Beberapa film laga Indonesia (Sumber gambar: Vertical Entertainment/Sony Pictures Classics/Screenplay Films)

Tak Kalah Sama Hollywood, Ini 7 Rekomendasi Film Laga Indonesia

27 July 2022   |   17:33 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Film action atau laga merupakan salah satu genre film yang banyak diminati penonton, selain drama dan horor. Pasalnya, film laga biasanya akan menampilkan adu aksi antar pemerannya yang bakal membawa penonton merasakan ketegangan dan keseruan tersendiri.

Tak kalah keren dengan film-film Hollywood, sederet film action atau laga Indonesia juga tak boleh dilewatkan begitu saja. Selain memiliki kualitas visual yang bagus serta alur cerita  menarik, beberapa film laga Indonesia pun telah meraih berbagai penghargaan bergengsi.

Berikut adalah 7 rekomendasi film laga Indonesia terbaik yang bisa kalian tonton melalui platform streaming.

Baca juga5 Alasan Film Aksi The Gray Man Enggak Boleh Terlewat
 

1. Serigala Terakhir (2009)


Serigala Terakhir bercerita tentang perseteruan dua geng mafia di pinggiran Kota Jakarta. Perseteruan itu disulut oleh perselisihan pertandingan sepakbola, di mana kelompok pimpinan Ale  (Ali Fatir Muchtar) berkelahi dengan kelompok saingannya. Siapakah yang akhirnya akan memenangkan perseteruan itu?
 

2. The Raid Redemption (2011)


Disutradarai Gareth Evans,  The Raid Redemption menjadi film laga yang sukses membawa nama Indonesia di kancah dunia dengan menampilkan budaya tradisional Pencak Silat. Film aksi kriminal ini berkisah tentang  Rama (Iko Uwais), yang bergabung dengan pasukan elite polisi bersenjata lengkap.

Mereka melakukan penggerebekan di sebuah blok apartemen di daerah kumuh Jakarta, dengan maksud untuk menangkap penguasa kejahatan dan bandar narkoba, Tama Riyadi (Ray Sahetapy).
 

3. The Raid 2: Berandal (2014)


Melanjutkan dari kisah bagian pertamanya, film ini bercerita tentang Rama yang ditawari untuk bergabung sebagai agen pasukan khusus setelah berhasil selamat dari pertarungan di markas gembong narkoba. 

Rama ditawari oleh Bunawar (Cok Simbara) untuk menyusup ke kelompok Bangun (Tio Pakusadewo). Tujuannya adalah mengumpulkan bukti adanya kerja sama antara kelompok tersebut dengan polisi-polisi korup.
 

4. Headshot (2016)


Disutradarai oleh Mo Brothers, Headshot menjadi debut aktor Iko Uwais menjadi sutradara. Headshot berkisah tentang pria yang menderita amnesia dengan masa lalu yang misterius. Dia kemudian menjadi ‘mesin pembunuh’ yang mematikan saat harus berhadapan dengan seorang gembong narkoba yang sangat berbahaya.
 

5. The Night Comes For Us (2018)


Kisah dari film ini berawal ketika Ito (Joe Taslim) ingin kabur dari organisasi kriminal bernama Triad. Hal tersebut disebabkan oleh pertemuannya dengan seorang gadis yang mengubah pikiran dan cara pandanganya.

Kabur dari Triad bukanlah hal yang mudah bagi Ito, dia harus berkali-kali mempertaruhkan nyawanya di garis paling depan. Dia kemudian harus menghadapi sahabatnya sendiri dan melawannya demi keluar dari situasi tersebut.
 

6. Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (2018)


Berlatar pada abad ke-16, film Wiro Sableng berkisah tentang seorang pemuda yang lahir dengan nama Wira Saksana (Vino G. Bastian). Saat masih kecil, kedua orang tuanya dibunuh secara tragis oleh pendekar beraliran hitam.

Beruntung, dia berhasil diselamatkan oleh pendekar misterius bernama Sinto Gendheng (Ruth Marini). Di bawah asuhan Sinto, Wiro diberi kesaktian dan diajari berbagai macam jurus silat dan dikenal dengan nama Wiro Sableng. Dia lantas diminta gurunya untuk menemukan dan mengalahkan Mahesa Birawa (Yayan Ruhiyan). Untuk menjalankan misinya itu, Wiro dibekali kapak maut naga geni 212 dan batu hitam sakti.
 

7. Gundala (2019)


Gundala mengisahkan Sancaka (Abimana Aryasatya) yang sudah hidup di jalanan sejak orang tuanya tiada. Dia memiliki kekuatan sejak dia disambar oleh petir. Menjalani kehidupan yang keras, Sancaka belajar untuk bertahan hidup dengan tidak peduli terhadap orang lain.

Baca jugaJadi NFT Pertama Bumilangit, Yuk Kenalan dengan Karakter Gundala & Sri Asih

Namun, situasi kota yang semakin tidak aman dan ketidakadilan merajalel di seluruh negeri, Sancaka akhirnya memilih untuk menjadi Gundala dengan membela orang-orang yang tertindas.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Pembelajaran Menjadi Diri Sendiri Versi Baru Ala Meuthia Rizki

BERIKUTNYA

Mencicipi Hidangan Nusantara Ala Chef Juna dan Chef Renatta di Ketinggian 35.000 Kaki

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: