Sejumlah remaja berjalan di kawasan Sudirman, Jakarta (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)

Citayam Fashion Week, Ketika Anak Muda Berekspresi lewat Fesyen

17 July 2022   |   13:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Belakangan ini, Citayam Fashion Week (CFW) ramai menjadi perbincangan warganet di media sosial. Istilah ini mengacu pada fenomena anak muda yang mejeng di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas di Jakarta. Tak hanya berkumpul, tak sedikit dari mereka yang bergaya nyentrik dengan fesyen yang mereka kenakan.

Fenomena ini disinyalir berawal dari konten TikTok yang memperlihatkan wawancara sejumlah remaja dengan pasangannya yang nongkrong di kawasan tersebut. Gaya berbicara yang blak-blakan, cablak, dan penuh jargon dari mereka tak jarang mengundang tawa penonton. Ditambah dengan gaya fesyen yang unik, mereka sukses menjadi pusat perhatian khalayak.

Kawasan Sudirman pun mendadak disulap menjadi runway street style para remaja yang mayoritas berasal dari daerah penyangga Jakarta seperti Depok, Citayam, Bojong Gede dan Depok. Namun, tak sedikit pula yang berasal dari Jakarta, seperti Kalideres, Tanjung Priok, dan Cakung.

Baca juga: 5 Ide Outfit Hangout Untuk Gen Z

Pemandangan remaja dengan fesyen ala street style ini bisa ditemukan dari Stasiun Sudirman, Terowongan Kendal, hingga Stasiun MRT Dukuh Atas. Bahkan, berkat fenomena ini, singkatan SCBD pun diplesetkan menjadi Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok.
 

v
 

v

Sejumlah remaja berjalan di kawasan Sudirman, Jakarta (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)

Kepada Hypeabis.id, Evan, salah satu remaja yang sering datang ke kawasan Sudirman mengatakan bahwa dia hanya ingin main atau sekadar nongkrong dengan teman-temannya. Hal yang membuatnya betah menghabiskan waktu di kawasan itu adalah karena lokasinya yang nyaman.

"Awalnya diajak temen main ke Sudirman. Langsung saya ke sini, eh ternyata keren tempatnya yaudah saya betah," katanya.

Dengan polos, remaja yang tengah duduk di bangku sekolah kelas 3 SMP itu mengaku gemar bermain di kawasan Sudirman, karena bisa menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi, yang tidak ada di tempat tinggalnya, di Bojong Gede. "Kalau di Bojong paling mainnya di lapangan," kata Evan.

Remaja yang akrab disapa Codet itu juga mengaku tujuannya kawasan Sudirman bukan untuk mengadu fesyen. Dengan pakaian yang seada dan senyamannya, dia datang hanya untuk main dengan teman-temannya. "Apa adanya aja, ya orang pengen main aja. Jadi pakai baju biasa aja," katanya.
 

Ale (kanan), kerap disebut sebagai ikon Citayam Fashion Week (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Berbeda dengan Evan, Ale, pemuda yang berasal dari Jakarta Barat, justru menjadikan kawasan Sudirman sebagai tempat untuknya mejeng dengan fesyen yang nyentrik. Sore itu, Ale tampak mengenakan fesyen bertema traditional edgy look dengan kain wastra, t-shirt, lengkap dengan jas berwarna hitam. Dia juga memaksimalkan tampilannya dengan aksesoris seperti topi, kalung, hingga sepatu bot.

Pemuda yang juga merupakan kreator konten itu mengatakan bahwa dia kerap dicap sebagai ikon CFW oleh warganet di media sosial. Hal itu terjadi lantaran Ale kerap mengunggah konten video yang menampilkan dirinya sedang berjalan ala catwalk di kawasan Sudirman dengan outfit yang nyentrik.

"Akhirnya bermunculan tuh netizen-netizen bilang, oh ini ternyata ikon Citayam Fashion Week. Yaudah sampai sekarang aku dikenal sebagai anak CFW, padahal bukan dari Citayam," ungkap Ale.

Dia mengaku awalnya datang ke kawasan Sudirman hanya untuk mengambil video untuk kebutuhan konten. Kala itu, kawasan tersebut belum seramai sekarang. Seiring waktu, videonya pun menuai banyak respon dari warganet hingga menjadi viral. 

Menanggapi fenomena remaja 'SCBD', Ale mengaku tidak mempermasalahkan banyak remaja yang datang hanya sekadar nongkrong. Meski begitu, dia sangat menyayangkan masih banyak orang yang buang sampah sembarangan di sekitar kawasan Sudirman.

"Jadi yang sangat disayangkan itu sih. Padahal kan tempat nongkrong kita-kita juga, emang kalian nyaman dengan sampah-sampah itu," katanya.
1
2


SEBELUMNYA

Mengenal Makna Filosofis dan Sejarah dari Corak Batik Parang

BERIKUTNYA

Begini Cara Menjadi Mitra dan Biaya Franchise Bisnis Kopi Janji Jiwa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: