Berdagang dan berbisnis sekilas terdengar mirip, ternyata punya perbedaan signifikan. (Sumber gambar: Alex Hudson/unsplash)

Genhype, Ini Loh Bedanya Berdagang dan Berbisnis

18 July 2022   |   13:30 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Pernah tidak Genhype melihat ada seorang pedagang yang sudah berjualan selama bertahun-tahun tetapi usahanya terlihat seperti tidak berkembang? Dia tetap berjualan di tempat yang sama dengan jenis barang dagangan yang tidak berubah.

Sebaliknya, ada seseorang yang baru memulai usaha selama dua atau tiga tahun tetapi usahanya sudah melejit bahkan memiliki cabang di banyak tempat dengan inovasi produk. Mereknya pun telah dikenal dimana-mana hingga menjadi viral dan produknya dicari oleh banyak orang.

Nah, sekilas keduanya memang sama-sama menjual produk atau barang untuk menghasilkan pendapatan tetapi jika kita memahami lebih dalam bahwa apa yang dilakukan oleh kedua pelaku usaha itu jelas berbeda. 

Baca juga: Bisnis Waralaba Kian Ramai, Pilih yang Mana Ya?

Pelaku usaha pertama hanyalah seorang pedagang biasa, hal paling penting baginya adalah bagaimana agar dagangannya laku tanpa melakukan branding, pemasaran yang masif, apalagi memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan usaha. Sebab baginya uang yang didapatkan dari menjual ya memang dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berbeda halnya dengan pelaku usaha kedua yang ingin menjadikan usahanya sebagai sebuah bisnis. Dia benar-benar memikirkan secara matang usaha yang dijalankan sehingga dapat berkembang dan terus bertumbuh.

Nah, untuk lebih jelasnya berikut Hypeabis rangkum perbedaan antara berbisnis dan berdagang:
 

Meski sama-sama mencari profit, bisnis memiliki tujuan untuk berkembang dan tumbuh. (Sumber gambar: Kraken Images/Unsplash)

Meski sama-sama mencari profit, bisnis memiliki tujuan untuk berkembang dan tumbuh. (Sumber gambar: Kraken Images/Unsplash)

1.  Keuntungan

Pedagang

Bagi seorang pedagang yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana agar produk yang mereka miliki bisa laku terjual dan mendapatkan keuntungan untuk kemudian diputar lagi membeli bahan baku yang dijual lagi. Sebagian lainnya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa memikirkan bagaimana cara membesarkan usahanya dengan keuntungan yang didapatkan.


Pebisnis

Bagi seorang pebisnis, keuntungan yang mereka dapatkan itu benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membesarkan usahanya. Mereka mampu memilah-milh dan membagi-bagi keuntungan yang didapatkan untuk diputar kembali demi membesarkan bisnis dan usahanya.


2. Sistem Manajemen

Pedagang

Seorang pedagang tidak memiliki manajemen yang mumpuni. Segala keputusan ditentukan oleh si pemilik dagang karena mereka yang memegang kuasa, tidak ada manajemen yang mengatur keuangan usaha, branding, maupun pemasaran sebab semua dilakukan sendiri oleh si pemilik usaha sehingga sistem manajemennya pun kurang rapi.


Pebisnis

Seorang pebisnis jelas memiliki manajemen yang mumpuni mulai dari sistem keuangan, branding usaha, sistem marketing, konsep usaha dan lain sebagainya. 

Sistem manajemennya lebih tersusun rapi dan terorganisir. Semua proses pengambilan keputusan bukan hanya dilakukan oleh satu pihak saja tetapi melalui musyawarah bersama antar manajemen sehingga menghasilkan yang terbaik

Baca juga: Mau Punya Gerai Indomaret? Cek Cara Gabung dan Keuntungannya


3. Tujuan

Pedagang

Bagi seorang pedagangan tujuan mereka berjualan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup semata sehingga tidak ada strategi khusus yang mereka buat untuk membesarkan usaha. Yang terpenting dagangan laku dan bisa diputar.


Pebisnis

Seorang pebisnis tentu memiliki tujuan yang besar ke depannya saat dia memutuskan untuk berbisnis. tujuannya berbisnis pun bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan semata tetapi membuka lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan konsumen, dan lain sebagainya. 

Dengan memiliki tujuan yang jelas, maka seorang pebisnis juga biasanya membuat sebuah program, target, atau sistem yang terorganisir agar usahanya bisa berkembang, naik kelas, dan brand nya dikenal oleh banyak orang.


4. Ciri Khas (unique selling point)

Pedagang

Seorang pedagang biasa itu tidak memiliki ciri khas khusus yang membedakannya dibandingkan dengan pedagang lain pada umumnya. Ciri khas itu bisa diliahat dari branding atau image yang dibangun sehingga membuatnya beda dari lainnya. tanpa adanya ciri khas, mereka biasanya akan terjebak dalam perang harga karena harus bersaing dengan pedagang lainnya yang menjual produk sejenis.


Pebisnis

Seorang pebisnis pasti akan memikirkan unique selling point dari produk atau jasa yang mereka jual dan tawarkan sehingga membuatnya dikenal oleh konsumen dengan ciri khas atau branding yang mereka kembangkan.

Nah, baik pedagang maupun pebisnis jelas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebab, untuk menjadi seorang pebisnis dibutuhkan konsistensi, fokus, dan strategi khusus. Prosesnya pun tidak instan, dibutuhkan proses yang panjang dan melalui jatuh bangun sebelum bisnisnya berkembang pesat.

Sedangkan seorang pedagang mungkin bisa langsung mendapatkan keuntungan saat menjual sebuah produk atau jasa tetapi sangat sulit bagi seorang pedagang memperluas cakupan penjualannya. Mereka pun cenderung terjebak pada perang harga karena jenis produk yang dijual biasnaya bersifat massal dan tidak memiliki ciri khas khusus.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Si Kecil Baru Masuk Sekolah, Begini Cara Membuat Mereka Semangat Belajar

BERIKUTNYA

Jennie BLACKPINK Akan Debut Akting dalam Serial The Idol

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: