Ini Tiga Cara Agar UMKM Lokal Bisa Naik Kelas
21 July 2022 |
14:53 WIB
Banyaknya produk yang hampir serupa di pasaran, membuat persaingan bisnis kian kompetitif. Nah, dalam kondisi ini tentu para pelaku usaha harus mampu meningkatkan positioning-nya agar brand usahanya melekat di masyarakat. Pasalnya, para konsumen umumnya cenderung membeli produk dari merek yang sudah ternama.
Perilaku konsumen ini menjadi tantangan tersendiri bagi para UKMM lokal untuk mengambil peluang bisnis ini. Jessica Hendrawidjaja, Chief Marketing Officer Shipper menjelaskan dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM di persaingan pasar yang semakin kompetitif ini, pihaknya membantu UMKM lokal untuk naik kelas.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan agar UMKM bisa naik kelas. Apa saja itu?
Proses rebranding perlu dilakukan terutama pada merek lokal yang masih dalam tahap pemula karena mereka perlu menetapkan diferensiasi produk terhadap produk kompetitor yang sudah ada di pasaran (top of minds).
Baca juga: Peluang UMKM tembus Pasar Ekspor Makin Besar, Lakukan Ini
Rebranding UMKM terpilih meliputi penentuan identitas brand, pembuatan logo, tagline, nama baru yang sesuai serta aset visual untuk membantu meningkatkan daya tarik/promosi UMKM kepada pelanggan. Melalui rebranding, Shipper mendampingi mereka dari awal untuk membangun brand positioning yang lebih kuat.
Selain melalui rebranding, kesadaran merek juga perlu dibangun secara luas untuk memenangi persaingan pasar. Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai strategi pemasaran adalah dengan penayangan iklan UMKM pada billboard (out-of-home/OOH). Setidaknya ada sejumlah lokasi UMKM yang dibantu untuk penayangan Billboard oleh Shipper yaitu di Senayan City dan Plaza Indonesia.
“UMKM terpilih juga dipromosikan oleh selebgram ternama seperti Keanu Angelo dan Jovi Adiguna Shipper pun mempromosikan video wawancara pemilik brand melalui akun Instagram @shipper.id,” jelasnya.
Dyah, pemilik merek Rheamanda mengakui bahwa mereka memiliki kelemahan dalam melakukan branding sehingga saat terpilih menjadi salah satu UMKM untuk PAHALAwan Cuan dia pun sangat bahagia. “Karena bantuan yang diberikan adalah bantuan yang selama ini memang saya cari-cari. Melalui PAHALAwan Cuan, saya jadi tahu caranya memperkenalkan produk agar bisa lebih dikenal masyarakat luas, tidak hanya di Jakarta tapi juga seluruh indonesia,” ungkapnya.
Cara lainnya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan branding pelaku UMKM adalah melalui live sale. Biasanya live sale ini diperuntukkan bagi merek lokal dengan skala bisnis yang lebih matang.
"Kami mengadakan live sale Shipfest agar mereka terhubung dengan pembeli potensial yang lebih luas. Tren live sale semakin meningkat dan digemari pembeli di Indonesia, tetapi masih banyak UMKM yang kesulitan untuk menjalankan strategi tersebut karena membutuhkan banyak sumber daya seperti peralatan khusus, studio, key opinion leader (KOL) dan masih banyak lagi," kata Jessica.
Bagi para pelaku UMKM yang ingin mengikuti live sale, cukup hadir saja karena semua peralatan, perlengkapan dan talent selebgram sudah disediakan. Menurut dia, Shipfest yang diselenggarakan secara gratis dan disiarkan di Instagram Shipper dan milik masing-masing UMKM ini mampu meningkatkan penjualan dengan mencatatkan lebih dari 1.000 transaksi selama 3 jam.
"Selain meningkatkan transaksi penjualan, kami berharap selanjutnya para UMKM dapat melakukan live sale mandiri karena sudah memiliki pengalaman di Shipfest," jelas Jessica.
Untuk menarik lebih banyak calon pembeli, Shipper juga memberikan modal dengan total Rp30 juta kepada UMKM untuk membantu mereka dalam memberikan promosi atau diskon saat live sale. Setiap UMKM memberikan promo diskon hingga 75 persen dan membagikan lebih dari 400 produk giveaway secara gratis.
Editor: Indyah Sutriningrum
Perilaku konsumen ini menjadi tantangan tersendiri bagi para UKMM lokal untuk mengambil peluang bisnis ini. Jessica Hendrawidjaja, Chief Marketing Officer Shipper menjelaskan dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM di persaingan pasar yang semakin kompetitif ini, pihaknya membantu UMKM lokal untuk naik kelas.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan agar UMKM bisa naik kelas. Apa saja itu?
1. Rebranding
Proses rebranding perlu dilakukan terutama pada merek lokal yang masih dalam tahap pemula karena mereka perlu menetapkan diferensiasi produk terhadap produk kompetitor yang sudah ada di pasaran (top of minds).Baca juga: Peluang UMKM tembus Pasar Ekspor Makin Besar, Lakukan Ini
Rebranding UMKM terpilih meliputi penentuan identitas brand, pembuatan logo, tagline, nama baru yang sesuai serta aset visual untuk membantu meningkatkan daya tarik/promosi UMKM kepada pelanggan. Melalui rebranding, Shipper mendampingi mereka dari awal untuk membangun brand positioning yang lebih kuat.
2. Sistem marketing
Selain melalui rebranding, kesadaran merek juga perlu dibangun secara luas untuk memenangi persaingan pasar. Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai strategi pemasaran adalah dengan penayangan iklan UMKM pada billboard (out-of-home/OOH). Setidaknya ada sejumlah lokasi UMKM yang dibantu untuk penayangan Billboard oleh Shipper yaitu di Senayan City dan Plaza Indonesia.“UMKM terpilih juga dipromosikan oleh selebgram ternama seperti Keanu Angelo dan Jovi Adiguna Shipper pun mempromosikan video wawancara pemilik brand melalui akun Instagram @shipper.id,” jelasnya.
Dyah, pemilik merek Rheamanda mengakui bahwa mereka memiliki kelemahan dalam melakukan branding sehingga saat terpilih menjadi salah satu UMKM untuk PAHALAwan Cuan dia pun sangat bahagia. “Karena bantuan yang diberikan adalah bantuan yang selama ini memang saya cari-cari. Melalui PAHALAwan Cuan, saya jadi tahu caranya memperkenalkan produk agar bisa lebih dikenal masyarakat luas, tidak hanya di Jakarta tapi juga seluruh indonesia,” ungkapnya.
3. Live sale
Cara lainnya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan branding pelaku UMKM adalah melalui live sale. Biasanya live sale ini diperuntukkan bagi merek lokal dengan skala bisnis yang lebih matang."Kami mengadakan live sale Shipfest agar mereka terhubung dengan pembeli potensial yang lebih luas. Tren live sale semakin meningkat dan digemari pembeli di Indonesia, tetapi masih banyak UMKM yang kesulitan untuk menjalankan strategi tersebut karena membutuhkan banyak sumber daya seperti peralatan khusus, studio, key opinion leader (KOL) dan masih banyak lagi," kata Jessica.
Bagi para pelaku UMKM yang ingin mengikuti live sale, cukup hadir saja karena semua peralatan, perlengkapan dan talent selebgram sudah disediakan. Menurut dia, Shipfest yang diselenggarakan secara gratis dan disiarkan di Instagram Shipper dan milik masing-masing UMKM ini mampu meningkatkan penjualan dengan mencatatkan lebih dari 1.000 transaksi selama 3 jam.
"Selain meningkatkan transaksi penjualan, kami berharap selanjutnya para UMKM dapat melakukan live sale mandiri karena sudah memiliki pengalaman di Shipfest," jelas Jessica.
Untuk menarik lebih banyak calon pembeli, Shipper juga memberikan modal dengan total Rp30 juta kepada UMKM untuk membantu mereka dalam memberikan promosi atau diskon saat live sale. Setiap UMKM memberikan promo diskon hingga 75 persen dan membagikan lebih dari 400 produk giveaway secara gratis.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.