Ilustrasi penelitian obat kanker. (Sumber gambar : Unsplash/CDC)

Imunoterapi, Harapan Baru Pengobatan 3 Jenis Kanker

27 June 2022   |   06:51 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kanker Payudara

Sedangkan pasien kanker payudara subtipe triple negatif (TNBC) yang diberikan kombinasi imunoterapi dengan kemoterapi, dapat mengurangi risiko kematian hingga 27 persen dibandingkan dengan pemberian kemoterapi saja. Adapun mulai 2022, imunoterapi telah disetujui oleh Badan POM untuk terapi TNBC stadium lanjut.

Di sisi lain, American Society of Clinical Oncology (ASCO) baru-baru ini menerbitkan pedoman medis bagi pasien kanker serviks yang telah mengalami kekambuhan atau metastasis. Data uji klinis dari kombinasi imunoterapi dengan standar pengobatan sebelumnya dapat memberikan manfaat 35 persen ebih baik.

Hasilnya, penyakit tersebut tidak mengalami perburukan dan memberikan angka harapan hidup 33 persen lebih lama dibandingkan dengan standar pengobatan sebelumnya saja. Mulai tahun ini, imunoterapi bagi pengobatan kanker serviks di Indonesia telah tersedia, khususnya bagi pasien yang didiagnosis dengan kanker serviks stadium lanjut.

Aru menuturkan dahulu kemoterapi dengan terapi target akan naikkan harapan hidup. Begitu pula kombinasi kemoterapi dan imunoterapi. 

Jikalau ketiganya dikombinasi, harapan hidup pasien menurutnya jauh lebih tinggi. "Mimpi kita sudah mulai menjadi kenyataan. Kanker bisa kita kontrol sehingga punya rentang usia dengan yang tidak kena kanker," sebutnya.
 
Walaupun imunoterapi telah tersedia di rumah sakit yang melayani pengobatan kanker, namun dia menegaskan tidak semua jenis kanker paru, kanker payudara, maupun kanker serviks yang dapat diterapi dengan pengobatan ini. Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan terbaik, disesuai kondisi masing-masing.

"Tidak semua jenis kanker bisa diobati dengan obat itu. Contoh kanker usus besar, pada pasien seluruh dunia hanya 12 persen yang positif PD-L1. Marker yang diapakai imunoterapi PD-L1 harus positif," terangnya.

Aru menambahkan imunoterapi tetap memiliki efek samping walaupun minim tidak seperti kemoterapi. Salah satunya berupa autoimun karena terapi ini akan meningkatkan imunitas. 

"Kanker dirawat bisa-bisa penyakit autoimun muncul. Oleh karena itu tidak semua kanker bisa diobati. Dokternya juga harus punya dasar ilmu penyakit dalam yang kuat," tuturnya.

Editor: Fajar Sidik
1
2


SEBELUMNYA

Nayeon TWICE Tunjukkan Sisi Baru Dirinya dalam Mini Album Im Nayeon

BERIKUTNYA

Soal Mobil Listrik, Honda Bilang Right Product at The Right Time

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: