Daging kurban memiliki penanganan berbeda dengan daging yang biasa dijual di pasar dan supermarket. (Sumber gambar: Unsplash/Victoria Sesh)

5 Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Tidak Bau dan Tahan Lama

09 July 2022   |   11:30 WIB

Perayaan Iduladha identik dengan proses pembagian daging kurban yang dipotong setelah perayaan ibadah salat untuk merayakan periode akhir dari Haji atau Lebaran Haji. Tahun ini, Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022 masehi dan bertepatan setiap tanggal 10 Zulhijah.

Kini, tradisi kurban identik dengan penyembelihan daging sapi, kambing, dan domba. Berbeda dengan daging lain seperti ayam dan ikan, ketiga jenis daging ini memiliki karakteristik yang mirip, terutama daging yang mudah rusak karena bakteri jika dibiarkan dengan penyimpanan yang kurang tepat.

Baca juga: 5 Cara Memilih & Mengolah Daging Kurban untuk Terhindari dari PMK

Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan dalam menyimpan daging ketiga jenis yang dijadikan sebagai kurban. Yuk simak beberapa tipsnya.
 

1. Biarkan daging 'beristirahat'

Saat menerima daging kurban, imbauan yang harus diperhatikan adalah fase rigor mortis pada daging hewan yang baru disembelih. Fase ini biasanya menjadikan daging mengeras atau alot setelah mati. Pada tahapan ini sebenarnya lebih dianjurkan jika Genhype ingin memotong daging menjadi lebih kecil atau tipis, tapi bukan saat daging akaan diolah dan dimakan.

Karena inilah, Genhype harus menunggu sekitar 24 jam agar daging bisa dikonsumsi. Namun karena tradisi daging kurban biasanya dikonsumsi pada hari perayaan Iduladha, maka daging bisa dibiarkan minimal 12 jam sejak diterima.
 

2. Bersihkan secara menyeluruh dan simpan dengan kontainer

Dengan karakteristik daging yang mudah rusak karena suhu hangat dan kelembapan tinggi, penyimpanan daging harus dilakukan dengan tidak memaparkan udara segar dengan meletakkannya di dalam mangkuk atau nampan di suhu ruang. Di saat yang sama, jangan lupa mencuci daging secara menyeluruh sebelum dikeringkan.

Setelah itu, daging bisa disimpan di dalam kontainer atau plastik Ziploc dalam suhu dingin. Jika menggunakan plastik, jangan lupa untuk menggunakan tempat yang tidak tipis dan langsung menyentuh permukaan kulkas. Hindari menggunakan plastik polythene dari pasar dan koran karena dua bahan ini bisa membuat daging berbahaya untuk dikonsumsi.
 

3. Simpan di lemari pendingin

Setelah mendinginkan di suhu ruang dan meletakkan daging di dalam kontainer, segera simpan di dalam kulkas atau freezer. Idealnya, daging giling bisa bertahan selama 1-2 hari di dalam kulkas sebelum dimasak atau dibekukan, sedangkan daging steak atau potongan bisa selama 3-5 hari di dalam kulkas sebelum dan sesudah dimasak. 

Saat dibekukan, daging bsa bertahan 3-4 bulan untuk daging yang sudah dimasak dan daging giling mentah serta 6-9 bulan untuk daging steak dan potongan mentah. Meski penyimpanannya bisa lebih lama, hal ini bisa berisiko pada rasa, tekstur, dan kelembapan yang berkurang seiring dengan bertambah lamanya penyimpanan.

Baca juga: Cukup dengan Dua Bahan, Tekstur Daging Kurban Jadi Lebih Empuk
 

4. Pakai teknik alternatif untuk penyimpanan non-pembekuan

Jika memiliki keterbatasan pada pendingin, cara lain untuk menyimpan tanpa kulkas adalah dengan dua metode: dehidrasi atau penyimpanan dengan garam. Untuk metode dehidrasi, daging bisa dioles dengan garam dan dipanaskan di dalam air selama 10 menit pertama dan 15 menit berikutnya selama 24 jam.

Metode preservasi garam bisa dilakukan dengan mengiris daging dan mengoleskannya dengan garam, lalu dibiarkan mengering sambil dijemur di bawah matahari. Garam bisa membantu mengurangi kelembapan dan menyerap kandungan air pada daging.
 

5. Masak daging sesuai kebutuhan

Saat menggunakan daging dan mencairkannya dari proses pembekuan, kunci dalam mempertahankan daging adalah mengeluarkan daging sesuai kebutuhan. Dengan mengeluarkan daging yang dibutuhkan saat beku, Genhype bisa mencegah daging lebih cepat rusak karena pembekuan berulang.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Bolehkah Makan dan Minum Sebelum Salat Iduladha?

BERIKUTNYA

Elon Musk Batal Beli Twitter, Ternyata Ini Alasannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: