Rambut gimbal. (Sumber gambar: Fenna van Casand/Unsplash)

Simak Sejarah Kompleks Rambut Gimbal yang Eksis Sejak 1.500 SM

18 July 2022   |   20:34 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Rambut gimbal adalah salah satu dari sedikit gaya rambut yang bertahan sepanjang masa. Tatanan rambut ini telah dianut dalam budaya yang tak terhitung jumlahnya dan terus mempengaruhi tren yang sedang berlangsung. Tapi dari mana rambut gimbal itu berasal? Faktanya mungkin mengejutkan kalian.

Dilansir dari situs Esquire, referensi tertulis paling awal tentang rambut gimbal terdapat dalam teks-teks suci umat Hindu yang berasal dari 1.500 SM. Dalam teks tersebut tertulis bahwa rambut Dewa Siwa ditata dengan dipilin.

Tidak hanya itu, hampir semua penggambaran visual Dewa Siwa terlihat dengan seikat rambut yang melewati bahu atau diikat di atas kepala dan disebut jatamukuta atau mahkota rambut yang kusut. Bagi para pengikutnya, rambut Dewa Siwa sangat penting sehingga sungai Gangga diyakini mengalir dari rambut sang dewa yang kusut.

Baca juga: Mengenal Sejarah Reog Ponorogo, Kesenian yang Mau Diklaim Malaysia

Beberapa penggambaran awal dari rambut gimbal berasal dari tahun 1.600-1.500 SM di Peradaban Minoa, salah satu peradaban paling awal di Eropa, yang berpusat di Kreta (sekarang bagian dari Yunani). Sementara bukti arkeologi lainnya menyebutkan rambut gimbal dari ditemukan di sisa-sia mumi Mesir Kuno serta dari peradaban Inca di Peru sejak 1.4000 SM. 

Rambut gimbal memiliki arti yang berbeda dalam beberapa budaya. Di Asia Selatan dan Timur Tengah, rambut yang tidak disisir sehingga menjadi kusut adalah simbol penolakan materialisme dan kesombongan.

Di banyak bagian Afrika, rambut gimbal dikaitkan dengan kekuatan dan hanya dipakai oleh para pejuang di sana. Suku Fula dan Wolof di Afrika Barat dan Maasai dan Kikuyu di Kenya terkenal dengan rambut yang dikuncir.

Meskipun gimbal digunakan dari generasi ke generasi oleh orang kulit berwarna di Afrika, Asia, dan Amerika, kepopuleran rambut ini di barat hanya terjadi pada era 1970-an. Kepopuleran rambut gimbal tidak terlepas dari artis reggae Bob Marley.
 

Rambut gimbal telah ada sejak lama, kemungkinan besar istilah gimbal atau dreadlock pertama kali muncul sehubungan dengan gerakan keagamaan Rastafari. Bagi penganut Rasstafari, gaya rambut ini merupakan simbol agama yang penting dan menghubungkan pemakainya dengan Jah, Tuhan mereka, mewakili rasa hormat yang mendalam untuk dewa.

Bagi penganut Rastafari, rambut gimbal juga mewakili koneksi ke Afrika dan penolakan terhadap barat. Rambut gimbal mewakili rasa kebanggaan baru dalam karakteristik fisik Afrika. Beberapa di antara pengikuti Rastafari, bahkan meyakini mengikat rambut menjaga kekuatan-kekuatan itu di dalam tubuh karena kekuatan itu tidak dapat keluar melalui kepala.


Keberadaan Rambut Gimbal di Indonesia

Di Indonesia, keberadaan populasi berambut gimbal banyak ditemukan di daerah Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemdikbud), anak-anak yang berambut gimbal banyak ditemui di Dataran Tinggi Dieng dan lereng Gunung Sindoro-Sumbing serta lereng Merbabu dan Kabupaten Banjarnegara.

Anak-anak berambut gimbal yang ada di daerah Dieng bukan karena keturunan lantaran tidak semua bayi yang baru lahir berambut gimbal. Masyarakat setempat percaya bahwa rambut gimbal bisa mendatangkan kemalangan dan malapetaka.

Masyarakat Dieng meyakini kemunculan rambut gimbal merupakan warisan leluhur, yaitu Kyai Kolo Dete. Sang kyai dikisahkan bersumpah tidak akan memotong rambut dan tidak mandi sebelum desa yang dibuka menjadi makmur.

Sumpah sang kyai tersebut diyakini oleh masyarakat yang menjadi penyebab keturunannya akan memiliki ciri rambut yang sama. Kisah lain, tertulis dalam laman Kemdikbudristek, menyebutkan bahwa kemunculan rambut gimbal terhadap anak-anak adalah titipan Kanjeng Ratu Kidul di Pantai Selatan.

Untuk menghilangkan rambut gimbal pada anak-anak, upacara ruwatan dengan cara mencukur bagian rambut yang gimbal perlu dilakukan. Ruwatan biasanya dilakukan dengan ritual khusus dan berdasarkan kemauan sang anak. Biasanya, sebelum ruwatan dilaksanakan anak akan menyampaikan satu permintaan yang harus dipenuhi oleh orang tua sebagai syarat upacara pemotongan rambut gimbal.

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Jadi Agen Rahasia Sehari, Heineken Hadirkan Escape Room di Jakarta

BERIKUTNYA

Berkenalan dengan 5 Pelukis Lokal dan Karya Kontemporernya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: