Moms & Dads, Coba Manfaatkan Dongeng Buat Ajak si Kecil yang Malas Makan
28 June 2022 |
16:21 WIB
Banyak orang tua yang mengaku kerepotan membujuk buah hatinya agar menyukai sayur mayur. Bagi sebagian anak kecil, sayuran ibarat momok yang tidak menyenangkan dan menurunkan selera mereka. Seringkali, para orang tua hanya menekankan pada menyuruh anak makan sayur.
Mereka menuntut anak-anaknya menyukai sayuran apapun yang terjadi. Akibatnya, nasihat mereka hanya masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Jika Kalian termasuk salah satu orang tua yang kesulitan membujuk anak menyukai sayuran, ada baiknya mengubah strategi pendekatan Kalian. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membujuk anak menyukai sayuran dengan menggunakan dongeng.
Baca juga: Simak Peran Orang Tua dalam Perkembangan Sosialisasi Anak
“Dongeng berbeda dengan menasihati. Kalau menasihati, sifatnya adalah komunikasi searah, di mana anak akan merasa digurui, disalahkan, atau dipaksa melakukan sesuatu,” ujarnya dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 13 November 2016.
Dia mengatakan, kiat untuk membujuk anak menyukai makan sayuran bukan dengan menasihati. Kebanyakan orang tua, lanjutnya, hanya menekankan pada nasihat-nasihat tentang manfaat dari sayuran dan bahaya jika tidak mengonsumsinya.
“Cara-cara seperti itu cenderung tidak disukai oleh anak. Anak-anak lebih suka pendekatan persuasif yang seperti mengajak, ketimbang menyuruh. Dengan menggunakan dongeng, anak akan lebih mudah menangkap maksud dari orang tua.”
Baca juga: Angka Imunisasi Dasar Turun, Ini 3 Risiko Penyakit yang Ancam Anak Indonesia
Lebih lanjut, dia menjelaskan dongeng merupakan salah satu medium interaksi yang paling efektif dan efisien untuk menyampaikan pesan moral bernilai positif serta pola hidup sehat pada anak-anak Indonesia. Pendekatan persuasif itu diperlukan mengingat saat ini banyak anak Indonesia yang masih mengalami kurang gizi.
Editor: Dika Irawan
Mereka menuntut anak-anaknya menyukai sayuran apapun yang terjadi. Akibatnya, nasihat mereka hanya masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Jika Kalian termasuk salah satu orang tua yang kesulitan membujuk anak menyukai sayuran, ada baiknya mengubah strategi pendekatan Kalian. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membujuk anak menyukai sayuran dengan menggunakan dongeng.
Baca juga: Simak Peran Orang Tua dalam Perkembangan Sosialisasi Anak
Kenapa harus dongeng?
Ketua Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Ariyo Zidni, mengatakan dongeng bersifat mendidik anak untuk berperilaku lebih baik tanpa terkesan menggurui, menyuruh, atau menasihati. Oleh sebab itu, kemungkinan anak akan lebih mudah dipengaruhi lewat dongeng.“Dongeng berbeda dengan menasihati. Kalau menasihati, sifatnya adalah komunikasi searah, di mana anak akan merasa digurui, disalahkan, atau dipaksa melakukan sesuatu,” ujarnya dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 13 November 2016.
Dia mengatakan, kiat untuk membujuk anak menyukai makan sayuran bukan dengan menasihati. Kebanyakan orang tua, lanjutnya, hanya menekankan pada nasihat-nasihat tentang manfaat dari sayuran dan bahaya jika tidak mengonsumsinya.
“Cara-cara seperti itu cenderung tidak disukai oleh anak. Anak-anak lebih suka pendekatan persuasif yang seperti mengajak, ketimbang menyuruh. Dengan menggunakan dongeng, anak akan lebih mudah menangkap maksud dari orang tua.”
Manfaat dongeng bagi anak
Melalui pendekatan dongeng yang ringan dan persuasif, anak-anak juga akan terpicu untuk mengolah cerita serta menyerap intisari dan nilai positif dari cerita tersebut. Sehingga, pada akhirnya mereka akan tergerak dengan sendirinya untuk berbuat kebaikan tanpa paksaan.Baca juga: Angka Imunisasi Dasar Turun, Ini 3 Risiko Penyakit yang Ancam Anak Indonesia
Lebih lanjut, dia menjelaskan dongeng merupakan salah satu medium interaksi yang paling efektif dan efisien untuk menyampaikan pesan moral bernilai positif serta pola hidup sehat pada anak-anak Indonesia. Pendekatan persuasif itu diperlukan mengingat saat ini banyak anak Indonesia yang masih mengalami kurang gizi.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.