Pekerjaan bisa memicu stres. (dok. Pexels)

Hati-hati, Stres Tingkatkan Risiko Penyakit Kardioaskular

16 December 2021   |   22:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Mengelola stres sangat baik bagi kesehatan. Pasalnya ada sejumlah penyakit yang dipicu stres loh, Genhype. Salah satunya penyakit kardiovaskular seperti yang disampaikan para peneliti dari Universitas Gothenburg. Mereka mampu menghubungkan risiko serangan jantung dan stroke dengan tingkat stres yang tinggi.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open ini, para peneliti melibatkan 118.706 orang dari 21 negara. Lima di antaranya berpenghasilan rendah, dua belas negara berpenghasilan menengah, dan empat negara berpenghasilan tinggi. Para peserta, baik pria maupun wanita, berusia 35-70 tahun, rata-rata 50 tahun saat penelitian dimulai.

Awalnya, peserta ditanyai tentang stres yang dirasakan dalam satu tahun terakhir. Stres didefinisikan sebagai perasaan gugup, mudah tersinggung atau cemas karena faktor di tempat kerja atau di rumah, berada dalam kesulitan keuangan, atau mengalami peristiwa sulit, serta masa-masa yang menantang dalam hidup mereka.

Peristiwa dan waktu tersebut termasuk perceraian, pengangguran, kehilangan, atau penyakit serius pada anggota keluarga. Stres dinilai pada skala dari nol (tanpa stres) hingga tiga (stres parah).

Hasilnya, 7,3 persen peserta mengalami stres berat, 18,4 persen stres sedang, 29,4 persen stres rendah, dan 44 persen tidak stres. Mereka yang mengalami stres berat berusia sedikit lebih muda, mayoritas perokok, mengalami obesitas, dan lebih sering di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Para peneliti diketahui memantau riwayat kesehatan peserta hingga Maret 2021. Batasan riwayat yakni selama 10 tahun. Selama waktu ini, peneliti juga mencatat adanya 5.934 kejadian kardiovaskular dalam bentuk infark miokard, stroke, atau gagal jantung.

Setelah penyesuaian untuk perbedaan faktor risiko antara mereka yang stres tinggi dan rendah, ditemukan bahwa pada peserta dengan stres tinggi, risiko kejadian kardiovaskular meningkat 22 persen, serangan jantung 24 persen, dan stroke 30 persen.
 

ilustrasi perasaan cemas

ilustrasi perasaan cemas

"Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di antara orang-orang yang mengalami stres berat. Tetapi banyak proses berbeda dalam tubuh, seperti aterosklerosis dan pembekuan darah, dapat dipengaruhi oleh stres," kata Profesor Kedokteran di University of Gothenburg Annika Rosengren, yang memimpin penelitian ini, dikutip dari Medical Xpress, Kamis (16/12/2021).

Kendati demikian, penelitian ini katanya tidak dapat menjawab pertanyaan seperti apakah stres memiliki efek yang lebih akut atau kronis, atau apakah efeknya berbeda di antara kategori pendapatan negara. 

"Jika kita ingin mengurangi risiko penyakit kardiovaskular secara global, kita perlu mempertimbangkan stres sebagai faktor risiko lain yang dapat dimodifikasi," sebut Rosengren.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Kenali Gejala Spesifik Varian Omicron

BERIKUTNYA

Michelle Yeoh Hadir dalam Multiversenya Sendiri dalam Trailer Film Everything Everywhere All At Once

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: