,aplikasi multimedia, foto, dan aplikasi kantoran membutuhkan akses ke penyimpanan berkas.
Sebagai contoh, aplikasi pembelian tiket kereta mungkin butuh akses ini untuk menyimpan QR Code untuk dibaca oleh aplikasi pembayaran.
Bila menurut Anda suatu aplikasi tidak perlu membaca atau menyimpan berkas, jangan segan-segan untuk menolaknya.
Meninjau izin akses
Ada banyak cara untuk meninjau izin akses yang diberikan ke suatu aplikasi. Selain diberitahukan saat instalasi/update, dan dari menu Setting, kita juga bisa meninjaunya dari Google Play Store.
Google mewajibkan setiap pengembang untuk mencantumkan izin akses untuk setiap aplikasi. Karena itu kita bisa meninjaunya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memasangnya dari toko aplikasi Google.
Cara alternatif untuk meninjau izin ini adalah menggunakan aplikasi Exodus, yang dikembangkan oleh organisasi nirlaba Exodus Privacy. Aplikasi ini bisa menampilkan dengan lebih baik dan terperinci semua izin akses sebuah aplikasi. Anda dapat memasangnya dari Google Play Store.
Tidak ada salahnya untuk melakukan peninjauan berkala terhadap akses yang diberikan kepada semua aplikasi yang terpasang di ponsel Anda. Bila Anda menemukan bahwa akses suatu aplikasi terlalu berlebihan, Anda bisa membatasinya dari menu Permission Manager, atau mencopotnya
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.