Screenshot Gogle fuchsia versi awal

Fuchsia OS, Sistem Operasi Google Masa Depan

17 July 2021   |   11:17 WIB

Genhype pasti sudah terbiasa dengan sstem operasi Android dan setidaknya pernah mendengar dengan ChromeOS yang keduanya keluaran dari Google.Dibandingkan dengan Android, ChromeOS di Indonesia mungkin kurang terkenal, tetapi ChromeOS mendapat sambutan baik di negara asalnya.

Meskipun Android dan ChromeOS kelihatannya cukup sukses, sistem operasi masa depan buatan Google mungkin adalah Fuchsia OS. Sistem operasi ini sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2016 lalu.

Seperti Android dan ChromeOS, Fuchsia OS merupakan sistem operasi sumber terbuka dan dikembangkan secara publik. Ini artinya semua orang dapat melihat kode sumber sistem operasi ini dan memodifikasinya secara bebas.

Perangkat yang Didukung
Secara teoretis, karena Fuchsia OS dikembangkan terbuka, semua pihak boleh mengadaptasinya untuk berbagai jenis perangkat. Fuchsia OS versi terdahulu misalnya sudah pernah dipasang pada ponsel Android, serta komputer jinjing Google Pixelbook.

Namun secara resmi, Fuchsia OS pada saat ini hanya diluncurkan pada Google Nest Hub, produk yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2018.  Google Nest Hub pada awalnya memiliki sistem operasi sendiri berbasis Linux (CastOS).

Google Nest Hub dirancang sebagai simpul untuk mengendalikan berbagai peralatan pintar dalam rumah. Perangkat ini memiliki layar 7 inci, yang dapat dikendalikan baik dengan layar sentuh maupun dengan perintah suara (Google Asisstant).
 

Google Home Hub, perangkat yang saat ini resmi mendukung Google Fuchsia

Google Home Hub, perangkat yang saat ini resmi mendukung Google Fuchsia



Fuchsia OS pada Google Nest Hub belum memberikan peningkatan berarti dibandingkan sistem operasi awal. Namun paling tidak ini menunjukkan bahw Fuchsia OS sudah siap diluncurkan untuk produk akhir, dan tidak hanya menjadi perangkat lunak eksperimental.

Selain terpasang pada Google Nest Hub, saat ini Anda juga dapat menginstal Fuchsia OS pada Pixelbook, Acer Switch Alpha 12, serta Intel NUC. Namun Fuchsia OS pada semua perangkat tersebut baru untuk pengujian (testing). Sayangnya secara resmi belum ada versi Fuchsia OS untuk ponsel.

Komponen OS
Berbeda dengan Android dan ChromeOS, Fuchsia tidak menggunakan Linux sebagai kernel (inti) sistem operasinya. Google menciptakan kernel sendiri yang dinamakan Zircon. Ini membuat Fuchsia OS lebih sulit diadaptasi ke perangkat lain (Linux didukung pada hampir semua jenis perangkat cerdas yang ada di pasar saat ini).

Namun ini juga memberikan kesempatan buat Google untuk merancang sistem operasi dari awal sesuai keinginannya.

Komponen lain yang juga penting adalah Flutter, perangkat lunak untuk membangun antarmuka sistem operasi. Google memanfaatkan Flutter untuk menciptakan antarmuka untuk Google Nest Hub. Selain digunakan oleh Fuchsia, Flutter saat ini juga digunakan Google untuk Android, iOS, dan web. Ini artinya bila pengembang aplikasi memilih Flutter untuk menciptakan produknya, nantinya dia akan dapat menjalankannya di Fuchsia OS.
 

Versi eksperimental Fuchsia di komputer jinjing

Versi eksperimental Fuchsia di komputer jinjing



Masa depan Fuchsia
Pada saat ini Fuchsia OS sudah menunjukkan potensinya untuk digunakan pada berbagai jenis produk, tidak hanya rumah pintar tetapi juga produk yang lebih konvensional seperti komputer pribadi.

Penggunaan Flutter untuk pengembangan aplikasi juga akan memudahkan migrasi aplikasi yang sudah ada di Android dan web ke sistem operasi baru ini.

Namun kita sepertinya harus menunggu adopsi Fuchsia OS oleh perusahaan lain (seperti yang terjadi pada Android). Laporan Bloomberg pada tahun 2018 misalnya meramalkan bahwa ekspansi Fuchsia OS ke ponsel dan komputer jinjing baru dirasakan pada 2023 mendatang.

Bila adopsi Fuchsia OS menghadapi hambatan, masalah utamanya boleh jadi berasal dari dalam internal Google sendiri. Seberapa rela pengembang Android dan Chrome OS menyerahkan posisinya ke “anak baru” ini?

Editor: M R Purboyo

 

SEBELUMNYA

Pembalap Budi JVS, Selain Lihai di Lintasan Juga Lihai di Bisnis Vape

BERIKUTNYA

Memahami Izin Akses Aplikasi di Ponsel Android

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: