Ilustrasi mendengarkan lagu dengan headphone. (Dok. bruce mars dari Unsplash)

Ketahui Risiko Kesehatan saat Memakai Earphone & Cara Mengatasinya

21 June 2021   |   16:29 WIB

1. Pasang suara maksimal 70 dBA
National Institutes of Health merekomendasikan penggunaan volume suara maksimal 70 A-weighted decibels (dBA) atau tingkat desibel yang didengarkan oleh telinga, di mana jumlah ini tidak menyebabkan kehilangan pendengaran meski telah didengarkan dalam jangka panjang.

Indikator gambaran dari jumlah ini, menurut Fink, adalah ketika seseorang harus berusaha keras untuk berbicara atau didengar ketika berada di lingkungan yang bising yang diestimasi sekitar 75 desibel.

Sementara itu, indikator gambaran untuk tingkat volume pada gawai adalah sekitar 50 persen dengan mengurangi durasi mendengarkan lagu.

2. Gunakan aplikasi pengukur tingkat suara
Di dalam toko aplikasi, banyak pengembang yang menyediakan aplikasi pengukur suara tanpa biaya atau dengan harga yang murah. Tujuan adanya aplikasi ini adalah untuk mengetahui seberapa berisik suatu tempat.

Fink beranggapan bahwa aplikasi pengukur suara di dalam gawai bisa membuat penggunanya membedakan suara yang kencang dan suara yang tidak kencang.

 

Ilustrasi (Dok. Burst/Pexels)

Ilustrasi (Dok. Burst/Pexels)


3. Pakai alat pelindung pendengaran
Alat-alat yang didesain untuk melindungi pendengaran banyak dijual secara bebas agar bisa melindungi pendengaran dari suara-suara berisik yang menganggu. Contohnya adalah earphone khusus yang digunakan para pemusik untuk menjaga kualitas suara yang masuk sekaligus melindungi dari suara-suara di sekitarnya.

Bentuknya tidak harus seperti earphone, ada pun audiologis klinis Mary L. Carson menyebutkan beberapa bentuk lainnya seperti earmuffs, sumbatan berbahan foam, penyumbat telinga yang tidak dibuat khusus, serta pelindung pendengaran yang dirancang secara khusus.

4. Tahu gejala kehilangan pendengaran
Salah satu gejala awal yang paling sering ditemui dari kehilangan pendengaran adalah kesulitan mendengarkan di lingkungan yang berisik dan kurang memahami apa yang disampaikan ketika mendengarkan orang.

Selain itu, Carson juga menjelaskan bahwa gejala adanya bunyi nyaring pada telinga atau tinnitus nuga menjadi gejala lain yang sering terjadi pada pasien kerusakan sistem pendengaran.

5. Cek ke ahli kesehatan
Jika Genhype mulai beranjak tua dan telah mengalami paparan suara dengan tingkatan yang tidak aman, segera mulai lakukan pengecekan sistem pendengaran secara tahunan.

Ini perlu dilakukan ketika gejala awal yang dialami sudah masuk ke tahapan yang paling parah.

Editor: Roni Yunianto
1
2


SEBELUMNYA

Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah? Begini Penjelasannya

BERIKUTNYA

Lionsgate Play Hadir di Indonesia, Tayangkan Serial Power

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: