Bisnis Waralaba Kian Ramai, Pilih yang Mana Ya?
17 July 2022 |
19:18 WIB
Skema bisnis waralaba atau kemitraan tampaknya makin diminati oleh masyarakat yang ingin memulai bisnis. Apalagi dengan mengikuti sistem waralaba atau kemitraan, biasanya sudah ada standar operasional yang dibuat sehingga para mitra hanya tinggal mengikuti saja.
Memang bisnis waralaba ini sempat terkendala pada masa awal pandemi tetapi dengan berbagai usaha yang dilakukan berbagai pihak baik dari pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi, bisnis waralaba dan kemitraan ini kembali bergairah.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Tri Raharjo mengatakan salah satu indikasi pertumbuhan bisnis waralaba terlihat dari jumlah transaksi pada gelaran festival belanja dan festival peluang bisnis BizFest (Bisnis Festival) yang tercatat memiliki potensi transaksi hingga Rp35,9 miliar.
Baca juga: Mau Punya Gerai Indomaret? Cek Cara Gabung dan Keuntungannya
Apalagi tren pencarian untuk kata kunci bisnis waralaba di internet pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini, cukup besar. Sejumlah bisnis waralaba yang masih diminati masyarakat antara lain minimarket, apotek, bengkel, kebab, lembaga kursus, laundry, salon dan klinik kecantikan, kuliner kekinian, coffee shop, dan barbershop.
Tri menuturkan ada beberapa faktor yang membuat seseorang tertarik menjalankan bisnis waralaba. Pertama, terwaralaba atau franchisee tidak harus memulai bisnis dan membangun brand dari nol, mereka hanya tinggal menduplikasi model bisnis yang sudah berjalan, apalagi dari sisi brand relatif sudah dikenal masyarakat secara luas.
Kedua, bisnis waralaba sudah memiliki standar operasional yang memudahkan para mitra untuk menjalankan bisnis mulai dari standar outlet, produk, layanan, pemasaran, administrasi, keuangan, hingga kualitas sumber daya manusia.
“Buat mereka, ini satu formula yang menarik sehingga franchisee tidak perlu belajar dari awal lagi karena bisnisnya sudah teruji dengan sistem yang sudah jalan,” tutur Tri.
Ketiga, adanya dukungan dari pewaralaba (franchisor) dari awal, mulai dari pemilihan lokasi usaha hingga rekrutmen dan training pegawai, termasuk dukungan pemasaran dan pendampingan saat pembukaan gerai sehingga dapat meminimalisasi risiko.
Menurutnya ada lima kelompok peluang usaha jika dilihat dari besaran investasi:
Terkait investasi waralaba dan kemitraan yang paling diminati menurutnya adalah yang nilai investasinya berada di kisaran Rp100 juta hingga Rp250 juta, begitupula untuk investasi di bawah Rp100 atau Rp50 juta yang masih tetap menarik.
Kedua, lihat dari sisi keberhasilan, seberapa banyak usaha yang masih berjalan dan berapa banyak yang sudah tutup semakin banyak yang berhasil maka akan semakin bagus. Kalau masih belum yakin, silakan datang atau survei langsung ke lokasi, tempatkan diri sebagai konsumen yang akan membeli produk atau jasa tersebut.
“Kalau kita merasa nyaman dan membuat kita kembali lagi, maka artinya bisnis tersebut ada potensi,” ujarnya.
Baca juga: Begini Cara Menjadi Mitra dan Biaya Franchise Bisnis Kopi Janji Jiwa
Ketiga, saat merasa cocok dengan brand tertentu, maka pelajari prospectus penawaran franshise dan analisa investasi, berapa besarnya, apa saja keuntungannya, berapa omzet dan laba perbulan. Termasuk yang paling penting adaah dukungan yang diberikan, serta manajemen perusahaan tersebut sebab ketika manajemen mengelola dengan baik, bisnis waralaba pun akan tumbuh baik.
“Lalu bandingkan satu brand dengan lainnya baik dari sisi investasi maupun keuntungan dan support system,” ujarnya.
Keempat, tentu saja harus diskusi dengan keluarga dan pasangan untuk menentukan pilihan dari bisnis yang ada. Ambil yang risikonya paling kecil dan paling sesuai.
Editor: Nirmala Aninda
Memang bisnis waralaba ini sempat terkendala pada masa awal pandemi tetapi dengan berbagai usaha yang dilakukan berbagai pihak baik dari pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi, bisnis waralaba dan kemitraan ini kembali bergairah.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Tri Raharjo mengatakan salah satu indikasi pertumbuhan bisnis waralaba terlihat dari jumlah transaksi pada gelaran festival belanja dan festival peluang bisnis BizFest (Bisnis Festival) yang tercatat memiliki potensi transaksi hingga Rp35,9 miliar.
Baca juga: Mau Punya Gerai Indomaret? Cek Cara Gabung dan Keuntungannya
Apalagi tren pencarian untuk kata kunci bisnis waralaba di internet pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini, cukup besar. Sejumlah bisnis waralaba yang masih diminati masyarakat antara lain minimarket, apotek, bengkel, kebab, lembaga kursus, laundry, salon dan klinik kecantikan, kuliner kekinian, coffee shop, dan barbershop.
Tri menuturkan ada beberapa faktor yang membuat seseorang tertarik menjalankan bisnis waralaba. Pertama, terwaralaba atau franchisee tidak harus memulai bisnis dan membangun brand dari nol, mereka hanya tinggal menduplikasi model bisnis yang sudah berjalan, apalagi dari sisi brand relatif sudah dikenal masyarakat secara luas.
Kedua, bisnis waralaba sudah memiliki standar operasional yang memudahkan para mitra untuk menjalankan bisnis mulai dari standar outlet, produk, layanan, pemasaran, administrasi, keuangan, hingga kualitas sumber daya manusia.
“Buat mereka, ini satu formula yang menarik sehingga franchisee tidak perlu belajar dari awal lagi karena bisnisnya sudah teruji dengan sistem yang sudah jalan,” tutur Tri.
Ketiga, adanya dukungan dari pewaralaba (franchisor) dari awal, mulai dari pemilihan lokasi usaha hingga rekrutmen dan training pegawai, termasuk dukungan pemasaran dan pendampingan saat pembukaan gerai sehingga dapat meminimalisasi risiko.
Ilustrasi kedai kopi. (Sumber gambar: Quang Nguyen Vinh/Unsplash)
Menurutnya ada lima kelompok peluang usaha jika dilihat dari besaran investasi:
- Pertama bisnis dengan investasi <100 Juta,
- Kedua, bisnis dengan investasi 100-250 Juta
- Ketiga, bisnis dengan investasi 250-500 Juta
- Keempat, bisnis dengan investasi 500 Juta - 1 Miliar
- Kelima, bisnis dengan investasi >1 Miliar
Terkait investasi waralaba dan kemitraan yang paling diminati menurutnya adalah yang nilai investasinya berada di kisaran Rp100 juta hingga Rp250 juta, begitupula untuk investasi di bawah Rp100 atau Rp50 juta yang masih tetap menarik.
Dengan banyaknya tawaran bisnis waralaba, lalu bagaimana cara memilih satu dari sekian banyak tawaran brand bisnis waralaba yang ada?
Pertama yang dapat dilakukan adalah pilih peluang usaha yang sesuai passion dan memiliki prospek dikawasan sekitarnya. Lalu, data lima pemain besar di bisnis tersebut, teruatama dari sisi brand yang paling kuat dan dikenal masyarakat.Kedua, lihat dari sisi keberhasilan, seberapa banyak usaha yang masih berjalan dan berapa banyak yang sudah tutup semakin banyak yang berhasil maka akan semakin bagus. Kalau masih belum yakin, silakan datang atau survei langsung ke lokasi, tempatkan diri sebagai konsumen yang akan membeli produk atau jasa tersebut.
“Kalau kita merasa nyaman dan membuat kita kembali lagi, maka artinya bisnis tersebut ada potensi,” ujarnya.
Baca juga: Begini Cara Menjadi Mitra dan Biaya Franchise Bisnis Kopi Janji Jiwa
Ketiga, saat merasa cocok dengan brand tertentu, maka pelajari prospectus penawaran franshise dan analisa investasi, berapa besarnya, apa saja keuntungannya, berapa omzet dan laba perbulan. Termasuk yang paling penting adaah dukungan yang diberikan, serta manajemen perusahaan tersebut sebab ketika manajemen mengelola dengan baik, bisnis waralaba pun akan tumbuh baik.
“Lalu bandingkan satu brand dengan lainnya baik dari sisi investasi maupun keuntungan dan support system,” ujarnya.
Keempat, tentu saja harus diskusi dengan keluarga dan pasangan untuk menentukan pilihan dari bisnis yang ada. Ambil yang risikonya paling kecil dan paling sesuai.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.