Kembangkan Talenta Digital di Indonesia, AWS Gelar Laptops for Builders
29 July 2022 |
11:47 WIB
2
Likes
Like
Likes
Transformasi digital tampaknya memang menjadi isu hangat beberapa tahun belakangan ini. Baik pemerintah maupun berbagai stakeholders sedang gencar-gencarnya menggaungkan transformasi digital di seluruh Indonesia, terutama untuk sumber daya manusia yang dirasa masih kurang.
Mengacu pada Data World Bank, ditemukan Indonesia sedang mengalami digital talent gap, di mana Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta digital talent dalam kurun waktu 15 tahun. Sedangkan, kemampuan Perguruan Tinggi dalam menyuplai talenta digital setiap tahunnya hanya sekitar 100.000-200.000 orang, yang berarti ada kesenjangan sekitar 400.000-500.000 orang.
Selain itu, pada survei lembaga AlphaBeta pada 2021, ditemukan sebanyak 59 persen pekerja digital di Indonesia yang saat ini belum memiliki kecakapan di bidang cloud, padahal mereka mempercayai bahwa kecakapan di bidang cloud ini akan menjadi persyaratan untuk pekerjaan-pekerjaan mereka di tahun 2025.
Baca juga: Penting untuk Pelajar, Ini 4 Fungsi Google Classroom untuk Pembelajaran Daring
Menilik hal ini, Amazon Web Services (AWS), sebagai penyedia layanan cloud memiliki komitmen untuk mendorong peningkatan talenta digital di Indonesia. Sejalan dengan misi tersebut, AWS berkomitmen menggelar program-program pengembangan kompetensi dan kecakapan digital guna memenuhi kebutuhan talenta digital bagi Indonesia.
Hingga saat ini, lebih dari 300 ribu masyarakat Indonesia telah mengikuti program-program pelatihan yang diselenggarakan AWS bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan dan mitra-mitra AWS. Satu di antara program tersebut adalah Laptops for Builders yang dimulai sejak tahun lalu.
“Program-program ini sejalan dengan tekad yang sudah disampaikan AWS pada Desember 2020, untuk turut meningkatkan serta mengembangkan keterampilan cloud sedikitnya bagi 29 juta orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, hingga tahun 2025, melalui program-program yang digelar gratis,” kata Gunawan Susanto, Country Manager AWS Indonesia pada acara penganugerahan Laptop for Builders di Bandung, Kamis (28/7/2022).
Program Laptops for Builders pertama kali diselenggarakan AWS bersama dengan Yayasan Sagasitas dan Nahdlatul Ulama, dan menyasar para siswa dan pengajar di lebih dari 200 sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, maupun pesantren di 14 provinsi. Melalui program ini, para siswa diajarkan mengenai dasar-dasar cloud. Sementara, pengajar dan intruktur diajarkan tentang cara penyampaian program pendidikan cloud.
Tahun ini, AWS memperluas jangkauan Program Laptops for Builders kepada para siswa penyandang disabilitas di sekolah berkebutuhan khusus yang ada di Jawa Barat dan Bali, serta gerakan Pramuka berkebutuhan khusus di Jawa Barat, Bali, dan DKI Jakarta. Selain memberikan pelatihan mengenai desain web, pengembangan konten dan dasar-dasar cloud, AWS juga menggelar kompetisi untuk kian memacu keterampilan para siswa, yaitu AWS Cloud Computing Club Competition (C4).
Gunawan meyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak atas pendidikan teknologi yang setara. “Bagi AWS, pendidikan teknologi harus inklusif. Kami meyakini, para siswa penyandang disabilitas juga mampu dan patut mendapat kesempatan untuk memanfaatkan teknologi guna mengubah masa depan mereka menjadi lebih baik. Yang dibutuhkan adalah tenaga pengajar yang siap dan terampil untuk melatih mereka,” ujarnya.
Kompetisi AWS C4 yang diikuti oleh siswa dari sekolah luar biasa dan pramuka berkebutuhan khusus di Jawa Barat kali ini memberikan 15 penghargaan termasuk penghargaan kategori Best Effort, Best Design, Best Team Presentator, dan tentunya para juara umum.
Muhammad Muqit Gupay (17), yang bersama Sahrul Arifin (19) berhasil menggondol Juara 1 dalam kompetisi tersebut mengaku senang dengan keberhasilannya. Dalam kompetisi tersebut, Muqit dan Sahrul membuat desain situs web Keetchen Space yang terkoneksi langsung ke platform penjualan online. Hanya butuh waktu tiga minggu bagi Muqit dan Sahrul untuk membuat desain website untuk usaha kuliner yang jalankan oleh keluarganya tersebut.
Editor: Nirmala Aninda
Mengacu pada Data World Bank, ditemukan Indonesia sedang mengalami digital talent gap, di mana Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta digital talent dalam kurun waktu 15 tahun. Sedangkan, kemampuan Perguruan Tinggi dalam menyuplai talenta digital setiap tahunnya hanya sekitar 100.000-200.000 orang, yang berarti ada kesenjangan sekitar 400.000-500.000 orang.
Selain itu, pada survei lembaga AlphaBeta pada 2021, ditemukan sebanyak 59 persen pekerja digital di Indonesia yang saat ini belum memiliki kecakapan di bidang cloud, padahal mereka mempercayai bahwa kecakapan di bidang cloud ini akan menjadi persyaratan untuk pekerjaan-pekerjaan mereka di tahun 2025.
Baca juga: Penting untuk Pelajar, Ini 4 Fungsi Google Classroom untuk Pembelajaran Daring
Menilik hal ini, Amazon Web Services (AWS), sebagai penyedia layanan cloud memiliki komitmen untuk mendorong peningkatan talenta digital di Indonesia. Sejalan dengan misi tersebut, AWS berkomitmen menggelar program-program pengembangan kompetensi dan kecakapan digital guna memenuhi kebutuhan talenta digital bagi Indonesia.
Hingga saat ini, lebih dari 300 ribu masyarakat Indonesia telah mengikuti program-program pelatihan yang diselenggarakan AWS bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan dan mitra-mitra AWS. Satu di antara program tersebut adalah Laptops for Builders yang dimulai sejak tahun lalu.
“Program-program ini sejalan dengan tekad yang sudah disampaikan AWS pada Desember 2020, untuk turut meningkatkan serta mengembangkan keterampilan cloud sedikitnya bagi 29 juta orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, hingga tahun 2025, melalui program-program yang digelar gratis,” kata Gunawan Susanto, Country Manager AWS Indonesia pada acara penganugerahan Laptop for Builders di Bandung, Kamis (28/7/2022).
Program Laptops for Builders pertama kali diselenggarakan AWS bersama dengan Yayasan Sagasitas dan Nahdlatul Ulama, dan menyasar para siswa dan pengajar di lebih dari 200 sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, maupun pesantren di 14 provinsi. Melalui program ini, para siswa diajarkan mengenai dasar-dasar cloud. Sementara, pengajar dan intruktur diajarkan tentang cara penyampaian program pendidikan cloud.
Tahun ini, AWS memperluas jangkauan Program Laptops for Builders kepada para siswa penyandang disabilitas di sekolah berkebutuhan khusus yang ada di Jawa Barat dan Bali, serta gerakan Pramuka berkebutuhan khusus di Jawa Barat, Bali, dan DKI Jakarta. Selain memberikan pelatihan mengenai desain web, pengembangan konten dan dasar-dasar cloud, AWS juga menggelar kompetisi untuk kian memacu keterampilan para siswa, yaitu AWS Cloud Computing Club Competition (C4).
Anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan keterampilan digital (Sumber gambar: Hypeabis/Gita Carla)
Gunawan meyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak atas pendidikan teknologi yang setara. “Bagi AWS, pendidikan teknologi harus inklusif. Kami meyakini, para siswa penyandang disabilitas juga mampu dan patut mendapat kesempatan untuk memanfaatkan teknologi guna mengubah masa depan mereka menjadi lebih baik. Yang dibutuhkan adalah tenaga pengajar yang siap dan terampil untuk melatih mereka,” ujarnya.
Kompetisi AWS C4 yang diikuti oleh siswa dari sekolah luar biasa dan pramuka berkebutuhan khusus di Jawa Barat kali ini memberikan 15 penghargaan termasuk penghargaan kategori Best Effort, Best Design, Best Team Presentator, dan tentunya para juara umum.
Muhammad Muqit Gupay (17), yang bersama Sahrul Arifin (19) berhasil menggondol Juara 1 dalam kompetisi tersebut mengaku senang dengan keberhasilannya. Dalam kompetisi tersebut, Muqit dan Sahrul membuat desain situs web Keetchen Space yang terkoneksi langsung ke platform penjualan online. Hanya butuh waktu tiga minggu bagi Muqit dan Sahrul untuk membuat desain website untuk usaha kuliner yang jalankan oleh keluarganya tersebut.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.