3 Kiat Liburan Nyaman & Aman Bersama Anak
28 June 2022 |
16:55 WIB
Berlibur bersama si kecil merupakan kegiatan yang asyik bagi keluarga sekaligus memberikan pengalaman yang baik bagi anak. Akan tetapi, berlibur bersama anak memiliki tantangan tersendiri dibandingkan berlibur sendiri, berdua dengan pasangan, atau bersama teman.
Salah satu masalah yang umum terjadi bagi keluarga saat berlibur dengan anak adalah kecenderungan anak untuk rewel atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis saat perjalanan liburan. Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, menjelaskan bahwa hal ini bisa diatasi dengan mengantisipasi sejumlah kemungkinan.
Baca juga: Simak Peran Orang Tua dalam Perkembangan Sosialisasi Anak
Yuk simak beberapa kiat untuk berlibur dengan aman dan nyaman bersama si kecil tanpa merusak suasana liburan bersama keluarga.
Salah satu masalah yang umum terjadi bagi keluarga saat berlibur dengan anak adalah kecenderungan anak untuk rewel atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis saat perjalanan liburan. Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, menjelaskan bahwa hal ini bisa diatasi dengan mengantisipasi sejumlah kemungkinan.
Baca juga: Simak Peran Orang Tua dalam Perkembangan Sosialisasi Anak
Yuk simak beberapa kiat untuk berlibur dengan aman dan nyaman bersama si kecil tanpa merusak suasana liburan bersama keluarga.
1. Tentukan liburan bersama-sama
Anna beranggapan bahwa idealnya, destinasi anak saat berlibur bisa dilakukan di mana saja. Pastikan Genhype dan keluarga memutuskan tempat yang paling sesuai dan bisa disepakati bersama jika memiliki keinginan yang berbeda-beda. Pilihan ini juga termasuk dengan pilihan transportasi yang lebih efisien secara durasi perjalanan.
Melansir situs Oliver's Travel, pertimbangan ini juga harus didasarkan pada kecenderungan anak-anak yang mudah bosan sehingga pemilihan destinasi yang bervariasi bersama-sama bisa menjadi solusi untuk menyepakati rencana liburan yang akan dijalankan.
Melansir situs Oliver's Travel, pertimbangan ini juga harus didasarkan pada kecenderungan anak-anak yang mudah bosan sehingga pemilihan destinasi yang bervariasi bersama-sama bisa menjadi solusi untuk menyepakati rencana liburan yang akan dijalankan.
2. Sosialisasikan keamanan saat bepergian
Berbeda dengan remaja dan dewasa yang sudah tahu hal-hal terkait apa saja yang harus dilakukan, anak-anak harus mulai diajarkan sejak dini tentang berbagai aspek keamanan saat bepergian dengan angkutan umum hingga edukasi seks yang jelas.
Anna mencontohkan pendidikan pada anak terkait keamanan adalah memastikan si kecil tetap dekat dengan orang tua, berteriak dengan jelas (mis. nama orang tua) jika terpisah, hingga edukasi pendidikan seksual secara jelas untuk mencegah tindakan pelecehan seksual saat berlibur (mis. mengenal kosa kata anggota tubuh yang tidak boleh disentuh orang tidak dikenal).
Anna mencontohkan pendidikan pada anak terkait keamanan adalah memastikan si kecil tetap dekat dengan orang tua, berteriak dengan jelas (mis. nama orang tua) jika terpisah, hingga edukasi pendidikan seksual secara jelas untuk mencegah tindakan pelecehan seksual saat berlibur (mis. mengenal kosa kata anggota tubuh yang tidak boleh disentuh orang tidak dikenal).
3. Perhatikan tanda-tanda perilaku pada anak
Berlibur di tempat yang bukan zona nyaman si kecil bisa membuatnya merasakan cemas dan stres, sehingga tantrum, kebosanan, perilaku rewel, hingga mengambek bisa jadi hal yang harus siap-siap untuk dihadapi. Inilah mengapa pentingnya tindakan preventif untuk mencegah risiko tersebut, misalnya dengan memastikan anak kenyang sebelum perjalanan, melakukan perjalanan saat anak tidur, hingga menginisiasi permainan simpel seperti berhitung atau tebak-tebakan.
Tidak hanya itu, kecenderungan anak-anak untuk belum bisa meregulasi dirinya juga bisa menjadi pertimbangan saat menghadapi anak-anak yang tengah tantrum atau rewel. Salah satunya adalah dengan bersikap tenang dan mengamankan anak ke tempat yang lebih tenang agar lebih mudah diajak berbicara sampai si kecil bisa lebih stabil.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi & Mengurangi Jenuh pada Anak
Selain tiga kiat ini, kiat lain yang bisa dilakukan adalah memperhatikan rutinitas anak dalam kegiatan utama maupun sela-sela kegiatan. Beberapa hal yang bisa diperhatikan adalah perubahan sebelum dan saat jam makan, tidur, hingga saat bermain bersama anak.
Tidak hanya itu, cara lainnya adalah dengan menurunkan ekspektasi orang tua terhadap anak saat berlibur, terutama ekspektasi rasa aman serta memberikan batasan dan konsistensi yang tidak seketat rutinitas harian terhadap anak.
Editor: Dika Irawan
Tidak hanya itu, kecenderungan anak-anak untuk belum bisa meregulasi dirinya juga bisa menjadi pertimbangan saat menghadapi anak-anak yang tengah tantrum atau rewel. Salah satunya adalah dengan bersikap tenang dan mengamankan anak ke tempat yang lebih tenang agar lebih mudah diajak berbicara sampai si kecil bisa lebih stabil.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi & Mengurangi Jenuh pada Anak
Selain tiga kiat ini, kiat lain yang bisa dilakukan adalah memperhatikan rutinitas anak dalam kegiatan utama maupun sela-sela kegiatan. Beberapa hal yang bisa diperhatikan adalah perubahan sebelum dan saat jam makan, tidur, hingga saat bermain bersama anak.
Tidak hanya itu, cara lainnya adalah dengan menurunkan ekspektasi orang tua terhadap anak saat berlibur, terutama ekspektasi rasa aman serta memberikan batasan dan konsistensi yang tidak seketat rutinitas harian terhadap anak.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.