Yuk Ajak Anak Beres-Beres Rumah, Begini Tips yang Bisa Diterapkan
31 July 2022 |
17:00 WIB
Rumah yang bersih dan rapi tentunya nyaman dan sehat untuk dihuni. Namun, jika kalian memiliki anak kecil yang sedang aktif-aktifnya saat masa pertumbuhan, kerapian rumah terkadang menjadi sebuah isu tersendiri. Pasalnya, tak jarang anak-anak meletakkan barang sembarangan atau membuat kotor sehingga ruangan menjadi berantakan.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk melibatkan anak dalam proses bersih-bersih rumah sejak dini. Jika anak tidak dibiasakan merapikan rumah sejak kecil, kebiasaan jorok akan dibawanya sampai besar. Dia pun akan tumbuh menjadi individu yang menganggap lumrah hunian yang berantakan dan kotor.
Untuk itulah, ada baiknya setiap keluarga mengagendakan acara bersih-bersih bersama pada waktu-waktu tertentu. Tujuannya selain membuat rumah lebih bersih, rapi, dan nyaman; juga mendidik anak lebih bertanggungjawab terhadap huniannya.
Dalam bukunya The Secrets to Having a Much Better Behaved Child, Charlie Taylor menuliskan bahwa pendelegasian tugas-tugas rumah yang ringan sudah mulai bisa dilakukan pada anak sejak usia 3 tahun.
Baca Juga : 5 Kiat Pola Asuh yang Tepat untuk Anak Hebat
“Sebab, mereka akan lebih mudah dilatih saat usianya masih muda. Dengan cara ini, orangtua pun bisa melatih anak-anaknya untuk membangun rasa tanggung jawab,” papar kepala sekolah salah satu SD di Amerika Serikat itu.
Memberikan tanggung jawab pada anak bisa dilakukan dengan mengajarkan mereka membereskan mainan setelah digunakan. Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan memberikan uang jajan sebagai bentuk kompensasi pada anak yang patuh.
“Lebih baik berikan pujian, terutama jika mereka membantu tanpa diminta. Dengan demikian, mereka akan merasa bangga dengan pekerjaannya yang dilakukan dengan baik,” tulisnya.
Beberapa tip yang bisa dilakukan apabila hendak melibatkan anak dalam acara bersih-bersih rumah adalah pastikan keamanan pada lokasi sekitar tempat bersih-bersih. Pastikan tidak ada air menggenang atau kabel yang terkelupas.
Selain itu, lebih baik mengajak anak bersih-bersih di wilayah yang sering dia kunjungi; seperti kamar tidurnya atau ruang bermainnya. Hindari tempat-tempat yang rawan kecelakaan seperti gudang, dapur, kamar mandi, atau garasi.
Baca Juga : Begini 5 Kiat Bangun Ikatan untuk Tumbuh Kembang Anak
Sebagaimana dilansir dari Bisnis Indonesia Weekly edisi Februari 2017, Marketing Manager IKEA Indonesia Eliza Fazia mengatakan tip pertama yang bisa dilakukan adalah pilah dan pilih barang yang dikategorikan sesuai dengan tingkat kepentingan, seberapa sering dipakai, dan berdasarkan ukuran.
“Setelah itu, kelompokkan barang-barang yang ingin disimpan dan tidak dipakai lagi. Untuk barang yang ingin disimpan, bagi lagi menjadi barang yang sering dipakai dan jarang dipakai. Barang yang tidak dipakai lagi dapat dialihkan dengan cara didaur ulang, didonasikan, atau dijual sebagai barang bekas,” tuturnya.
Kedua, simpanlah barang kebutuhan sehari-hari di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau. Bisa juga menyimpannya di tempat penyimpanan yang transparan, seperti lemari kaca, lemari terbuka, dan lain sebagainya.
Ketiga, simpan barang-barang yang tidak ingin terlihat di dalam tempat tertutup seperti laci. Lalu, di atasnya bisa diletakkan pajangan seperti foto berbingkai, majalah, vas bunga, lukisan, dan sebagainya.
Baca Juga : Kiat Memilih Warna Interior untuk Kamar Tidur Anak
“Pastikan barang-barang yang disimpan di dalam lemari berlaci maupun barang dekoratif yang diletakkan di atasnya disesuaikan dengan kegiatan atau fungsi di dalam ruangan tersebut,” kata Eliza.
Khusus untuk mainan anak-anak, dia menyarankan untuk memasukkan ke dalam tempat penyimpanan khusus yang aman dan terbuat dari plastik, sehingga mudah dibuka dan ditutup. Adapun, barang-barang yang jarang digunakan sebaiknya diletakkan ke dalam kotak yang mudah ditumpuk dengan pegangan supaya lebih mudah dibawa saat Anda membutuhkannya kembali.
Keempat, manfaatkan dinding. Eliza menjelaskan dinding merupakan bagian ruangan yang seringkali terabaikan untuk difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang. Anda bisa memasang rak pada dinding sebagai solusi mengubah dinding kosong menjadi areal penyimpanan. Rak dinding juga bisa berfungsi sebagai dekorasi rumah yang cukup bergaya tanpa harus menghabiskan ruang gerak untuk beraktivitas.
Eliza menambahkan kegiatan menata barang dan membersihkan rumah dapat dilakukan bersama seluruh anggota keluarga dan dapat menjadi kegiatan akhir pekan yang seru. Mulailah dari hal kecil, secara bertahap, mulai dari satu ruangan ke ruangan berikutnya.
“Jadikan kebiasaan mengembalikan barang-barang pada tempatnya ke dalam tempat penyimpanan. Lambat laun, seluruh ruangan di rumah Anda akan terus tertata rapi, sehingga memberikan kenyamanan bagi keluarga dan orang-orang yang berkunjung ke rumah," katanya.
Catatan redaksi : artikel ini terbit di Bisnis Indonesia Weekend edisi 5 Februari 2017.
Editor : Syaiful Millah
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk melibatkan anak dalam proses bersih-bersih rumah sejak dini. Jika anak tidak dibiasakan merapikan rumah sejak kecil, kebiasaan jorok akan dibawanya sampai besar. Dia pun akan tumbuh menjadi individu yang menganggap lumrah hunian yang berantakan dan kotor.
Untuk itulah, ada baiknya setiap keluarga mengagendakan acara bersih-bersih bersama pada waktu-waktu tertentu. Tujuannya selain membuat rumah lebih bersih, rapi, dan nyaman; juga mendidik anak lebih bertanggungjawab terhadap huniannya.
Dalam bukunya The Secrets to Having a Much Better Behaved Child, Charlie Taylor menuliskan bahwa pendelegasian tugas-tugas rumah yang ringan sudah mulai bisa dilakukan pada anak sejak usia 3 tahun.
Baca Juga : 5 Kiat Pola Asuh yang Tepat untuk Anak Hebat
“Sebab, mereka akan lebih mudah dilatih saat usianya masih muda. Dengan cara ini, orangtua pun bisa melatih anak-anaknya untuk membangun rasa tanggung jawab,” papar kepala sekolah salah satu SD di Amerika Serikat itu.
Memberikan tanggung jawab pada anak bisa dilakukan dengan mengajarkan mereka membereskan mainan setelah digunakan. Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan memberikan uang jajan sebagai bentuk kompensasi pada anak yang patuh.
“Lebih baik berikan pujian, terutama jika mereka membantu tanpa diminta. Dengan demikian, mereka akan merasa bangga dengan pekerjaannya yang dilakukan dengan baik,” tulisnya.
Beberapa tip yang bisa dilakukan apabila hendak melibatkan anak dalam acara bersih-bersih rumah adalah pastikan keamanan pada lokasi sekitar tempat bersih-bersih. Pastikan tidak ada air menggenang atau kabel yang terkelupas.
Selain itu, lebih baik mengajak anak bersih-bersih di wilayah yang sering dia kunjungi; seperti kamar tidurnya atau ruang bermainnya. Hindari tempat-tempat yang rawan kecelakaan seperti gudang, dapur, kamar mandi, atau garasi.
Baca Juga : Begini 5 Kiat Bangun Ikatan untuk Tumbuh Kembang Anak
Tip Praktis
Jika kalian berencana menggelar agenda beres-beres rumah bersama keluarga, ada beberapa tip praktis yang bisa diterapkan untuk menata rumah lebih baik, serta merapikan barang-barang yang telah menumpuk selama bertahun-tahun.Sebagaimana dilansir dari Bisnis Indonesia Weekly edisi Februari 2017, Marketing Manager IKEA Indonesia Eliza Fazia mengatakan tip pertama yang bisa dilakukan adalah pilah dan pilih barang yang dikategorikan sesuai dengan tingkat kepentingan, seberapa sering dipakai, dan berdasarkan ukuran.
“Setelah itu, kelompokkan barang-barang yang ingin disimpan dan tidak dipakai lagi. Untuk barang yang ingin disimpan, bagi lagi menjadi barang yang sering dipakai dan jarang dipakai. Barang yang tidak dipakai lagi dapat dialihkan dengan cara didaur ulang, didonasikan, atau dijual sebagai barang bekas,” tuturnya.
Kedua, simpanlah barang kebutuhan sehari-hari di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau. Bisa juga menyimpannya di tempat penyimpanan yang transparan, seperti lemari kaca, lemari terbuka, dan lain sebagainya.
Ketiga, simpan barang-barang yang tidak ingin terlihat di dalam tempat tertutup seperti laci. Lalu, di atasnya bisa diletakkan pajangan seperti foto berbingkai, majalah, vas bunga, lukisan, dan sebagainya.
Baca Juga : Kiat Memilih Warna Interior untuk Kamar Tidur Anak
“Pastikan barang-barang yang disimpan di dalam lemari berlaci maupun barang dekoratif yang diletakkan di atasnya disesuaikan dengan kegiatan atau fungsi di dalam ruangan tersebut,” kata Eliza.
Khusus untuk mainan anak-anak, dia menyarankan untuk memasukkan ke dalam tempat penyimpanan khusus yang aman dan terbuat dari plastik, sehingga mudah dibuka dan ditutup. Adapun, barang-barang yang jarang digunakan sebaiknya diletakkan ke dalam kotak yang mudah ditumpuk dengan pegangan supaya lebih mudah dibawa saat Anda membutuhkannya kembali.
Keempat, manfaatkan dinding. Eliza menjelaskan dinding merupakan bagian ruangan yang seringkali terabaikan untuk difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang. Anda bisa memasang rak pada dinding sebagai solusi mengubah dinding kosong menjadi areal penyimpanan. Rak dinding juga bisa berfungsi sebagai dekorasi rumah yang cukup bergaya tanpa harus menghabiskan ruang gerak untuk beraktivitas.
Eliza menambahkan kegiatan menata barang dan membersihkan rumah dapat dilakukan bersama seluruh anggota keluarga dan dapat menjadi kegiatan akhir pekan yang seru. Mulailah dari hal kecil, secara bertahap, mulai dari satu ruangan ke ruangan berikutnya.
“Jadikan kebiasaan mengembalikan barang-barang pada tempatnya ke dalam tempat penyimpanan. Lambat laun, seluruh ruangan di rumah Anda akan terus tertata rapi, sehingga memberikan kenyamanan bagi keluarga dan orang-orang yang berkunjung ke rumah," katanya.
Catatan redaksi : artikel ini terbit di Bisnis Indonesia Weekend edisi 5 Februari 2017.
Editor : Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.