Ilustrasi anak-anak yang baru masuk sekolah. (Sumber gambar : Freepik/Odua)

Si Kecil Baru Masuk Sekolah, Begini Cara Membuat Mereka Semangat Belajar

18 July 2022   |   12:28 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Suasana dan orang-orang baru di sekolah pasti akan menjadi tantangan bagi anak-anak, terutama mereka yang baru masuk ke jenjang pendidikan dasar. Terlebih, selama lebih dari dua tahun pandemi Covid-19, anak-anak ini lebih banyak berkegiatan atau belajar di rumah.

Menghadapi situasi ini, Psikolog Anak dan Keluarga Anita Chandra menilai sebelum anak masuk sekolah, orang tua memang harus melakukan persiapan matang. Salah satunya, menginformasikan kepada anak mengenai sekolah tempat dia belajar, situasi yang mungkin akan dihadapi, dan guru yang mengajarnya nanti.

Ceritakan dengan mengajak anak ke sekolah tersebut, memperlihatkan foto ruang lingkup sekolah, atau film tentang bagaimana situasi saat hari pertama bersekolah. Ceritakan secara perlahan dan tidak berlebihan.

Baca juga: 6 Perlengkapan yang Perlu Disiapkan sebelum Anak Kembali Sekolah

Jangan sampai ketika anak masuk sekolah justru cemas dan akhirnya menangis dan enggan mengikuti pembelajaran. "Harus dibuat nyaman terlebih dahulu. Terkadang anak menjadi lebih cemas jika dia tidak tahu apa yang akan dia hadapi," ujarnya saat diwawancarai Hypeabis.id.

Kemudian, bangkitkan semangat dan minat anak untuk bersekolah sejak dini, dengan menggambarkan betapa menyenangkan belajar di tempat tersebut. Sebagai alternatif, orang tua bisa menggunakan barang-barang favorit anak untuk dibawa ke sekolah agar menambah semangat belajarnya.
 

Anak yang sedang belajar di sekolah. (Sumber gambar : Unsplash/Jerry Wang)

Anak yang sedang belajar di sekolah. (Sumber gambar : Unsplash/Jerry Wang)
 

Jangan paksakan kursus

Sementara itu, dia mengimbau kepada orang tua agar anak di jenjang pendidikan dasar tidak terlalu butuh mengambil kursus akademik di luar sekolah. Kecuali, jika memang anak tersebut sangat bermasalah dengan pencapaian akademiknya, itu pun seperlunya dan tidak harus dilakukan setiap hari.

Kalaupun ingin kursus, sebaiknya lebih kepada mengasah keterampilan mereka bukan obsesi orang tua. Namun semua harus berdasarkan keinginan anak dan bisa disesuaikan dengan jadwal mereka. 

"Jangan sampai setiap hari jadwal anak padat, tanpa anak punya waktu istirahat, bersantai, dan bermain. Walau bagaimanapun bermain penting bagi perkembangan anak," jelas Anita.

Apabila terlalu banyak kegiatan, apalagi tidak disukai anak, menurutnya ini akan menjadi beban bagi mereka. Anak juga bisa merasakan tertekan secara mental, kehilangan motivasi, dan tidak belajar untuk mengungkapkan keinginan atau pendapatnya.

Senada, Psikolog Klinis dari Enlightmind Nirmala Ika menilai orang tua perlu tahu apa target atau keinginan anak ketika ingin berkegiatan di luar sekolah. Bagi anak-anak SD, cari kegiatan yang bersifat hobi agar mereka bisa bermain sekaligus belajar.

Baca juga: Sebelum Anak Kembali ke Sekolah, Yuk Siapkan Fisik dan Mentalnya

"Anak lebih enjoy dan dia tidak melihat sebagai beban. Kalau enggak mau ngapa-ngapain, diajak, kenali kegiatan itu. Misal sepak bola,"tuturnya.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Aktor Daniel Kaluuya Sebut Film Live-Action Barney Masih Dikembangkan

BERIKUTNYA

Genhype, Ini Loh Bedanya Berdagang dan Berbisnis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: