Selain Train to Busan & Peninsula, Ini 6 Film Korea Bertema Survival
20 July 2022 |
18:38 WIB
Selain film horor supranatural dan horor psikologis, konsep film lain yang bisa membuat Genhype merinding dan merasa takut adalah film-film bertema survival. Biasanya, film ini identik dengan konsep bertahan hidup dalam sebuah bencana alam maupun pandemi penyakit tertentu.
Film ini menghadirkan kisah seseorang atau sekelompok orang yang bertahan hidup sekaligus mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi, baik mencari obat penyembuh pandemi maupun keluar dari situasi yang buruk dan tidak menguntungkan bagi para pemainnya.
Baca juga: Dari Hong Ye-ji sampai Jeon So-min, Ini Profil 6 Aktris Papan Atas di Film 2037
Bervariasi dari film bencana alam, pandemi, sampai kejar-kejaran dengan pembunuh bayaran, simak enam film bertema survival selain Train to Busan, Peninsula, dan #Alive ini.
Dengan latar bencana alam, film ini berfokus pada kejadian setelah Gunung Baekdu yang tiba-tiba meletus dan diperkirakan akan mengalami erupsi di sekitarnya. Kejadian ini membuat adanya peluncuran operasi pencegahan bencana alam dengan anjuran Profesor Kang Bong-rae (Ma Dong-seok).
Dirilis pada periode Desember 2019 sampai Januari 2020, film yang dikenal sebagai Baekdusan mendapatkan respons bervariasi dengan penilaian 70 persen dari 10 ulasan dan rata-rata skor 5,8 dari 10. Selama penayangannya, film ini telah menarik penonton hingga lebih dari dua juta orang.
Dengan menghadirkan Lee Je-hoon, Ahn Jae-hong, Choi Woo-shik, dan Park Jung-min, film survival ini mengikuti perjalanan empat sekawan yang merencanakan pencurian dan menemukan diri mereka dikejar oleh seorang pembunuh bayaran misterius setelah menyelesaikan misi tersebut.
Film berlatar dunia distopia tersebut tayang perdana di segmen Berlinale Special dalam Festival Film Internasional Berlin ke-70 pada Februari 2020. Ulasan yang beredar cenderung bervariasi dengan penilaian 65 persen dari 17 ulasan dan rata-rata 6,7 dari 10.
Diangkat dari kejadian nyata pada Januari 1991 di Mogadishu, Somalia, film ini melihat upaya pegawai kedutaan Korea Selatan dan Korea Utara yang harus melarikan diri dari perang di negara tersebut. Han Shin-sung, staf Kedutaan Korea Selatan di Somalia meminta bantuan kepada Kang Dae-jin, konselor Kedutaan Korea Utara yang sama-sama mengalami ancaman kekerasan dari warga setempat.
Dirilis pada Juli 2021, film ini menjadi salah satu film dengan penghargaan terbanyak dengan 25 buah per Mei 2022. Kesuksesannya dalam capaian penghargaan berdasarkan pada kesuksesan komersial dengan pendapatan tertinggi sebesar US$29 juta dan lebih dari 3,61 juta penonton serta ulasan baik pada penggambaran cerita hingga penampilan para aktor.
Terkenal dengan judul alternatif Haeundae, film berkonsep bencana alam ini diklaim sebagai salah satu film yang mengangkat konsep tersebut. Sebagai tempat liburan populer di pantai Laut Timur, Haeundae kedatangan satu juta pengunjung ke pantainya setiap tahun. Hingga suatu hari seorang ahli penelitian tsunami, menemukan bahwa Laut Timur menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang mirip dengan Samudra Hindia pada saat tsunami 2004. Di tengah ketidaksiapan dan kepanikan, penduduk kota Busan harus bertahan sendirian.
Pada saat perilisannya, film ini dianggap sukses secara komersial dnegan mengundang lebih dari 11 juta penonton di seluruh dunia, tapi ulasan yang beredar bervariasi dengan beberapa kritikus yang menganggap film tersebut sebagai film bencana yang mellow dan klise.
Film thriller bencana ini berlatar di kawasan yang dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir. Kehidupan di desa setempat yang semula berjalan dengan normal, kemudian hilang saat gempa melanda daerah tersebut dan menyebabkan ledakan di pembangkit listrik tersebut. Untuk mencegahnya, Jae-hyeok dan rekan-rekan kerjanya harus bergerak menuju lokasi tersebut.
Setelah tayang di bioskop pada Desember 2016, film ini menjadi film pertama yang dijual kembali kepada Netflix dan ditayangkan di 190 negara. Selama 2017, film ini telah mendapatkan 13 nominasi dalam empat acara penghargaan dan mendapatkan ulasan yang cukup baik dengan menyebut aspek penampilan uang baik dan cerita yang realistis.
Dengan konsep bencana pandemi, film yang disutradarai oleh Kim Sung-su ini bercerita tentang sekelompok imigran yang diselundupkan dalam kontainer ke Korea Selatan. Salah satu di antaranya membawa virus berbahaya dan mematikan, kemudian berujung pada kematian semua orang di dalamnya kecuali satu orang.
Setelah penemuan itu, ribuan orang terinfeksi virus tersebut dan banyak orang yang meninggal hanya dalam kurun waktu 36 jam. Dengan waktu terbatas, petugas pemadam kebakaran Kang Ji-koo dan dr. Kim In-hae harus menemukan vaksin atau obat demi menyembuhkan virus tersebut.
Editor: Nirmala Aninda
Film ini menghadirkan kisah seseorang atau sekelompok orang yang bertahan hidup sekaligus mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi, baik mencari obat penyembuh pandemi maupun keluar dari situasi yang buruk dan tidak menguntungkan bagi para pemainnya.
Baca juga: Dari Hong Ye-ji sampai Jeon So-min, Ini Profil 6 Aktris Papan Atas di Film 2037
Bervariasi dari film bencana alam, pandemi, sampai kejar-kejaran dengan pembunuh bayaran, simak enam film bertema survival selain Train to Busan, Peninsula, dan #Alive ini.
1. Ashfall (2019)
Dengan latar bencana alam, film ini berfokus pada kejadian setelah Gunung Baekdu yang tiba-tiba meletus dan diperkirakan akan mengalami erupsi di sekitarnya. Kejadian ini membuat adanya peluncuran operasi pencegahan bencana alam dengan anjuran Profesor Kang Bong-rae (Ma Dong-seok).
Dirilis pada periode Desember 2019 sampai Januari 2020, film yang dikenal sebagai Baekdusan mendapatkan respons bervariasi dengan penilaian 70 persen dari 10 ulasan dan rata-rata skor 5,8 dari 10. Selama penayangannya, film ini telah menarik penonton hingga lebih dari dua juta orang.
2. Time to Hunt (2020)
Dengan menghadirkan Lee Je-hoon, Ahn Jae-hong, Choi Woo-shik, dan Park Jung-min, film survival ini mengikuti perjalanan empat sekawan yang merencanakan pencurian dan menemukan diri mereka dikejar oleh seorang pembunuh bayaran misterius setelah menyelesaikan misi tersebut.
Film berlatar dunia distopia tersebut tayang perdana di segmen Berlinale Special dalam Festival Film Internasional Berlin ke-70 pada Februari 2020. Ulasan yang beredar cenderung bervariasi dengan penilaian 65 persen dari 17 ulasan dan rata-rata 6,7 dari 10.
3. Escape from Mogadishu (2021)
Diangkat dari kejadian nyata pada Januari 1991 di Mogadishu, Somalia, film ini melihat upaya pegawai kedutaan Korea Selatan dan Korea Utara yang harus melarikan diri dari perang di negara tersebut. Han Shin-sung, staf Kedutaan Korea Selatan di Somalia meminta bantuan kepada Kang Dae-jin, konselor Kedutaan Korea Utara yang sama-sama mengalami ancaman kekerasan dari warga setempat.
Dirilis pada Juli 2021, film ini menjadi salah satu film dengan penghargaan terbanyak dengan 25 buah per Mei 2022. Kesuksesannya dalam capaian penghargaan berdasarkan pada kesuksesan komersial dengan pendapatan tertinggi sebesar US$29 juta dan lebih dari 3,61 juta penonton serta ulasan baik pada penggambaran cerita hingga penampilan para aktor.
4. Tidal Wave (2009)
Terkenal dengan judul alternatif Haeundae, film berkonsep bencana alam ini diklaim sebagai salah satu film yang mengangkat konsep tersebut. Sebagai tempat liburan populer di pantai Laut Timur, Haeundae kedatangan satu juta pengunjung ke pantainya setiap tahun. Hingga suatu hari seorang ahli penelitian tsunami, menemukan bahwa Laut Timur menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang mirip dengan Samudra Hindia pada saat tsunami 2004. Di tengah ketidaksiapan dan kepanikan, penduduk kota Busan harus bertahan sendirian.
Pada saat perilisannya, film ini dianggap sukses secara komersial dnegan mengundang lebih dari 11 juta penonton di seluruh dunia, tapi ulasan yang beredar bervariasi dengan beberapa kritikus yang menganggap film tersebut sebagai film bencana yang mellow dan klise.
5. Pandora (2016)
Film thriller bencana ini berlatar di kawasan yang dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir. Kehidupan di desa setempat yang semula berjalan dengan normal, kemudian hilang saat gempa melanda daerah tersebut dan menyebabkan ledakan di pembangkit listrik tersebut. Untuk mencegahnya, Jae-hyeok dan rekan-rekan kerjanya harus bergerak menuju lokasi tersebut.
Setelah tayang di bioskop pada Desember 2016, film ini menjadi film pertama yang dijual kembali kepada Netflix dan ditayangkan di 190 negara. Selama 2017, film ini telah mendapatkan 13 nominasi dalam empat acara penghargaan dan mendapatkan ulasan yang cukup baik dengan menyebut aspek penampilan uang baik dan cerita yang realistis.
6. The Flu (2013)
Dengan konsep bencana pandemi, film yang disutradarai oleh Kim Sung-su ini bercerita tentang sekelompok imigran yang diselundupkan dalam kontainer ke Korea Selatan. Salah satu di antaranya membawa virus berbahaya dan mematikan, kemudian berujung pada kematian semua orang di dalamnya kecuali satu orang.
Setelah penemuan itu, ribuan orang terinfeksi virus tersebut dan banyak orang yang meninggal hanya dalam kurun waktu 36 jam. Dengan waktu terbatas, petugas pemadam kebakaran Kang Ji-koo dan dr. Kim In-hae harus menemukan vaksin atau obat demi menyembuhkan virus tersebut.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.